DELEGASI.COM, KUPANG – Bank NTT meluncurkan skim Kredit Kendaraan Bermotor (KKB). Hari pertama peluncuran itu, Bank NTT membukukan kredit Rp 2,1 miliar di Atrium Lippo Plaza Kupang Minggu (29/5/2022) petang.
Yang menarik dari jenis kredit ini, nasabah dipersilahkan memilih kendaraan bermotor apa saja, baik itu roda dua, empat maupun alat pertanian tanpa uang muka.
Tidak hanya itu, promosi bunga kredit yang diberikan adalah 0,4%.
Dengan diluncurkannya program ini, maka masyarakat sudah bisa mendatangi kantor-kantor Bank NTT terdekat untuk menginisiasi kreditnya sendiri, dan dipersilahkan memilih kendaraan apa yang disukai.
Hadir dalam peluncuran itu, Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, Direktur Kredit, Paulus Stefen Messakh, Direktur Kepatuhan, Christofel Adoe, serta para tamu undangan seperti GM PT. Pelindo Kupang, Agus Nazar, Ketua DPD REI NTT, Bobby Pitoby, pimpinan PT. Jamkrida, Oktofiana Ferdiana Mae, serta para pemilik showroom besar di Kota Kupang.
Acara ini didahului dengan doa oleh pendeta dan dilanjutkan penandatanganan MoU antara PT. Jamkrida yang diwakili oleh Oktofiana Ferdiana Mae dengan PT. BPD NTT yang diwakili Direktur Kredit, Paulus Stefen Messakh.
Tak hanya itu, Bank NTT pun menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan sejumlah pimpinan dealer besar di Kota Kupang.
Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, dalam sambutannya menegaskan atas nama badan pengurus, pihaknya berterima kasih kepada semua pihak yang sudah mau bekerja sama lewat kesepakatan MoU dan PKS.
“Kiranya ini menjadi kekuatan bagi kita untuk membangkitkan NTT dari keterpurukan akibat seroja dan Covir. Hari ini kita terus melihat perkembangan baik, walau resesi akibat Rusia dan Ukraina. Namun di negara-negara lain, aktivitas masyarakat sangat luar biasa,” tegas Alex.
Alex bangga karena yang dilakukan Minggu petang itu adalah kerja nyata dari perpaduan antara digital dan human. Ada ekspansi model bisnis, perpaduan antara digitalisasi, teknologi dan human.
“Hari ini kita sudah melakukan apa yang mungkin bagi industri lain kemarin sudah mapan dari sisi teknologi, tapi kita sudah mulai berlakukan hybrid atau perpaduan teknologi dan human,” tambahnya.
Dikatakannya, bulan Juli nanti Bank NTT akan memasuki usia ke-60 dan pihaknya sedang menggagas berbagai ekosistem dan juga komunitas untuk ekspansi bisnis bank ini.
Dengan demikian Bank NTT, menurutnya, membuka diri bagi siapapun untuk duduk bersama dan berdiskusi untuk menemukan cara atau strategi demi memperluas pelayanan bagi masyarakat NTT.
“Dengan tersedianya jalan yang dibangun oleh Pemprov NTT yang tahun 2022 mencapai di atas 1.100 Km tentu ini menjadi daya dorong tersendiri untuk aksesibility pada pusat-pusat ekonomi yang ada di desa bisa bermanfaat bagi bapak ibu yang berbisnis di jalur transportasi dan otomotif,” tambahnya
Di akhir sambutannya, Alex menegaskan bahwa pada saat launching, Bank NTT mencatat capaian luar biasa yakni adanya transaksi dalam program KKB ini, senilai Rp 2,1 miliar.
“Untuk hari ini di awal yang baik ini transaksi KKB telah mencapai Rp 2,1 M. Mari kita tepuk tangan atas capaian ini, mari kita doakan agar momen jangka waktu yang ada terus mengalami pertumbuhan yang baik dan menjadi luar biasa bagi kita,” tegas Alex.
Sementara Direktur Kredit Bank NTT, Paulus Stefen Messakh, kepada wartawan dalam sebuah sesi wawancara beberapa saat seusai launching, menegaskan bahwa dalam beberapa diskusi internal, pengurus mencermati bahwa Covid segera mereda dan akan ada banyak peluang yang harus dimanfaatkan sehingga berdasarkan hasil analisa bersama, Bank NTT meluncurkan skim kredit ini.
“Kita harus putuskan KKB ini harus direalisir segera karena ini adalah peluang bisnis. Memang kelebihan kita adalah DP nol persen. Kenapa harus nol persen, ada aturan BI yang mengatur tentang Loan To Value (LTV) harus sekian persen. Keunggulan kita adalah kita sudah TKB 2, dan ketika kita sudah di level ini maka kita sudah bisa menyerap risiko-risiko yang ada jika ada kredit macet dan sebagainya,”ujar Stefen.
Diakuinya, pasar menyambut sangat positif KKB ini. Terbukti, pihak Bank NTT mendapat banyak kontak dari masyarakat yang berkomunikasi lewat jalur pribadi dengan alasan mereka ingin mendapat informasi sebanyak mungkin mengenai skim kredit ini.
“Kita akui bahwa baru dilaunching saja banyak WA yang masuk ke kita, saya dan Pak Dirut serta teman-teman lain, bertanya tentang skim kredit ini. Sekarang tinggal bagaimana teman-teman cabang mengeksekusinya. Karena perencanaan seindah apapun namun jika tidak tereksekusi dengan baik maka tentu ini tidak akan bertumbuh,” tegas Stefen.
Stefen berharap, dengan kolaborasi tim kerja yang baik akan mencapai hasil maksimal.
//delegasi(tim)