Categories: Lintas Flobamora

30 Menit Wabup Agus Boli Temui Bapa Kamba, ‘Ribut’ Rapid Test di Sagu Selesai

LARANTUKA,DELEGASI.COM –
Mentoknya Rapid Test terhadap warga Sagu, Flores Timur yang tertahan hampir 2 pekan karena beredarnya ‘bola liar’ jumlah 22 orang yang berkontak dengan pasien 02 Covid-19, (AL), yang membikin warga Dusun Binongko menolak dirapid test, akhirnya selesai pasca Wabup Flotim, Agustinus Payong Boli,SH memainkan langkah taktis, cepat dan terukur, langsung turun pasang badan bertemu warga Binongko Sagu, difasilitasi langsung Sang Pewaris Kerajaan Adonara, Ridwan Bapa Kamba.

Warga Dusun Binongko, Sagu yang siap dirapid test, Kamis, 11/06/2020, Pagi di Puskesmas Sagu. //Foto: DELEGASI.COM(BBO)

 

Ibarat kelas para raja, temu dua tokoh pemimpin lewotanah, yang berlangsung hanya 30 menit saja, pada Rabu, 10 Juni 2020, pukul 14.00 Wita, di kediaman Ridwan Bapa Kamba itu pun, membuahkan hasil manis.

Warga Binongko pun akhirnya bersedia menjalani rapid test di Puskesmas Sagu, pada Kamis, 11 Juni 2020 di Puskesmas Sagu.

Wabup Agus Boli kepada Delegasi.Com menjelaskan, Dirinya harus ambil langkah lebih cepat dengan pendekatan adat budaya Lamaholot untuk cegah dampak yang lebih luas dan merugikan warga dari sisi ekonomi, setelah dua kali gagal pendekatan oleh Tim Satgas Covid-19 Kabupaten, Kecamatan dan Desa Sagu, karena ditolak warga dengan berbagai alasan seperti, rasa takut, diprovokasi oleh oknum-oknum tertentu untuk lawan tim Gugus Tugas Covid-19, kebijakan Kepala Desa yang diskriminatif, dan berkenyakinan corona itu rekayasa konspiratif dunia.

Menurutnya, apalagi hampir dua minggu tak tertangani itu, mulai muncul perlawanan secara langsung maupun melalui media sosial terhadap tim gugus tugas percepatan penanggulangan Covid-19.

Juga, mulai memicu reaksi warga desa lainnya menolak warga Desa Sagu berkunjung ke desanya.

Wabup Agus Boli, bergaya topi keboi berbahan lontar sedang berdialog dengan warga Binongko Sagu yang terima dirapid test, bersama para tokoh masyarakat dan agama, dirumah pewaris Kerajaan Adonara, Pemimpin Lewo Sagu. Ridwan Bapa Kamba, Rabu, 10/06/2020, Sore. //DELEGASI.COM (BBO)

 

 

Hingga ‘memaksa’ Camat Kelubagolit Lambertus Ulin Tokan,SE mengeluarkan surat larangan resmi bagi warga Sagu melintasi wilayahnya karena takut tertular warga tolak dirapid test, yang berbuntut banyak warga yang hendak ke Pasar Waiwerang, pada Senin 8/06/2020, pun harus dicegat dan diminta pulang.

“Ini tak bisa dibiarkan berlama-lama. Saya akhirnya memutuskan ambil alih turun sendiri bertemu warga untuk bicara dan yakinkan mereka, melalui pendekatan adat budaya Lamaholot. Saya bertemu pewaris tahta Kerajaan Adonara, Pemimpin Lewotanah Sagu saat ini Ridwan Bapa Kamba dirumahnya, dan beliau bersedia berbicara dengan saya, lalu memfasilitasi beberapa tokoh masyarakat berpengaruh, tokoh agama dan warga Binongko untuk datang bertemu dan berdialog, pada Rabu, 10 Juni 2020, sore.

