Kupang, Delegasi.Com – Sebanyak 10 kepala keluarga (KK) asal Sikka sesuai rencana mengikuti program transmigrasi di Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat.
Demikian Kepala Dinas Koperasi, Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTT, Sisilia Sona kepada wartawan di Kupang, Jumat (30/8/2019).
Sisilia mengatakan, pendataan terhadap kesepuluh KK yang akan mengikuti program transmigrasi ke Mamuju Tengah itu sudah dilakukan beberapa waktu lalu. Bahkan untuk keberangkatan mereka pun sudah dipersiapkan dengan baik.
“Semua mereka sudah dipastikan untuk diberangkatkan ke Mamuju Tengah pada Oktober 2019,” kata Sisilia.
Pada kesempatan itu ia menyampaikan, selain mengirim, NTT juga menerima warga transmigran dari daerah lain. Ada 10 KK dari Bali yang akan menempati lokasi permukiman transmigrasi di Sumba Timur. Lokasi transmigrasi berdekatan dengan perkebunan tebu di Malolo, Sumba Timur.
Lebih lanjut ia menjelaskan, lahan tebu yang dikelola pihak perusahaan di Sumba Timur seluas tiga hektar. Sedangkan kepada warga transmigran, masing- masingnya diberikan lahan seluas dua hektar. Sementara itu untuk jaminan hidup pada tahun-tahun pertama, setiap KK mendapat bantuan dana sekitar Rp20 sampai Rp40 juta.
“Kita berkomitmen menjadi penghasil gula untuk Indonesia. Apalagi pihak perusahaan pun sudah membangun pabrik gula di Sumba,” ungkap Sisilia.
Ia menyampaikan, sudah ada 12 kabupaten di NTT yang sudah memiliki UPT Permukiman Transmigrasi. Dari jumlah tersebut, fokus perhatian saat ini untuk dua UPT yakni di Sumba Timur dan Malaka. Untuk di Malaka, direncanakan pada 23 September mendatang, warga sudah menempati permukiman transmigrasi itu.
“Selama setahun pemerintah akan memberi jaminan hidup kepada semua warga penghuni permukiman transmigrasi,” kata Sisilia.
//delegasi(ger/yani Making)
