Bantu Tangani Penyakit Thalassemia, PMI NTT Jamin Ketersiadaan Stok Darah

Avatar photo
Ketua PMI NTT, Josef Nae Soi saat menerima rombongan POPTI NTT di Kantor Gubernur Provinsi NTT, Jumat(4/2/2022) //Foto: Dok. Humas Pemprov NTT

DELEGASI.COM, KUPANG –Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) NTT Josef Nae Soi menyatakan pihak PMI NTT akan menjamin ketersiadaan stok darah untuk membantu penanganan penderita Thalassemia.

Demikian di katakan Josef Nae Soi yang juga Wakil Gubernur NTT itu kepada wartawan di Kupang, Jumat 4 Februari 2022.

Thalasemia adalah kelainan darah bawaan (faktor genetik) yang ditandai oleh kurangnya protein pembawa oksigen (hemoglobin) dan jumlah sel darah merah dalam tubuh yang kurang dari normal.

BACA JUGA :

GoTo Donasikan 30 Unit Konsentrator Oksigen untuk NTT

Wali Kota Lantik 54 Pejabat Tinggi Pratama dan Fungsional Lingkup Pemerintah Kota Kupang

“PMI NTT akan senantiasa berusaha menyediakan stok darah bagi para penderita. Sebagaimana kita ketahui bahwa thalasemia adalah penyakit kelainan darah yang diakibatkan oleh faktor genetika sehingga membuat penderita harus melakukan transfusi darah secara rutin,” jelas Nae Soi.

Dia mendorong peran aktif POPTI (Perhimpunan Orangtua Penderita Thalassemia Indonesia) NTT dan PMI bersama masyarakat lainnya terus berkoordinasi dengan inventarisir data penderita thalasemia untuk menyesuaikan dengan ketersiadaan stok darah.

“Wajib hukumnya kita bantu orang-orang yang menderita thalasemia ini. PMI akan selalu menjamin ketersiadaan stok darah untuk membantu sesama,” ucapnya.

BACA JUGA: 

Dinas PMD NTT Gelar Aksi Sosial Donor Darah

Demo Tolak Geothermal Oleh Aktivis PMKRI Berujung Ricuh Pagar Kantor Bupati Manggarai Barat Roboh

Sementara itu, Pembina POPTI NTT, dr. Debora S. Liana menyatakan saat ini terdapat 14 warga NTT yang terdata menderita Thalasemia.

Ketua PMI NTT, Josef Nae Soi saat menerima rombongan POPTI NTT di Kantor Gubernur Provinsi NTT, Jumat(4/2/2022) //Foto: Dok. Humas Pemprov NTT

 

“Di Kota Kupang itu ada 8 orang, Malaka 1 orang, TTS 1 orang, Belu 1 orang, Larantuka 2 orang, dan Maumere 1 orang. Kita masih meyakini yakin bahwa jika ada satu orang yang menderita Thalassemia maka pasti ada keluarga lain yang menderita juga, sehingga kita harus terus melakukan skrining, ” jelas Debora.

“Thalassemia ini tidak ganas seperti kanker darah. Penderita Thalasemia bisa bertahan hidup sampai dewasa yang penting melakukan transfusi darah setiap bulan. Penyakit ini juga dapat menimbulkan stunting bagi si penderita ataupun keturunannya. Maka penting sekali untuk ditangani dengan baik,” jelasnya.

Ia menambahkan, POPTI NTT sangat berterima kasih kepada PMI NTT yang akan terus menyediakan stok tranfusi darah dan POPTI NTT akan menggandeng PMI untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat NTT tentang penyakit Thalassemia dan cara mencegahnya.

//delegasi(*/tim)

Komentar ANDA?