Kupang, Delegasi.com- Jenasah Maria Bhade, TKI ilegal asal Nuaria Desa Detubinga Kecamatan Tanawawo Kabupatrn Sikka yang meninggal dunia di Kamp di Malaysia pada 3 Mei lalu akhirnya tiba di Kupang hari ini, Rabu (10/5/2018) pukul 13.00 Wita.
Saat ini jenasah semayamkan di RSU W.Z. Yohanes Kupang.
Selanjutnya jenasah diterbangkan ke kampung halamanya di Sikka pada Jumat (11/5/2018) menggunakan pesawat NAM Air.
Informasi yang di peroleh dari pihak keluarga di RSU W.Z Yohanes Kupang, Rabu(10/5/2018) menyebutkan, Maria Bhade adalah TKI ilegal asal NTT meninggal akibat digigit ular pada Kamis 3 Mei 2018 malam saat beliau keluar dari kamp tempat ia tinggal bersama TKI ilegal lainnnya dari kampung yang sama.
Setelah digigit ular ia masuk kembali ke dalam kamp dan menyampaikan kepada teman teman lainya bahwa ia barusan digigit ular.
Selang beberapa menit beliau tidak sadarkan diri. Teman- temanya berusaha menolong dan membawa Maria ke rumah sakit terdekat.
Sayang dalam perjalanan nyawanya tidak tertolong.
Maria menghembuskan nafas terakhir sebelum sampai di rumah sakit.
Untuk mengembalikan jenasah almarhuma, teman teman seperjuangan Maria di Malaysia mengumpulkan ďuit untuk membiayai pemulangan jenasah ke kampung halamanya.
“Jenasa Maria di urus oleh saudara- saudaranya di Malasya dengan memberikan patungan uang untuk dikirm kembali ke kampung via bandara internasioanl El Tari kupang dengan garuda tiba pada Rabu sekira jam 13.00 wita,” tutur Oktovianus Mare, salah satu pihak keluarga almarhuma, kepada delegasi.com saat melayat jenasah di RSU W.Z.Yohanes, Rabu(10/5/2018).
Menurut Mare, saat ini BP3TKI NTT telah mengambil alih semua biaya pemulangan jenasah Maria, setelah berkomunikasi dengan keluarga besar Bu Lio Maumere Kupang (Kebbo Uma).
“Dari hasil rembuk keluarga Kebbo Uma dengan pihak BP3TKI, disepakati bahwa semua biaya dari penjemputan jenasah, biaya penitipan di RSU W.Z. Johanes Kupang selama dua malam dan juga biaya pengiriman sampai ke kampung halamannya melalui Bandara Frans Seda Maumere ditanggung oleh pihak Bp3TKI,” jelas Okto Mare.
“Dan direncanakan jensah akan diberangkatkan dengan pesawat NAM Air hari Jumat tanggal 11 Mei 2018. Direncankan akan dijemput langsung oleh pemerintah Kabupaten Sikka,”tandas Okto Mare //delegasi(ger)
Editor: Hermen Jawa