Categories: OPINI

Ahli Virus Indonesia, Indro Cahyono: Konsumsi Vit C & E Sembuhkan Virus Corona

“Di Wuhan sekarang kan semua sembuh. Bagaimana sembuhnya? Yah, pakai vitamin E. Emang mau pakai apaan? Wong, vaksin dan obatnya belum ada,”

Indro Cahyono

 

JAKARTA, DELEGASI.COM – Satu lagi berita positif yang tersajikan untuk lawan virus corona.

Kali ini datang dari Muhammad Indro Cahyono, seorang Dokter Hewan yang selama 20 tahun meneliti virus ini, saat ditemui di sebuah minimarket di bilangan Wahid Hasyim, Jakarta, ahad lalu oleh salah seorang jaringan NASA Garuda Team, yang kemudian dishare ke Group, yang juga melibatkan wartawan, media ini.

“Sambil ngopi, Indro Cahyono yang akhir-akhir ini sibuk mondar-mandir ke kantor-kantor pemerintah untuk memberikan nasehat tentang penanganan virus Corona, menyapa saya sambil membaca buku tebal protokol penanganan Corona Wuhan, menjelaskan banyak hal tentang virus Corona,”tulis Yos, salah satu Anggota Jaringan NASA Garuda Team, tersebut.

Menurut Indro Cahyono, Corona adalah virus lama. Bahkan, sebelum Yesus Kristus. Sekitar 200 tahun sebelum Masehi.

Daun Kelor, salah satu makanan yang disarankan untuk antibodi kalahkan virus corona. (Delegasi.Com/BBO)

 

Virus ini jumlahnya banyak. Setiap virus Corona itu spesifik ke spesies tertentu.

“Ada yang buat Kelelawar, yah (menjangkiti,red) Kelelawar saja. Ada yang buat manusia, yah menyerang manusia saja. Ada yang buat Anjing, yah tularkan ke Anjing saja,”jelas Indro.

Bagaimana spesifikasinya atau membedakannya? Ia mengatakan, kalau pernah lihat gambar virusnya, maka terlihat virusnya bulat. Ujungnya beda-beda. Duri-durinya itu yang berbeda.

“Ada yang buat manusia, yah buat manusia doang. Ada yang buat Kelelawar, yah Kelelawar doang. Jadi, nggak mungkin kalau dibilang makan Kelelawar jadi dijangkiti virus Corona,”katanya lagi.

“Tetapi, kalau Saya ditanya, apakah Corona sama dengan Covid 19, Yah mirip bentuknya. Tetapi, kalau dari Kelelawar bisa nempel ke Manusia, itu yang tidak bisa,”sambungnya lagi.

Berarti Covid 19 bukan dari Kelelawar? Indro Cahhyono menegaskan, bukan. Itu murni dari Manusia.

Bahkan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) saja bilang itu murni dari Manusia,”tohoknya.

Lebih lanjut, ditanyai kalau dari Manusia, pasti ada penyebar pertamanya?

“Iyah, penyebar pertamanya dari Wuhan sana. Kenapa dia bisa muncul dari sana dan nyebar banyak, Yah kita nggak mengerti. Spekulasinya banyak. Cuman, kalau saya ditanyai sebagai orang yang sudah lama main sama virus, apakah itu bisa dibikin supaya bisa nyebar cepat dan bisa nempel ke Manusia, Yah saya bilang bisa dibikin,”urainya detail.

Jeruk Nipis, yang direkomendasikan untuk dimakan hancurkan Corona.

 

Apakah lewat intervensi para Ilmuwan? Muhammad Indro kembali menjelaskan, “Bisa. Nggak akan sulit. Kalau orang yang biasa maenan virus, itu bisa. Cuma sekarang nggak ada gunanya lagi Kita membahas itu, wong virusnya sudah nyebar,”.

Lalu bagaimana cara menangani penyebaran virus Corona yang sangat cepat ini?

Indro lebih lanjut mengurai, virusnya pakai sabun hancur. Pakai bayclean hancur.

Pakai sunlight cuci piring hancur. Pakai deterjen untuk cuci baju hancur. Pakai yang buat ngepel lantai hancur.

Jika pakai cairan disinfektan yang biasa disemprot itu? Apakah cairan itu untuk membersihkan virus atau mencegahnya?

“Iyah, itu sama kayak Kita ngepel lantai. Lantai Kita ngepel, sudah bersih kan? Nah, terus ada yang datang, yah kotor lagi.

Jadi, kalau ada orang yang gejala flu, Yah sebaiknya di rumah aja. Supaya nggak ngotorin yang lain. Sebntar, seminggu dua minggu dia sembuh sendiri kok dengan antibodi tubuh manusia. Nah, setelah sembuh baru keluar,”.

Ditanya lagi, kalau keluar, apakah sudah kebal dari Corona? “Nggak. tetap bisa kena lagi. Kalau sudah kena pertama, sakit dulu seminggu. Nah, kalau keluar rumah setelah itu, bisa kena lagi cuma antibodinya sudah cepat.

