DELEGASI.COM, KUPANG—Ketua Pelaksana Dewan Pengurus Pastoral (DPP) Paroki St. Fransiksus dari Assisi Kolhua – Kupang, Adrianus Ceme, mengatakan, Sekami Fransiskus Assisi merupakan mitra dari dewan pastoral.
“Di mana DPP ada, di situ Sekami pasti ada,” ujar Adri Ceme, dalam sambutannya saat pelantikan Badan Pengurus Serikat Kepausan Anak/Remaja Misioner (Sekami) Paroki St.Fransiskus dari Assisi Kolhua – Kupang periode 2022 – 2025, Minggu (4/12/2022). Pelantikan Sekami Assisi bersamaan dengan perayaan ekaristi di gereja.
Dengan dilantiknya pengurus Sekami Assisi, kata Adri Ceme, gereja kita jangan mati, gereja harus hidup. Sebab, selain Sekami, ada Orang Muda Katolik (OMK), ada Tunggal Hati Suci dan Tunggal Hati Maria (THS dan THM), serta kelompok kategorial lainnya yang selalu hadir di lingkungan gereja.
‘Kehadiran kelompok kategorial ini, kita berharap gereja tidak sepi, tidak mati, tapi tetap hidup karena selalu ada orang-orang kita yang beraktivitas di gereja. Dan, kita inilah gereja, bukan bangunan mewah ini. Oleh karena itu, mari kita menghidupkan gereja kita ini dengan berbagai aktivitas,”tegas Adri Ceme.
Untuk itu, saya menyampaikan terima kasih atas dilantiknya pengurus Sekami Assisi. Selamat bekerja, selamat berkarya dan melayani.
Adri Ceme mengajak umat untuk memahami bahwa kepengurusan kelompok kategorial seperti OMK, Legio Maria di paroki ini, khususnya Sekami merupakan alat kelengkapan dewan pastoral.
Karena itu, lanjur Adri Ceme, kita harus melihat kehadiran anak-anak dalam sebuah organisasi sebagai bagian penting dalam kepengurusan dewan pastoral.
“Kita bersyukur, pastor paroki menetapkan satu keputusan hari ini kepengurusan Sekami dilantikan oleh Pastor Moderator, Romo Tan. Dengan demikian anak-anak tidak lagi berjalan sendiri-sendiri, tapi mereka sudah punya kepengurusan yang lengkap,” katanya.
Untuk badan pengurus dan anak-anak Sekami Assisi, Adri Ceme, mengharapkan agar mengerti dan memahami moto pelayanan dari Sekami, yaitu Children Helping Children (Anak Menolong Anak).
Jadi, ana-anak saling melayani.
Sebab, Sekami adalah perhimpunan anak-anak dalam gereja untuk membangun iman dalam Yesus Kristus.
Oleh karena itu, kata Adri Ceme, ketika anak-anak dilantik menjadi pengurus, maka harus benar – benar membangun sebuah iman, pembinaan iman dan aktivitas gereja yang lain dibawa bimbingan dan pendampingan para imam, frater, para pembina dan orang tua di paroki ini.
“Jangan sampai hari ini mereka dilantik, besok mereka keluar dari pagar ini (gereja), itu tidak boleh.
Satu kali katolik, seumur hidup harus katolik, seratus persen katolik,” tegas Adri Ceme.
Atas nama dewan pastoral dan seluruh umat di paroki, Adri Ceme, mengucapkan selama kepada anak-anak pengurus Sekmi yang hari ini dilantik.
Pastor rekan, Romo Kayetanus Un, Pr, selaku pastor moderator Sekami Assisi, mengatakan, badan pengurus Sekami Assisi yang dilantik saat ini seharusnya dilantik tiga tahun lalu. Namun, karena pandemik Covid-19, akhirnya badan pengurus yang sudah dipilih baru dilantik saat ini.
“Kami sebagai pastor paroki, pastor rekan, pastor moderator, dan secara khusus saya sebagai Ketua Komisi KKI (Karya Kepausan Indonesia) Keuskupan Agung Kupang mengucapkan selamat kepada badan pengurus Sekami Paroki St.Fransiskus dari Assisi Kolhua – Kupang periode 2022 – 2025,” ujarnya.
Romo Tan menjelaskan, dalam pembekalan sehari sebelum pelantikan badan pengurus Sekami Assisi, ia menyinggung tentang tiga tipe manusia.
