LARANTUKA, Delegasi.Com – Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli, mengklarifikasi terkait bendera merah putih yang dikibarkan dengan posisi warna terbalik oleh salah seorang anak di Desa Bugalima, Kecamatan Adonara Barat belum lama ini.
Menurutnya upaya untuk menyelamatkan bendera yang dipasang posisi terbalik merupakan hal yang biasa saja. Bukan hal yang luar biasa. Bahwa itu dilakukan, kata Wabup Agus Boli, karena bendera merah putih merupakan simbol NKRI, yang dahulu kala diperjuangkan oleh para pendiri bangsa ini dengan mengorbankan seluruh harta benda, tenaga, darah dan air mata bahkan nyawa. Karena itu sebagai warga negara yang baik perlu menghargai simbol negara.
Disisi lain Ia mau memberi nilai kepada generasi muda, bahwa melihat sesuatu yang tidak beres seperti posisi bendera yang terbalik harus segera diperbaiki, apalagi hal ini berhubungan dengan wibawa bangsa dan negara ini. Menurutnya, kalau itu tidak lakukan sekalipun sudah dilihat banyak orang, maka bisa saja timbul pikiran di dalam diri anak-anak, bahwa mungkin bendera merah putih sama dengan bendera partai politik atau bendera Ormas, yang bisa dipasang begitu saja. Padahal bendera ini lanjut Wabup Agus Boli, berbeda dengan bendera lain di Indonesia. “Justeru dengan bendera merah putih itulah yang menyatukan seluruh bangsa Indonesia ini, Ujar Wabup Agus Boli.
Bendera yang dipasang terbalik disalah satu rumah warga yang letaknya dipinggir jalan negara lintas Tanah Merah-Waiwadan Kecamatan Adonara Barat sudah pasti dilihat oleh banyak orang itu, mendadak viral di waganet, karena Wabup Agus Boli sendiri turun memperbaiki posisi letak warna bendera tersebut dan mengibarkannya kembali dengan terlebih dahulu memberi penghormatan.
Peristiwa itu dialami Wabup Agus Boli, saat dirinya melintas dengan kendaraan diwilayah itu, pada kunjungan kerjanya ke salah satu desa di wilayah Adonara, tanpa sengaja melihat posisi bendera yang dikibarkan dengan posisi warna merah berada di bawah dari warna putih.
Wabup Agus Boli juga berterima kasih kepada Kepala Desa Bugalima bersama Bhabinkamtibmas Desa Bugalima yang telah bersedia mendampingi pemilik bendera, yakni ayah dari anak yang salah meletakan posisi warna bendera tersebut datang meminta maaf di rumsh jabatan Wabup Flotim. Hal itu tidak disengaja, karena menurut Pemilik bendera, yang menaikan bendera itu adalah anaknya yang masih duduk dibangku Sekolah Dasar.
“Saya gembira karena mereka memahami niat baik saya, karena itu saya berpesan kedepan haruslah memperhatikan secara baik sebelum bendera itu dinaikan. Itu adalah cara yang sederhana untuk menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa dan negara kita Indonesia, katanya.
//delegasi(*/BBO)