Kupang Delegasi.Com.. Sebanyak 119 kepala keluarga yang menghuni di Dusun IV, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang hingga 2020 masih hidup dengan pola sanitasi yang sangat buruk, kurang sehat tidak memiliki WC sehat.
Kebiasaan yang terjadi selama ini, buang air besar (BAB) diisi dalam kantong plastik dan dilemparkan atau dibuang begitu saja. Inilah yang diartikan sebagai WC terbang. Kebiasaan ini menjadi penyebab penyakit diare dan pemicu stunting bagi anak- anak.
Menurut Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Centrum Aktivitas Aliansi Rakyatkyat Mandiri (Cirma), Jhon Ladjar, pola hidup ini sangat menganggu kesehatan masyarakat. Kebiasaan warga baru yang menggunakan WC terbang tidak sehat ini, perlu diberi perhatian dari pemerintah maupun LSM.
“Kondisi WC terbang yang sangat tidak sehat bagi warga Dusun IV, Desa Tanah Merah ini mendorong Cirma melakukan survei dan sosialisasi tentang WC sehat sejak Tahun 2018,” kata Jhon.
Cirma mendapat donatur dari Selavip untuk membantu membangun WC sehat di 98 rumah warga baru yang dihuni 432 jiwa.
Cirma hadir menjembatani warga tanah merah, mulai dari inisiatif yang sangat kecil untuk mendapatkan dampak yang lebih besar bagi keluarga.
Kegiatan Cirma bersama warga Dusun IV mendorong peningkatan kesejahteraaan hidup keluarga dari aspek kesehatan, pendidikan dan ekonomi serta mendorong keselarasan hidup keluarga dengan alam.
Pada acara penerimaan terkait peletakan batu pertama pembangunan sanitasi menyampaikan terima kasih atas awal kerja sama yang baik dan meminta warga baru untuk selalu semangat membangun WC sehat.
“Sanitasi itu untuk menjadikan hidup lebih sehat sebab kebiasaan menggunakan WC terbang akan berdampak pada penyakit diare dan stunting,” ungkap Jhon.
Ia mengingatkan, Cirma hadir dan menjadi jembatan bagi sesama untuk hidup yang lebih baik. Sebagai warga negara, program Cirma yang didanai Selavip, hadir di Desa Tanah dan terus melakukan pendampingan dan penyuluhan hidup sehat bagi warga melalui tenaga pendamping untuk membantu mewujudkan salah satu program pemerintah di bidang pengentasan stunting.
Sekretaris Kecamatan Kupang Tengah, Renny M. Fola mengucapkan terima kasih dan mendukung program Cirma untuk mencegah stunting melalui penyediaan dan pembangunan WC sehat.
Program stunting ini mendorong bonus demografi atau usia produktif manusia lebih banyak sejak usia 15 sampai 65 tahun. Diharapkan mulai tahun 2020 – 2035 bisa mendapatkan generasi sehat dan pertumbuhan fisik secara baik dengan iman yang baik dan hidup sangat sehat.
“Untuk menunjang WC sehat, pemerintah mengharapkan di tahun 2021, sumber air sudah dekat, lokasi pengeboran airnya sudah disurvei oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) NTT,” tandas Renny.
Kepada warga Tanah Merah, Renny meminta untuk mengawal dan melanjutkan harapan masyarakat melalui mekanisme pemerintahan ke tingkat kabupaten.
Karateker Kepala Dusun IV, Vincenty Pinto dalam sesi dialog mengharapkan pemerintah segera merealisasikan kehadiran sumur bor dan bantuan untuk.pembangunan beberapa rumah layak huni.
Alexander Maukali warga Tanah Merah menyampaikan terima kasih kepada Cirma dan Selavip yang mau membangun WC sehat dan peduli terhadap kesehatan masyarakat. //delegasi.com ( ger)
Belgia, negara kecil di jantung Eropa, terkenal dengan keindahan arsitektur, budaya, dan kulinernya. Salah satu…
Belgia adalah negara yang kaya akan budaya dan sejarah, salah satu keindahan destinasi wisata yang…
Delegasi.com - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Rote Ndao kembali mengambil langkah maju dalam penguatan…
Delegasi.com - Bawaslu Kabupaten Kupang langsung menanggapi laporan dugaan Politik Uang yang dilakukan salah satu…
Delegasi.com - Tokoh aktivis perempuan dan lingkungan hidup Nusa Tenggara Timur (NTT), Aleta Baun mengatakan…
Delegasi.com - Insiden mengejutkan terjadi saat kampanye dialogis pasangan calon gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT)…