DELEGASI.COM, LEWOLEBA – Calon Pahlawan Nasional asal tanah Lepanbata (Lembata,red) Lamaholot, yang menghabiskan kariernya selama 30 tahun hingga wafat, Almahrum Brigjend.Pol.Purn.Anton Enga Tifaona, dinilai layak diangkat menjadi Pahlawan Nasional.
BACA JUGA :
Mgr Petrus Turang Pimpin Misa Inkulturasi Peresmian Patung Anton Enga Tifaona
Pasalnya, pencetus ide pengendara sepeda motor wajib berhelm berlaku hingga saat ini.
Dia juga yang penggagas kerjasama Kepolisian Republik Indonesia Vs Kepolisian Diraja Malaysia, sejak 1971.
Bahkan, menjadi orang pertama yang merancang ide buka tutup Jalur Jakarta-Puncak Bogor, saat menjabat Wakapolda Jabar. Dia dikenal sebagai tokoh inspiratif, rendah hati, penuh dedikasi tapi tegas dan berani menolak suap.
BACA JUGA:
Alex Plate, Stafsus Menkominfo, Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Korupsi BTS Kominfo
Pemkab Lembata Siap Rebut Dana Inpres Percepatan Pembangunan Jalan Daerah
“Ia layak menjadi Tokoh Teladan Polri Jenderal Pol. Hoegeng kedua di Republik Indonesia, yang patut diteladani kegigihannya saat menjalankan tugas di lapangan,”beber Brigjend.Pol.Purn.Simanungkalit dalam testimoninya di hadapan para tamu undangan dan masyarakat yang menghadiri acara peresmian Patung Almahrum Brigjend.Pol.Purn.Antonius Stefanus Enga Tifaona, Jumat 27 Januari 2023 pagi.
Brigjend.Pol.Purn.Simanungkalit mengungkapkan rasa kagumnya terhadap jiwa kesatrianya almahrum, sejak pertama kali bertemu tahun 1969 di Mabes Polri SAR Polairud.
Kemudian, tahun 1971 dari Mabes Polri digeser ke Kalimantan bersama beliau, dimana posisi beliau dengan pangkat Komisaris Polisi sebagai Kepala Staf Polairud 2 Kalimantan.
“Ada beberapa prestasi Beliau yang sangat Saya hormati yakni tahun 1973 penangkapan kapal penyelundup kayu dari Pulau Sebatik.
Kapal itu dibawa ke Pengadilan, Kapal disita negara, lalu dipakai untuk patroli.
Lalu, penangkapan kapal penyelundup kayu dari Tawau Malaysia ke Indonesia, juga langsung melalui Bea Cukai,”
“Serta yang paling heboh, saat Saya membawa Kapal sebagai Mualim dalam pelayaran melalui Selat Kalimantan dari Surabaya, Beliau lakukan operasi cek kapal dan menemukan Narkoba dalam barang bawaan penumpang. Beliau lalu panggil ke dalam ruangan bersama saya dan pelaku. Beliau interogasi pelaku, namun Pelaku berupaya suap dengan mengatakan ada ole-ole buatnya. Namun Beliau dengan tegas menolak, sambil meletak pistolnya di atas meja, lalu menyuruh saya bawa orang itu segera keluar dari ruangannya. Inilah ketegasannya. Beliau bahkan memerintahkan agar Saya harus tetap dalam ruangan bersamanya untuk saksikan itu. Akhirnya, saya juga keluar dengan pelaku untuk diproses hukum,”terang Brigjend.Pol.Purn. Simanungkalit.
Dirinya bahkan, sampaikan jiwa kepemimpinan Alm.Anton Enga Tifaona sangat luar biasa.
“Ia selalu berikan nasihat seperti guru.
Karena itu saya menilai ini sangat bermanfaat bagi generasi muda Lembata saat ini dan ke depan.
Semoga apa yang digagas saat ini, membuat Pemerintah memberikan penghargaan kepada Almahrum Anton Enga Tifaona sebagai Pahlawan Nasional, ungkap Simanungkalit
//delegasi(WAR)
Belgia adalah negara yang kaya akan budaya dan sejarah, salah satu keindahan destinasi wisata yang…
Delegasi.com - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Rote Ndao kembali mengambil langkah maju dalam penguatan…
Delegasi.com - Bawaslu Kabupaten Kupang langsung menanggapi laporan dugaan Politik Uang yang dilakukan salah satu…
Delegasi.com - Tokoh aktivis perempuan dan lingkungan hidup Nusa Tenggara Timur (NTT), Aleta Baun mengatakan…
Delegasi.com - Insiden mengejutkan terjadi saat kampanye dialogis pasangan calon gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT)…
Delegasi.com - Kelompok Mahasiswa di Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yang tergabung dalam…