Pertama, tipe orang yang takut buat janji. Tipe orang seperti ini tidak mau ambil risiko. Mau baik, mau buruk, dia lebih memilih untuk aman, sehingga dia tidak mau buat janji.
Kedua, tipe orang yang ingkar janji. Orang tipe ini selalu buat janji di keluarga, di KUB, di gereja, tapi dia selalu ingkar janji. Ketiga, tipe orang yang setia pada janji.
Dan, tegas Romo Tan, tipe orang yang setia pada janji inilah yang diharapkan dari kita semua yang bersedia untuk menjadi badan pengurus, baik itu di KUB, DPP, dan kelompok kategorial.
“Kita semua pernah berjanji, baik saat menerima sakramen pembaptisan, sakramen pernikahan dan skaramen imamat. Semoga tidak hanya janji manis di mulut saja, tapi minimal ada sesuatu yang kita bisa buat,” harap Romo Tan.
Hal yang sama, lanjut Romo Tan, hari ini kita mendengarkan janji dari anak-anak kita Sekami Assisi. Jadi, jangan hari ini badan pengurus Sekami Assisi berjanji, esok lusa kalian ingkar janji.
Sebagi pastor moderator Sekami Assisi, demikian Romo Tan, ia mengharapkan dukungan dari umat, pengurus dpp, KUB dan kelompok kategorial.
“Semoga dengan dilantiknya Sekami Assisi, semakin banyak anak-dan remaja terpanggil untuk melibatkan diri di dalam gereja,” harap Romo Tan, yang ditahbiskan 14 tahun lalu.
Ketua Sekami Paroki St. Fransiskus dari Assisi Kolhua – Kupang, Yosefina De Anchieta Hale, memohon dukungan dari para orang tua, agar mendorong anak-anaknya untuk bergabung dengan Sekami Assisi.
“Untuk kelancaran kegiatan Sekami Assisi, saya tentu tidak bisa berjalan sendiri, saya butuh dukungan dari teman-teman pengurus, pastor paroki, pastor moderator, pembina Sekami, dan pengurus DPP,” kata Yosefina.
Ia juga mengharapkan dukungan dari para orang tua agar Sekami Assisi bisa menjalankan tugas dan tanggung jawab, serta kegiatan yang bermanfaat bagi anak-anak missioner di paroki ini.
Badan pengurus Sekami yang dilantik terdiri atas pengurus inti, Yosefina De Anchieta Hale (Ketua), Evangelis F.Chika Pake (Wakil Ketua), Agustino Mario Solo (Sekretaris), dan Skolastika R.Ina Molan (Bendahara).
Badan pengurus dilengkapi seksi-seksi. Seksi Liturgi, Maria G.A.Lake (Koordinator), Elisabeth I.Nailake, Maria P.A.Lake, Maria Yonathania Fallo, dan Junitha R.M.Thei Ligi (Anggota).
Seksi Usaha Dana, Francesco Xaverio L.Setty (Koordinator), Bendelina C.A.Loak, Maria M.V.Manehat, Mikael C.P.Taimenas, Fransiskus Betrand Tokan, dan Mari N.Sile (Anggota).
Seksi Animasi, Skolastika Sarina Baso (Koordinator), Clara F.Haki, Agustinus P.M.Bele Kore, Filomena T.Wujon, Santa Barbara Sili, Krisancta Marieta Geraldine, dan Maria Anjelina Anin (Anggota).
Seksi Perlengkapan, Christian Alexander (Koordinator), Stefanya Nadya Lende, Satria Hoka, Maria Minchaela B.bahan, Diminica S.Bahan, Elisabeth A.Mandjiku, Yohanes Udin, dan Laurensius Pasya Kaet (Anggota).
Pembina, Maria Yasinta Anas (Ketua), Sevin Manuk (Wakil Ketua), Marselino Pereira (Sekretaris), Maria Wilfrida, Vinsensia G.J Sawarnuti, dan Marselina Wea Ceme (Anggota).
//delegasi(Hyeron Modo)
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…
Bayangkan rumah yang bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga perwujudan harmoni antara manusia dan alam.…
Bayangkan sebuah hunian yang memadukan kesederhanaan minimalis dengan aura industri yang kokoh. Rumah minimalis dengan…
Rumah, tempat bernaung dan beristirahat, tak hanya sekadar bangunan. Ia adalah refleksi diri, sebuah ekosistem…