“Yah, pertemuan yang sangat singkat tapi penuh nilai kearifan lokal budaya Lamaholot itu pun, membawa hasil luar biasa. Warga dengan sukarela mau dirapid test, sebagaimana yang telah terjadi pada Kamis, 11/06/2020, Pagi.Dimana, istri pasien 02 Covid-19 (AL) atas nama Aisyah Latif juga datang ikut dirapid test,”pungkas Wabup Agus Boli, bersemangat.

Ia menambahkan, sebanyak 13 warga Dusun Binongko Sagu yang telah dirapid test.

Diantaranya, Arifin Taher, Yamani Akbar Noer, Ibrahim Milu, Haji Jafar Umar, Nasir Husen, Rahman Husain, Kasim Husen, Arsyad Maruf, Zakaria, Fuad Jafar, Ishak Tobi, Aisya Latif dan Arsyad Tahir.

Wabup Agus Boli juga nyatakan turut gembira dengan sikap warga yang luluh dan mau dirapid test.

“Terima kasih kepada warga yang sudah mau dirapid test. Ini untuk kebaikan Kita semua.

Juga kepada Pemimpin lewo Sagu, Pewaris Tahta Kerajaan Adonara, Ridwan Bapa Kamba, serta para tokoh masyarakat dan agama yang telah ikut bersama memfasilitasi proses ini, Saya ucapkan terima kasih banyak,”imbuhnya.

Agus Boli meminta agar dengan beresnya warga yang dirapid test ini, Pemerintah Desa dan Pemimpin Lewo beserta tokoh masyarakat, tokoh agama dan seluruh elemen masyarakat Sagu bersatu membangun lewo dengan baik.

Warga desa lainnya pun tidak usah cemas dan takut lagi.

“Kalau rapid test ini reaktif maka langsung ditangani Tim medis. Jika tidak reaktif, maka cukup dengan karantina mandiri, sambil dipantau terus.

Sedangkan, hal-hal lainnya akan ditangani setelah urusan ini selesai,”tohoknya, keras.

Pada bagian lainnya, Asis Bapa Begu, salah satu Tokoh Masyarakat Sagu, yang ditunjuk Ridwan Bapa Kamba untuk memfasilitasi warga bertemu dan berdialog dengan Wabup Agus Boli, menyatakan, langkah yang ditempuh Bapak Agus Boli selaku Pemimpin Flotim saat ini bertemu Pemimpin Lewotanah Sagu, Ridwan Bapa Kamba telah menjawab berbagai kesimpangsiuran informasi terkait penolakan rapid test oleh warga Binongko Sagu yang diduga berkontak langsung dengan pasien 02 Covid-19 (AL) selama ini.

Pun, ikut menyelamatkan warga Sagu dan memperbaiki citra serta wibawa Lewotanah, yang banyak dicap negatif.

“Iyah, sangat menggembirakan dan berhasil memulihkan nama baik dan martabat Lewotanah, Desa Sagu yang sempat diobok-obok di media sosial karena dinilai pembangkang dan melawan pemerintah.

Setelah Warga Binongko pun dengan senang hati mau dirapid test usai berdialog dan mendengar arahan Bapak Wakil Bupati Agus Boli,”ujar Bapa Begu.

Ia juga mengklarifikasi terkait jumlah warga yang sebelumnya dinyatakan 22 orang.

“Perlu diralat keras, bukan 22 orang yah. Justru karena kesalahan informasi ini yang lebih dulu disebarluaskan, maka berdampak warga tolak dirapid test itu.

Hingga memancing pihak-pihak tertentu ikut memprovokasi situasi di Sagu.

“Saya minta agar semua pihak untuk menghormati dan memberi dukungan bagi warga yang dirapid test agar proses ini bisa selesai dengan baik.

Sekaligus, jangan lagi ada larangan bagi warga Sagu untuk melintasi wilayah lain seperti yang terjadi di Kelubagolit,”tandas Aziz Bapa Begu.

Ditanya kenapa warga bersikeras menolak sebelumnya, Bapa Begu jelaskan, itu karena ada kesalahan, dimana data yang diupload di Facebook itu tidak sesuai dengan fakta warga yang berkontak dengan pasien 02, ditambah dengan tidak ada keterbukaan dari tim gugus kecamatan dan pemerintah desa Sagu kepada warga yang bersangkutan.

