Kupang,Delegasi.Com -Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi melaunching (peletaka Batu) pembangunan ruas jalan Bealaing-Mukun-Mbazang, di Mukun, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), tepatnya di Desa Rana Mbeling, Kamis (9/5/2019).
Tepat pukul 07.00, Wagub tiba di Ruteng dan diterima secara adat Manggarai oleh Wakil Bupati Manggarai, Viktor Madur beserta unsur Forkopimda Kabupaten Manggarai dan pimpinan perangkat daerah dari Kabupaten Manggarai Timur.
Setelah beristirahat sejenak dan sarapan di rumah jabatan Wabup Manggarai, rombongan Wagub meneruskan perjalanan ke Desa Rana Mbeling, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) provinsi NTTm Wenny Dopo, seperti dirilis VoxNTT.com, tahun anggaran 2019 ini ada dua paket yang dikerjakan pada ruas tersbut, yakni segmen satu untuk pengerjaan aspal dengan panjang efektif 5 Kilometer serta segmen dua untuk aspal dengan panjang efektif dua kilometer dan Grading Operation (GO)/Perbaikan permukaan.
“Total Anggaran untuk pengerjaan dua Segmen adalah Rp. 34.587.600.000,-. Aspal 7 Km dan GO 10 Km,”kata Wenny Dopo.
Turut mendampingi Wakil Gubernur pada kesempatan tersebut, Asisten Tiga Administrasi Umum Setda NTT, Plt. Kadis Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat NTT.
Wakil Gubernur NTT dalam beberapa kesempatan sebelumnya mengungkapkan tekad pemerintah Provinsi NTT untuk menuntaskan persoalan jalan provinsi dalam kurun waktu tiga tahun.
“Kami sangat yakin bisa menyelesaikan persoalan jalan provinsi dalam kurun waktu tiga tahun,” kata Wagub Nae Soi dalam arahannya saat membuka acara Rakor Pengelolaan Keuangan Daerah antara Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-NTT di Hotel Aston Kupang, Senin (29/4/2019).
Lebih lanjut dalam kesempatan yang sama, Wagub mengungkapkan untuk percepatan pengerjaan infrastruktur di NTT, mulai tahun depan Pemerintah Provinsi berencana melakukan kerja sama dengan Pemerintah China (RRC).
Pemerintah Provinsi NTT sudah meminta izin khusus terkait hal ini kepada Presiden Jokowi dan Presiden telah menyetujuinya.
“Jadi semuanya, semua pengerjaan jalan dan jembatan akan dibiayai oleh Pemerintah China. Mereka juga akan menjamin pemeliharaanya selama kurang lebih 30 tahun. Tinggal kita mencicilnya setiap tahun sesuai kemampuan PAD kita. Misalnya Rp. 500 atau 600 miliar tiap tahun. Tapi bisa dirembuk lagi setelah tiga atau empat tahun berjalan agar cicilannya disesuaikan dengan kemampuan kita. Jaminannya yah jalan yang dikerjakan tersebut,” jelas Wagub dalam kesempatan tersebut.
//delegasi(VN/hermen)