“NTT merupakan salah satu penyumbang stunting terbesar di Indonesia. Maka, ini tantangan kita bersama untuk para bupati dan saya sendiri sebagai gubernur untuk menyelesaikan dengan cara yang tidak biasa,” Viktor Bungtilu Laiskodat
KUPANG, DELEGASI.COM – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat mengungkapkan bahwa wilayahnya menjadi salah satu penyumbang terbesar stunting di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Viktor dalam acara rapat koordinasi percepatan penurunan stunting se-Provinsi NTT di aula Hotel Sylvia Labuan Bajo, Senin (11/10/2021).
Viktor mengatakan, menyelesaikan masalah stunting di NTT tidak bisa dilakukan dengan cara-cara yang biasa saja.
“NTT merupakan salah satu penyumbang stunting terbesar di Indonesia. Maka, ini tantangan kita bersama untuk para bupati dan saya sendiri sebagai gubernur untuk menyelesaikan dengan cara yang tidak biasa,” ujar Viktor dalam rilis resmi dari Biro Administrasi Pimpinan Setda NTT yang diterima DELEGASI.COM, Senin malam.
Menurut Viktor, konvergensi mengharuskan para bupati dan gubernur melakukan sejumlah langkah terpadu, terarah dan secara bersama-sama, serta kerja-kerja lapangan yang harus dikuasai.
Dengan begitu, masalah stunting di NTT dapat terselesaikan dengan baik.
“Jika kita mampu mendesain untuk mengetahui seluruh kelahiran dengan kerja sama kepala desa, tokoh agama, camat, kepala dinas, bupati sampai gubernur, maka saya yakin 1.000 hari pertama kehidupan bayi akan bisa diperhatikan dan stunting bisa diatasi,” kata Viktor.
Di sisi lain, Viktor mengatakan, ada penurunan kasus stunting di provinsi yang berbatasan dengan Timor Leste dan Australia itu.
Namun apabila penurunannya biasa-biasa saja, kata dia, artinya kerja para pejabat di wilayahnya kurang maksimal karena ini menyangkut nyawa manusia.
Jika melihat secara statistik, memang penurunan angka stunting sudah sampai 21 persen.
Hanya saja secara jumlah ada 80.909 orang di NTT yang masih stunting.
Ia berharap kegiatan hari ini menjadi salah satu langkah mewujudkan mimpi Presiden Joko Widodo yaitu generasi emas pada 2045.
“Mimpi Presiden Jokowi, negara ini pada 2045 akan menatap masa depan dengan generasi emasnya. Jika cita-citanya seperti itu, maka yang kita lakukan hari ini adalah desain dan perencanaan untuk kita menuju 2045 membawa bonus demografi menjadi generasi unggul,” jelasnya.
Viktor juga mengimbau agar permasalahan stunting diselesaikan dengan kerja sama antara pemangku kepentingan dengan stakeholder masyarakat karena permasalahan stunting merupakan tanggung jawab bersama.
Viktor pun berterima kasih kepada sejumlah pihak atas kerja yang telah dibangun selama ini untuk penanganan stunting.
“Akan tetapi, kita harus mensinergikan lagi seluruh stakeholder masyarakat, agar masalah stunting di NTT dapat segera terselesaikan,” tuturnya.
“Saya mengharapkan hal-hal seperti ini dapat kita lanjutkan dengan semangat kita bersama, tanggung jawab kita adalah bagaimana kita menyelamatkan 80.909 anak yang akan menjadi generasi masa depan untuk menopang pertumbuhan NTT ke depannya,” imbuh Viktor.
//delegasi (*/tim)
Myanmar, negara yang kaya akan budaya dan sejarah, juga menawarkan keindahan alam yang luar biasa,…
Laos, negara yang terkenal dengan kekayaan alam dan keindahan alamnya, memiliki banyak tempat wisata yang…
Afrika Selatan selalu menjadi destinasi yang memikat hati para wisatawan dengan kekayaan alam dan budaya…
Afrika Selatan terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau dan sejarah budaya yang kaya, salah satu…
Pretoria, ibu kota administratif Afrika Selatan, adalah sebuah kota yang kaya akan sejarah, budaya, dan…
Afrika Selatan dikenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, mulai dari pantai yang indah hingga pegunungan…