SOE, DELEGASI.COM – Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT melalui Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasiobal (PJN) 2 (ruas Soe-Kefa, red) melaksanakan kegitan Padat Karya Tunai yang melibatkan sekitar 500 tenaga kerja lokal (warga sekitar lokasi kegiatan, red). Kegiatan pemerintah pusat (Pempus) itu dalam rangka memberdayakan tenaga kerja produktif di sekitar lokasi kegiatan pemeliharaan jalan nasional guna mengurangi beban ekonomi masyarakat terdampak pandemi Covid-19.
Demikian dikatakan Kepala Balai Jalan Nasional (BPJN) NTT, Mochtar Napitupulu melalui Kepala Satuan Kerja (Kasatker) PJN 2, Himler Manurung kepada wartawan saat ditemui di Kupang beberapa hari lalu. Menurutnya, kegiatan padat karya tunai tersebut merupakan program pemerintah untuk mengatasi dampak ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19.
“Kegiatan padat karya ini merupakan kegiatan Pemberdayaan Ekonomi Nasional (PEN) yang dilaksanakan pemerintah guna mengatasi dampak ekonomi yang dialami masyarakat setempat akibat pandemi Covid-19 saat ini. Kami dari Satker PJN 2 melibatkan sekitar 500 orang tenaga kerja lokal (masayarakat disekitar lokasi kegiatan, red),” ujar Himler Manurung.
Himler menjelaskan, Kementerian PUPR saat ini terus mempercepat penyaluran Program Padat Karya Tunai (PKT/cash for work) guna mengurangi angka pengangguran di tengah ketidakpastian perekonomian di masa Pandemi Covid-19 saat ini. Dengan demikian, pemerintah melibatkan masyarakat dalam setiap program padat karya tunai, baik Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI), Pemeliharaan Rutin Jalan & Jembatan, dan Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW).
Selain pemberdayaan ekonomi, Himler berharap, dengan melibatkan masyarakat lokal dalam kegiatan padat karya tersebut dapat meredam urbanisasi masyarakat desa (di musim panas saat ini, red) untuk mencari kerja di daerah perkotaan. “Dengan demikian, kita dapat meredam dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” jelas.
Hal senada juga dikatakan PPK 2.1 (ruas Soe-Kefa), Mustafa kepada media saat memantau pelaksanaan kegiatan pemeliharaan jalan nasional dan kegiatan padat karya disepanjang Jalan Nasional Trans Timor, ruas Soe-Kefa (terminal Haumeni, Soe s/d batas Kota Kefa, red) di Desa Loli, Kecamatan Polen, Rabu (23/9/20). “Kami melaksanakan kegiatan padat karya ini di sepanjang ruas Jalan Soe-Kefa dengan melibatkan sekitar 500 tenaga kerja lokal,” tuturnya.
Menurut Mustafa (yang didampingi Korwaslap PPK 2.1 pada Satker PJN 2 NTT, Richad Manukoa), menjelaskan, untuk merekrut masyarakat sekitar dalam kegiatan padat karya tunai di wilayah kerjanya, pihaknya selalu melibatkan Camat, Kepala Desa dan tokoh masyarakat setempat. “Kami melakukan koordinasi dengan pemerintah dan tokoh masyarakat setempat. Saat ini masyarakat yang kami libatkan paling banyak dari Desa Loli, sekitar 250 orang untuk pembangunan dan dan pemeliharaan drainase. Kebetulan kegiatan ini dikerjakan di sepanjang jalan nasional yang melintas di Desa Loli,” paparnya.
Dalam kegiatan padat karya tunai tersebut, masyarakat yang dilibatkan mendapat upah harian untuk pekerjaan penggalian drainase, yakni Rp 80 ribu/hari untuk buruh, Rp 100 ribu/hari untuk tukang dan Rp 120 ribu untuk mandor. “Ini kegiatan padat karya tunai sehingga masyarakat yang terlibat langsung mendapat upah secara tunai. Namun pembayarannya dilakukan sesuai kesepakatan, di sini masyarakat dibayar seminggu sekali,” jelas Mustafa.
Sedangkan untuk pekerjaan pasangan, masyarakat dibayar sesuai hasil pekerjaan yang diperoleh setiap kelompok (10 orang per kelompok dengan target 25 meter pasangan atau 10 m3 per hari, red). “Saat ini pekerjaan galian sudah selesai dan kita sedang melakukan pekerjaan pasangan drainase,” urai Mustafa.
Pada kesempatan itu, Mustafa juga mengharapkan Pemerintah Desa , Kecamatan maupun Kabupaten dapat bekerjasama untuk mensukseskan program padat karya yang sedang berjalan saat ini agar dapat diselesaikan sebelum musim hujan tiba.
Camat Polen, Deddy Leokuna kepada media ini di Kantor Desa Loli, mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) NTT yang telah melibatkan masyarakat Desa Polen dalam program padat karya. “Kami sebagai Pemeritah Kecamatan Loli mengucapkan terima kasih kepada Kementerian PUPR melalui BPJN NTT, khsusnya Satker PJN 2 yang telah melibatkan masyarakat kami dalam program padat karya ini, sehingga masyarakat kami terbantu ekonominya di masa Pandemi Covid-19 saat ini,” ucapnya.
Deddy Leokuna mengharapkan program padat karya ini bisa berlanjut terus di semua ruas jalan nasional yang melintasi wilayah Kecamatan Polen sehingga masyarakatnya dapat mengambil bagian dan mendapatkan upah sesuai yang mereka kerjakan.
Ucapan terima kasih juga disampaikan Kepala Desa Loli, Yupiter Mella. “Kami Pemerintahan Desa Loli berterima kasih kepada BPJN NTT yang telah melibatkan masyarakat kami dalam program padat karya ini dan juga telah membantu kami dalam hal peningkatan ekonomi masyarakat,” ungkap Kades Yupiter.
Kades Loli juga menghimbau kepada masyarakat Desa Loli untuk bersama-sama menjaga dan merawat semua fasilitas umum yang telah dibangun oleh pemerintah pusat. “Saya minta kita semua menjaga dan merawat fasilitas yang telah dibangun pemerintah. Mudah-mudahan kegitan padat karya ini dapat berlanjut di masa yang akan datang sehingga dapat memberyakan masyarakat guna peningkatan ekonomi keluarga masyarakat kami,” harapnya.
Seperti disaksikan tim media ini di sepanjang Jalan Nasional Trans Timor, ruas Soe-Kefa, ( PPK 2.1 Satker PJN 2 NTT, red), tampak beberapa kelompok masyarakat sedang menggali saluran drainase baru, saluran drainase yang tertimbun tanah, dan ada kelompok yang sedang melakukan pekerjaan pasangan drainase. “Kami berasal dari desa sekitar jalan ini,” ujar beberapa pekerja menjawab pertanyaan wartawan.
//delegasi (*/tim)