ADONARA-DELEGASI.COM–Penampakan Kebun Kelor Covid-19 di Adonara, di Jalan Trans Waiwerang-Ile Boleng saat ini, yang didanai APBD Flotim untuk penanggulangan Covid-19 tahun 2021, pada Dinas Perkebunan Flotim, melalui Program Padat Karya, sungguh membikin kaget.
Pasalnya, kebun tyang pernah hangus dilalap api itu, kini berubah jadi hijau, dimana tanaman Kelor pada tumbuh subur diantara rerumputan.
“Benar-benar sebuah pemandangan yang asyik. Dulu pernah hangus terbakar, kini penuh Kelor yang sudah tumbuh subur, diantara rumput-rumput yang hampir sama tinggi. Sungguh, sebuah hasil kerja Dinas Perkebunan Flotim, dalam rangka pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19 yang patut dibanggakan, dengan berani menggelontorkan anggaran yang cukup besar, dengan nilai Milyaran rupiah,”ujar beberapa warga Adonara, yang ikut melintasi jalan Trans Waiwerang-Ile Boleng, bersama Delegasi.Com, dan melihatnya langsung, akhir pekan kemarin.
Meski sedikit kaget karena kebun yang cukup viral di Media Sosial Facebook beberapa waktu lalu, dan sempat jadi agenda serius di Lembaga DPRD Flotim saat penelusuran penggunaan dana Covid-19 itu, namun diamini saja, karena memang lagi musim hujan, sehingga wajar kalau antara Kelor dan rumput tumbuh hampir sama tinggi.
“Yah, wajarlah. Musim hujan jadi begini. Rumput terlihat sama tinggi dengan Kelor,”sambar Edi sekenanya.
Seperti ikut disaksikan langsung Delegasi.Com, tampilan Kebun Kelor yang dikelolah Dinas Perkebunan Flotim ini, memang membikin kejut mata.
Soalnya, agak sulit membedakan mana Kelor dan rumput, karena sama-sama hijau, juga tinggi.
Sekilas seperti bukan sebuah Kebun Kelor, yang menjadi lahan dampingan.
Apalagi, disupport dengan dana yang tak sedikit jumlahnya.
Terkait hal ini, Warga mendesak DPRD Flotim agar meminta pertanggungjawaban Dinas Perkebunan Flotim, kenapa Kebun Kelor Covid-19 di Adonara, tak terurus dengan baik, hingga dibiarkan jadi semrawutan.
Aparat Penegak Hukum (APH), baik Polres Flotim, maupun Kejaksaan Negeri Flotim bisa menyelidiki keberadaan kebun Kelor Covid-19 di Adonara tersebut.
“Saya kira, bisa diselidiki APH, kenapa Kebun Kelor Covid-19 di Adonara itu, tak terurus dengan baik. Apalagi, kebun ini juga untuk jawabi misinya Bupati Anton Hadjon-Wabup Agus Boli tentang Selamatkan Tanaman Rakyat,”sambung Edi.
Asal tahu saja, Kebun Kelor Covid-19 di Adonara yang sempat membikin Dinas Perkebunan Flotim menjadi sorotan publik, kini mulai tumbuh subur sebagiannya, meski dikelilingi rumput ilalang.
Bahkan, saking banyaknya rumput, membuat tanaman Kelor agak sulit dikenali, karena sama-sama hijau dan tinggi.
Padahal, saat musim kemarau puncak kemarin, kebun Kelor ini sempat dilalap si jago merah, dan diprediksi bakal gagal hidup. (Delegasi.Com/BBO)
Belgia adalah negara yang kaya akan budaya dan sejarah, salah satu keindahan destinasi wisata yang…
Delegasi.com - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Rote Ndao kembali mengambil langkah maju dalam penguatan…
Delegasi.com - Bawaslu Kabupaten Kupang langsung menanggapi laporan dugaan Politik Uang yang dilakukan salah satu…
Delegasi.com - Tokoh aktivis perempuan dan lingkungan hidup Nusa Tenggara Timur (NTT), Aleta Baun mengatakan…
Delegasi.com - Insiden mengejutkan terjadi saat kampanye dialogis pasangan calon gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT)…
Delegasi.com - Kelompok Mahasiswa di Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yang tergabung dalam…