LARANTUKA,DELEGASI.COM – Meski melewati dinamika yang panjang dan cukup alot, akhirnya Pansus DPRD Flotim Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Penyelenggaraan Kebudayaan berhasil merampungkan pekerjaannya, dan ditetapkan menjadi Peraturan Daerah (Perda) dalam Rapat Paripurna Dewan, Selasa, 7/7/2020, Malam, di ruang Balai Gelekat Lewotana, DPRD Flotim.
Demikian pernyataan Ketua Pansus, Muhammad Ikram Ratuloli,SE kepada Delegasi.Com, Rabu, 8/7/2020, Siang.
Ranperda yang ditetapkan ini, kata Ikram Ratuloli, merupakan inisiatif DPRD Flotim, pada masa sidang III tahun sidang pertama, tahun 2020.
Dikatakan, Perda yang memuat 13 Bab ini, ditetapkan bersamaan 3 Ranperda Pencabutan yang diusulkan Pemda Flotim.
Lebih lanjut, Ikram Ratuloli, politisi muda yang kini menjabat Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Flotim, bahwa secara substansi filosofis, yuridis, sosiologis dan konten materi, pun sudah sesuai dengan upaya pemajuan kebudayaan di Flotim.
Karena itu, setelah Perda ini ditetapkan, sambung Ratuloli, sangat diharapkan agar Pemerintah daerah sesegera mungkin menyediakan sejumlah anggaran untuk penyelenggaraan kebudayaan.
Juga mengeluarkan Peraturan Bupati untuk menyanggah kegiatannya.
“Iyah, kita minta agar Pemerintah daerah segera membuat Perbupnya,”tukasnya, lagi.
Menjawab pertanyaan Media terkait point-point penting dalam Perda tersebut, Ikram Ratuloli menjelaskan, Perda dimaksud mengatur antara lainnya, Pembinaan, Perlindungan, Pemanfaatan dan Pengawasan terhadap obyek kebudayaan.
Kemudian, akan dibentuk Dewan Kebudayaan sebagai mitra pemerintah, Cagar budaya dan Pemuseuman.
Ikram juga meminta dukungan berbagai pihak agar memberi spirit positifnya dalam pelaksanaan Perda ini kedepan.
Termasuk bersama menjadikan Flotim terus maju sebagai salah satu Kota Pusaka Nusantara.
“Tentu, kerja kita tidak hanya berhenti pada membuat Perda saja, tetapi jauh lebih penting adalah melalui Perda ini, kita maju dan bangkitkan Flotim menjadi salah satu Kabupaten terdepan dalam pemajuan kebudayaan di Nusantara.
Apalagi, kita semua sama-sama tahu kalau Flotim juga punya banyak jejak sejarah warisan budaya yang masih kuat hingga saat ini, yang perlu terus dilestarikan hingga ke anak cucu nanti,”pungkasnya.
Sebut saja, ada Kota Sejarah Budaya Kerajaan Adonara di Sagu, Benteng Portugis di Lohayong, Jejak sejarah budaya Kerajaan Larantuka, hingga Prosesi Jumad Agung, Sejarah Kepahlawanan Herman Fernandez dan masih banyak lagi.
// delegasi (BBO)