KUPANG, DELEGASI.COM – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kupang mencatat dari 23 Wilayah Zona Musim (ZOM) di NTT terdapat 14 wilayah bakal terlambat memasuki musim hujan di tahun 2020 ini.
Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kupang, Fera Adrianita mengatakan bahwa BMKG telah memberikan peringatan dini kepada 14 kabupaten/kota di NTT, karena sudah melewati 60 hari tidak terjadi hujan ringan.
Kabupaten/kota yang mendapat peringatan yaitu Kota Kupang, Manggarai Timur, Ngada, Ende, Sikka Lembata, Alor, Sumba Timur, Sabu Raijua, Rote, Kabupaten Kupang, TTS, TTU dan Belu.
“Itu yang sudah statusnya awas, dan peluang ke depannya curah hujannya juga rendah. Jadi kita memberikan peringatan dini kekeringan meteorologis,” kata Fera Adrianita kepada wartawan di Kupang, Jumat (18/9/2020).
Dengan demikian prediksi musim hujan di NTT akan dialami saat memasuki bulan November dan Desember 2020.
“Yang paling pertama masuk hujan itu di Manggarai. Itu pun Oktober jadi kalau sekarang hujan itu pun hujan kecil saja. Jadi kalau musim kemarau itu tidak selalu tidak ada hujan, tapi itu juga kecil,” jelasnya.
Prakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Sulton Kharisma S.Tr juga menyampaikan bahwa sebelum memasuki musim hujan tahun 2020 ini, dalam 3 hari ke depan di wilayah NTT bisa berpotensi cerah berawan dan hujan ringan.
Daerah yang mendapat hujan ringan adalah Manggarai.
“Hari ini sudah terjadi hujan, kemudian besok juga ada di Manggarai, Manggarai Barat, dan sebagian Alor,” ucapnya.
Ia mengatakan terkait hujan ringan tersebut belum bisa dipastikan NTT telah masuk musim penghujan. Hujan ringan yang dialami itu dikarenakan gangguan cuaca di wilayah Australia atau terhentinya Monsun Australia.
Sementara angin di wilayah NTT cenderung lemah, sehingga secara langsung pun wilayah-wilayah musim di NTT lainnya akan dipastikan terlambat memasuki musim hujan.
//delegasi (*/tim)