VATICAN CITY, DELEGASI.COM – Pada Senin (18/5/2020), Basilika Santo Petrus yang berada di Vatikan kembali dibuka untuk umat maupun turis.
Keputusan membuka itu muncul setelah negara-kota itu ditutup lebih dari dua bulan di bawah aturan Italia, guna mencegah wabah virus corona.
Para pengunjung pun mengantre sambil memerhatikan social distancing, dengan para polisi mengawasi saat mereka diperiksa temperaturnya sebelum masuk gereja.
Italia menjadi negara pertama yang mengumumkan lockdown pada Maret lalu, yang kemudian berdampak kepada ekonomi mereka yang kolaps.
Pemerintah mulai melonggarkan aturan itu pada 4 Mei, dengan warga yang bersepeda atau berjogging mulai terlihat di jalanan Roma.
Kemudian restoran, kafe, bar, toko, hingga salon dibuka pada Senin, dengan misa juga bakal dilaksanakan pada hari yang sama.
Keputusan untuk menutup gereja pada awal Maret mendapat sikap kontra dari sejumlah kalangan, termasuk di dalamnya Paus Fransiskus.
Dilansir AFP, seiring dengan kasus virus corona yang menurun, kebanyakan gereja mulai dibuka meski masih terbatas pada jemaat saja.
“Saya berbagi kebahagiaan kepada komunitas yang akhirnya bersatu secara liturgi, sebuah tanda harapan bagi semuanya,” kata Paus Minggu (17/5/2020).
Lockdown yang diberlakukan Italia tidak hanya berdampak pada bisnis, namun juga menghantam kehidupan pribadi warganya, seperti menghadiri misa.
Basilika Santo Petrus Didisinfeksi
Paus Fransiskus dilaporkan tidak akan menggelar misa baik di Basilika Santo Petrus, yang dapat menampung 60.000 orang, atau di lapangannya guna mencegah kerumunan.
Sebaliknya, Paus asal Argentina itu akan menghelat misa secara tertutup yang disiarkan via video, di depan makam Paus Yohanes Paulus II.
Langkah itu dilakukan untuk memperingati 100 tahun kelahiran Paus asal Polandia, yang mengusahakan perdamaian dunia sejak 1978 hingga wafatnya pada 2005.
Di Milan, katedral Duomo bakal menggelar misa pada 10.30 waktu setempat.
Pekan lalu, pihak gereja bakal memperkenalkan gawai.
Nantinya, benda itu bakal dipakai di leher dan akan berbunyi pelan serta mengeluarkan getaran ketika umat dianggap terlalu dekat.
Sebagai persiapan dalam membuka basilika, dilakukan penyemprotan disinfektan di area seluas 23.000 meter persegi pada Jumat (15/5/2020). Basilika Santo Petrus, bersama dengan tiga basilika kepausan lainnya, akan mematuhi instruksi yang dikeluarkan kementerian dalam negeri.
Antara lain adalah membatasi jumlah umat yang hendak melakukan misa di gereja hingga 200 orang, demikian dilaporkan AFP. Selain pelonggaran ibadah, masyarakat Negeri “Pizza” juga diizinkan untuk menghadiri kegiatan lain seperti pernikahan maupun pemakaman.
Sama seperti kebijakan peribadatan, publik yang hendak menghadiri pernikahan atau pemakaman harus mengenakan masker dan menjaga jarak.
//delegasi(*/hermen jawa)
Myanmar, negara yang kaya akan budaya dan sejarah, juga menawarkan keindahan alam yang luar biasa,…
Laos, negara yang terkenal dengan kekayaan alam dan keindahan alamnya, memiliki banyak tempat wisata yang…
Afrika Selatan selalu menjadi destinasi yang memikat hati para wisatawan dengan kekayaan alam dan budaya…
Afrika Selatan terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau dan sejarah budaya yang kaya, salah satu…
Pretoria, ibu kota administratif Afrika Selatan, adalah sebuah kota yang kaya akan sejarah, budaya, dan…
Afrika Selatan dikenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, mulai dari pantai yang indah hingga pegunungan…