Jadi sebetulnya, hanya 13 orang saja. Kesalahan informasi itu, lalu warga yang tidak tahu tiba-tiba disuruh ikut rapid test itu yang ditolak,”pungkasnya lagi, seraya menyampaikan, tetapi warga Binongko, termasuk istrinya pasien 02 Covid-19, kemudian menerimanya setelah diyakinkan Bapak Agus Boli.

Pihaknya, kata Bapa Begu, berterima kasih kepada Wabup Agus Boli yang telah meluangkan waktu untuk turun selesaikan polemik ini.

“Beliau turun bersama Anggota Komisi A DPRD Flotim, Martinus Ola Anen.

Kami sangat bangga dan puas, karena dengan ini nama baik Lewo Sagu bisa dipulihkan kembali,”pungkasnya.

Ikut dalam pertemuan itu, Camat Adonara Ariston Kolot Laot.

Sementara, Kades Sagu Taufik Nasrun tak terlihat.

Juga perangkat desa lainnya.

Asal tahu saja, langkah cepat, gesit, taktis dan cerdas Wabup Agus Boli ini berhasil meredam kekhawatiran banyak pihak akan situasi di Sagu, bahwa bakal sulit diselesaikan.

Bahkan, diluar dugaan membikin 3 point hasil keputusan Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara DPRD Flotim dan Pemda Flotim yang dipimpin Wakil Ketua DPRD, Yosep Paron Kabon, pada Senin, 08/06/2020, yang salah satu pointnya, menjadwalkan tanggal 15 Juni 2020, baru akan dilakukan pendekatan lagi secara budaya oleh Asisten I Setda Flotim, Abdul Razak Jakra, menjadi mubazir alias tak bermanfaat lagi.

Plus, juga dengan point lainnya yang sifatnya mengancam warga yang tolak rapid test, akan ditempuh langkah tegas dengan mengerahkan alat negara, pun lenyap tak berbekas dengan sendirinya.

Sebab, Wabup Agus Boli, yang terkenal dengan kehebatan gaya komunikasi politiknya, tak disangka-sangka melakukan aksi turun sendiri dengan metode pendekatan transformasi klasik budaya, bertemu tokoh paling berpengaruh di Sagu saat ini yakni Ridwan Bapa Kamba, sang pewaris tahta Kerajaan Adonara.

Dan, lihat sendiri apa hasilnya sekarang, hanya dengan waktu 30 menit, semuanya beres.

Tak seperti dua kali gagal sebelumnya atau gaya lamban hasil RDP DPRD Flotim dan Pemda Flotim, Senin 08/06/2020, yang menunda jadwal hingga tanggal 15 Juni 2020, baru turun ke Sagu lagi. Ah..Ada apa yah?

//delegasi(BBO)

Komentar ANDA?

Penulis Delegasi

Recent Posts

Keindahan Ngapali Beach: Surga Pantai Tropis di Myanmar

Myanmar, negara yang kaya akan budaya dan sejarah, juga menawarkan keindahan alam yang luar biasa,…

13 jam ago

Keindahan Kuang Si Falls: Air Terjun Turquoise di Laos

Laos, negara yang terkenal dengan kekayaan alam dan keindahan alamnya, memiliki banyak tempat wisata yang…

3 hari ago

Keindahan Pondoland dan Pesona Alam serta Pantainya

Afrika Selatan selalu menjadi destinasi yang memikat hati para wisatawan dengan kekayaan alam dan budaya…

5 hari ago

Keindahan Tulbagh Wine Route: Wisata Anggur

Afrika Selatan terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau dan sejarah budaya yang kaya, salah satu…

1 minggu ago

Keindahan Pretoria: Mengunjungi Kota yang Penuh Sejarah

Pretoria, ibu kota administratif Afrika Selatan, adalah sebuah kota yang kaya akan sejarah, budaya, dan…

2 minggu ago

Keindahan Cederberg: Keindahan Alam yang Tersembunyi

Afrika Selatan dikenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, mulai dari pantai yang indah hingga pegunungan…

2 minggu ago