Categories: Sosbud

4 Warga TTS Tewas di Bak, Tangisan Debora Terus Panggil Nama Suami dan Anaknya

SOE, DELEGSI.COM – Hati Debora Babys hancur ketika mengetahui sang suami, Marthen Kikhau dan dua orang anak lelakinya, Braben dan Yakoria tewas di dalam bak yang tak jauh dari rumahnya, Rabu (3/2/2021) pagi. Dirinya tak kuasa menahan duka, hingga terus berteriak histeris memanggil nama sang suami dan dua anaknya sambil mencucurkan air mata, dilansir pos Kupang.

Debora bahkan sempat terjatuh ke lantai akibat tak kuat menerima kepergian suami dan kedua anaknya sekaligus.

” Tuhan Yesus he, kenapa harus tiga satu kali. Kasih tinggal saya satu juga tidak apa-apa. Kenapa harus tiga seperti ini. Saya bisa apa lagi kalau Tuhan ambil tiga satu kali begini. Bapa he, siapa yang mau rawat bapa punya cucu dan dua anak perempuan kita. Bapa he kenapa harus begini. Kenapa harus cepat begini,” ungkap Debora sambil menitikkan air matanya.

dilansir Pos Kupang, Debora mengaku tak memiliki firasat atau pertanda apa pun akan kejadian naas tersebut. Rabu pagi, dirinya bersama sang suami dan anaknya, Braben masih sempat minum teh bersama sebelum keduanya keluar untuk melanjutkan pekerjaan bak air. Dirinya kaget bukan main saat Sembri Leo menyampaikan jika suami dan kedua anaknya tewas di dalam bak.

” Saya kaget tiba-tiba Sembri datang ke rumah panggil saya kasih tahu kalau suami dan dua anak saya ada di dalam bak dan tidak sadarkan diri. Saya lari cepat-cepat ke arah bak sambil panggil nama mereka namun tidak ada yang jawab,” ujarnya.

Hingga pukul 17.42 WITA, tim identifikasi Polres TTS bersama warga masih berusah mengeluarkan ke-empat jenazah tersebut dari dalam bak. Ratusan masyarakat Desa Kelle nampak memadati lokasi kejadian guna menyaksikan proses evakuasi tersebut. Kerasnya dinding bak air yang terbuat dar beton menjadi kendala dalam proses evakuasi.

Nampak warga Kelle, Kecamatan Kuanfatu-TTS sedang memadati bak air tempat empat korban meninggal di dalamnya //foto: Pos Kupang.com

Untuk diketahui, Empat orang warga Desa Kelle, Kecamatan Kuanfatu tewas di dalam bak air, Rabu (3/2/2021) pagi. Keempatnya diduga meninggal dunia akibat kekurangan oksigen saat berada di dalam bak.

Peristiwa tragis ini bermula ketika Rabu pagi Sembri Leo (47) kepala tukang pekerjaan bak penampungan air umum bersama korban Marthen Kikhau hendak membuka tutup lubang atas bak air minum tersebut. Saat itu, Sembri mengingat Marthen agar jangan dulu turun ke dalam bak karena bak air tersebut selama ini belum pernah dibuka. Karena kesulitan membuka tutup bak tersebut, maka Sembri kembali ke rumah bermaksud mengambil perkakas tukang.

Saat itu, korban mengatakan dirinya akan mengeluarkan air yang berada di dalam bak melalui lubang pembuangan yang berada di sisi luar bak. Namun saat dibuka air tidak keluar. Diduga korban masuk ke dalam bak hendak membuka dop penutup saluran air yang berada di dalam bak.

Saat kembali mengambil perkakas, Sembri tak lagi melihat korban di sekitar bak air tersebut. Ia lalu memcoba memanggil nama korban, namun tak ada yang menjawab.
” Saya kembali dia (korban) sudah tidak ada di atas bak. Saya panggil-panggil juga tidak ada jawaban,” kisah Sembri.
Karena curiga melihat tutup bak yang sudah terbuka, Sembri lalu melihat ke dalam bak dan terlihat korban sudah terbaring tak sadarkan diri di dalam bak. Tak lama kemudian, anak korban, Braben Kikhau datang setelah mendengar suara yang memangil nama ayahnya.

Tanpa pikir panjang, Braben yang melihat ayahnya tergeletak tak sadarkan diri di dalam bak langsung masuk ke dalam bak bermaksud hendak menolong ayahnya. Namun naas, usai berada di dalam bak, Braben langsung jatuh tak sadarkan diri.
Anak korban lainnya, Yakoria Kikhau yang juga merupakan aparat desa datang dan mencoba menyelematkan adik dan ayahnya, namun naas, Yakoria juga langsung tak sadarkan diri usai berada dalam bak.

” Dua anak pak Marthen sempat coba mengeluarkan pak Marthen dari dalam bak air, namun tak lama setelah berada di dalam bak, mereka langsung jatuh dan tak sadarkan diri,” ujarnya.
Tak lama berselang, Gideon Finit yang juga merupakan kerabat korban datang dan mencoba menolong para korban. Namun naas dirinya juga mengalami nasib serupa.

//delegasi(PK)

 

Komentar ANDA?

Penulis Delegasi

Recent Posts

Keindahan Ngapali Beach: Surga Pantai Tropis di Myanmar

Myanmar, negara yang kaya akan budaya dan sejarah, juga menawarkan keindahan alam yang luar biasa,…

15 jam ago

Keindahan Kuang Si Falls: Air Terjun Turquoise di Laos

Laos, negara yang terkenal dengan kekayaan alam dan keindahan alamnya, memiliki banyak tempat wisata yang…

4 hari ago

Keindahan Pondoland dan Pesona Alam serta Pantainya

Afrika Selatan selalu menjadi destinasi yang memikat hati para wisatawan dengan kekayaan alam dan budaya…

6 hari ago

Keindahan Tulbagh Wine Route: Wisata Anggur

Afrika Selatan terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau dan sejarah budaya yang kaya, salah satu…

1 minggu ago

Keindahan Pretoria: Mengunjungi Kota yang Penuh Sejarah

Pretoria, ibu kota administratif Afrika Selatan, adalah sebuah kota yang kaya akan sejarah, budaya, dan…

2 minggu ago

Keindahan Cederberg: Keindahan Alam yang Tersembunyi

Afrika Selatan dikenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, mulai dari pantai yang indah hingga pegunungan…

2 minggu ago