“Izin yang sudah ada dan masih berlaku akan kami cabut. Izin yang sementara proses akan dihentikan.
Seberapa banyak, saya akan akan panggil kadisnya (pertambangan) kalau sudah masuk kerja,” tegas Josef kepada wartawan ketika melakukan kunjungan pribadi kepada Uskup Maumere, Mgr. Gerulfus Kherubim Parera, SVD, Sabtu (8/9/2018) di Pulau Flores.
Ia belum tahu jenis usaha tambang mineral. Sempat didengarnya ada usaha tambang mangan dan tambang besi.
Menurut Josef, usaha tambang telah membuat wajah NTT menjadi bopeng. Usaha tambang tidak layak dilakukan di NTT, sebab pulau ini kecil tak seperti Pulau Kalimantan.
“Wajah kita (pulau) ini sudah cantik, tidak boleh rusak lagi. Tambang bikin bopeng wajah kita. Kalau sudah bopeng, dikasih bedak berulang kali tetap bopeng. Kita akan kosentransi pada pariwisata,” kata Josef.
Josef mengakui keputusan pencabutan izin usaha pertambangan akan mengundang perlawan yang keras dari para pemilik usaha.Gugatan ke pengadilan akan dilakukan oleh pengusaha yang dirugikan usahanya.
“Kami tidak disukai ketika kami putuskan untuk kembali ke NTT. Tidak apa-apa, yang penting rakyat suka kami. Tidak perlu pengusaha atau aparat yang suka kami,” tandas Josef. //delegasi(pos kupang/ger)
Sognefjord, terletak di wilayah Sogn og Fjordane, adalah fjord terpanjang dan terdalam di Norwegia. Dengan…
Belgia, negara kecil di jantung Eropa, terkenal dengan keindahan arsitektur, budaya, dan kulinernya. Salah satu…
Belgia adalah negara yang kaya akan budaya dan sejarah, salah satu keindahan destinasi wisata yang…
Delegasi.com - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Rote Ndao kembali mengambil langkah maju dalam penguatan…
Delegasi.com - Bawaslu Kabupaten Kupang langsung menanggapi laporan dugaan Politik Uang yang dilakukan salah satu…
Delegasi.com - Tokoh aktivis perempuan dan lingkungan hidup Nusa Tenggara Timur (NTT), Aleta Baun mengatakan…