Bukan tujuh hari lagi, langsung sehari antibodi keluar, virusnya hilang. Karena Kita sudah pernah kena. Sama kayak vaksin cacar. Nggak setiap bulan divaksin kan? Seumur hidup saja. Tujuan vaksin kan untuk mengenali virus. Pas sewaktu-waktu ada, langsung ngeluarin anti bodi. Yah, makan vitamin E,”terangnya, lagi.

Kalau demikian, sebenarnya mudah virus ini hancur, tetapi kenapa banyak yang meninggal. Contohnya, di Italia?

Ia menjawab, Kasusnya berbeda. Di Italia yang meninggal itu banyak orang tua. Mereka biasanya sudah punya penyakit bawaan.

“Di Wuhan sekarang kan semua sembuh. Bagaimana sembuhnya? Yah, pakai vitamin E. Emang mau pakai apaan? Wong, vaksin dan obatnya belum ada,”jawabnya lagi.

Sedangkan, saat ditanya sejak kapan virus ini masuk Indonesia? Indro lebih jauh menerangkan,

“Saya mengira virus ini bukan masuk pada bulan Maret ke Indonesia. Februari dia sudah ada. Cuma nggak kedeteksi. Yang kedetect baru di Depok, yang pasiennya 1, 2, 3 itu, akhirnya sembuh.

Kalau menurut saya, di Populasi yang banyak kayak ini, Bulan Februari sudah masuk,”.

Ia malah anjurkan, coba diingat-ingat lagi, apakah di Bulan Februari Kita pernah demam? Tanya saja sama teman-teman, ada yang kena flu biasa. Memang, biasanya ada yang agak parah. Tapi kan sembuh sendiri, lima hari. Dugaan saya, yah itu Corona.

Lebih lanjut ditanya, apakah dengan penyebaran virus ini, pemerintah perlu melakukan lockdown?

“Saya kira, nggak perlu. Ngapain,”.

Dikejar lagi, lalu bagaimana dengan Wuhan yang sukses meratakan kurva penderita Covid 19 dengan melakukan lockdown?

“Iyah, yang di Wuhan beda kasusnya. Sistem deteksinya lebih bagus dari Kita. Cuma lockdown di Wuhan doang sumbernya. Kalau mau lockdown harus tahu sumbernya. Dilockdown benar, kalau tahu sumbernya,”tukasnya lagi.

Nah, kalau sekarang dibalikin ke Indonesia, coba mana yang mau dilockdown.

Di Jakarta ada, di Surabaya ada, di Banjarmasin ada, Solo ada. Mau lockdown mananya?,”timpalnya, sengit.

Terus apa yang harus dilakukan? Sedikit memberikan tekanan, Indro nyatakan, nggak usah panik.

Karena kalau panik, malah nggak bisa apa-apa. Cukup jaga kebersihan dan banyak minum vitamin E.

Pada bagian lainnya, sebagai orang yang sudah lama berkecimpung di dunia virus, Indro memberitahu, Covid 19 tidak akan lama bertahan.

“Palingan dalam dua minggu setelah ini, sudah menurun, lalu selesai,”tutupnya.

Ia meminta semua pihak tenang. Bagi yang rentan sebaiknya berdiam dirumah. Konsumsi vitamin C dan E.

Pemerintah tetap menghimbau dan mengawasi warganya.

(Diolah dari sumber Grup NASA Garuda Team/Delegasi.Com/BBO)

 

Komentar ANDA?

Penulis Delegasi

Recent Posts

Keindahan Manneken Pis Brussels

Belgia adalah negara yang kaya akan budaya dan sejarah, salah satu keindahan destinasi wisata yang…

1 hari ago

Dinas Perpustakaan Rote Ndao Gelar Pelatihan untuk Inovasi dan Meningkatkan Ekonomi

Delegasi.com - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Rote Ndao kembali mengambil langkah maju dalam penguatan…

2 minggu ago

Usut Dugaan Politik Uang, Bawaslu Kabupaten Kupang Siap Bentuk Dua Tim Investigasi

Delegasi.com - Bawaslu Kabupaten Kupang langsung menanggapi laporan dugaan Politik Uang yang dilakukan salah satu…

2 minggu ago

Tokoh Perempuan Aleta Baun Nyatakan Dukungan Untuk Paket SIAGA

Delegasi.com - Tokoh aktivis perempuan dan lingkungan hidup Nusa Tenggara Timur (NTT), Aleta Baun mengatakan…

2 minggu ago

Warga Sarotari Tengah Pingsan Saat Kampanye Dialogis Bersama Ibu Asty Lakalena

Delegasi.com - Insiden mengejutkan terjadi saat kampanye dialogis pasangan calon gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT)…

2 minggu ago

Relawan Milenial NTT Nyatakan Dukungan Untuk Paket SIAGA

Delegasi.com - Kelompok Mahasiswa di Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yang tergabung dalam…

2 minggu ago