Categories: Pendidikan

Akibat Puting Beliung, Siswa SMAN 3 Amarasi Timur Belajar di Bawah Pohon Asam

 

Kupang, Delegasi.Com – Sebanyak 73 orang siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Amarasi Timur, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagian siswa terpaksa harus belajar di bawah pohon Asam, akibat bangunan sekolah mereka hancur diterpa bencana angin puting beliung pada Minggu, (9/9/2018).

 

Demikian dikatakan nggota Komisi V DPRD NTT, Winston Rondo kepada wartawan di Kupang, Rabu (12/9/2018), sesaat usai meninjau langsung kondisi sekolah tersebut.

 

Winston menjelaskan, sebanyak empat ruang darurat yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar sehari- hari di sekolah itu dalam kondisi sangat memprihatikan akibat terdampak angin puting beliung.

 

“Tadi waktu kami sampai, para siswa belajar di bawah pohon asam, yang tempatnya agak teduh. Sekitar dua atau tiga kelas siswa dengan guru seadanya, walaupun mereka harus beradu dengan debu dan angin, tetapi guru-guru bilang sekolah tidak boleh putus. Karena itu mereka harus tetap melanjutkan sekolah,” ungkapnya.

 

Menurut Winston, sekolah tersebut sudah ada sejak tahun 2013 lalu, ketika kewenangannya masih ada di pemerintah kabupaten. Pada tahun 2015, dari enam rombongan belajar (Rombel) yang ada, sekolah itu mendapat bantuan 2 rombel permanen, 1 perpustakaan dan 1 ruang guru.

 

“Sedangkan empat rombel lainnya itu masih menggunakan bangunan darurat, yang saat ini tertimpa musibah angin puting beliung,” katanya.

 

Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD NTT ini menyatakan, saat meninjau langsung ke lokasi kejadian, dia telah bertemu dengan Kepala Sekolah SMAN 3 Amarasi Timur, Dina Adelca Sakbana dan Kepala Desa Enoraen, Frans Ton dan mereka menyampaikan harapannya kepada pemerintah provinsi sebagai pemangku kepentingan agar segera mengambil sikap terkait musibah yang dialami itu.

 

“Paling kurang mengalokasikan, 3 sampai 4 ruang kelas baru untuk segera dibangun pada 2018 ini, untuk mengatasi kekurangan yang ada. Dan untuk jangka pendek, dalam 1 hingga 2 bulan ini, kepala desa akan melakukan rapat dengan dusun dan orang tua murid, untuk membangun ruang darurat sementara,” katanya.

 

“Jujur saya sangat prihatin, trenyuh dengan semangat anak-anak kita ini, walaupun mengalami musibah, dan di bawah pohon asam sekali pun, dengan debu dan panas terik, tapi mereka tetap semangat belajar,” imbuhnya.

 

Karena itu, Winston berharap, Pemerintah Provinsi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan ini agar dapat segera mengalokasikan anggaran untuk menangani persoalan ini secepatnya.

 

“Karena ini kondisi emergency. Ini bukan situasi biasa atau normatif. Sehingga kami berharap ini menjadi perhatian penting bagi pemerintah untuk segera ditangani,” tandasnya. //delegasi(hermen)

Komentar ANDA?

Penulis Delegasi

Recent Posts

Keindahan Ngapali Beach: Surga Pantai Tropis di Myanmar

Myanmar, negara yang kaya akan budaya dan sejarah, juga menawarkan keindahan alam yang luar biasa,…

2 hari ago

Keindahan Kuang Si Falls: Air Terjun Turquoise di Laos

Laos, negara yang terkenal dengan kekayaan alam dan keindahan alamnya, memiliki banyak tempat wisata yang…

4 hari ago

Keindahan Pondoland dan Pesona Alam serta Pantainya

Afrika Selatan selalu menjadi destinasi yang memikat hati para wisatawan dengan kekayaan alam dan budaya…

6 hari ago

Keindahan Tulbagh Wine Route: Wisata Anggur

Afrika Selatan terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau dan sejarah budaya yang kaya, salah satu…

1 minggu ago

Keindahan Pretoria: Mengunjungi Kota yang Penuh Sejarah

Pretoria, ibu kota administratif Afrika Selatan, adalah sebuah kota yang kaya akan sejarah, budaya, dan…

2 minggu ago

Keindahan Cederberg: Keindahan Alam yang Tersembunyi

Afrika Selatan dikenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, mulai dari pantai yang indah hingga pegunungan…

2 minggu ago