LARANTUKA, DELEGASI.COM -Kembali berkunjung ke Keluarga korban ‘duka berdarah Sandosi’, pada Sabtu, 25/04/2020, sekitar pukul 11.00 Wita, Wakil Bupati Flotim, Agustinus Payong Boli,SH menyerahkan bantuan sosial kemanusiaan, berupa beras 700 Kg, Kopi dan Gula kepada kedua keluarga suku korban.
Selain itu, Kunjungan kali ini juga dalam rangka ‘epun rebun’ (silahturami ala Lamaholot,red) dan berziarah ke makam keenam korban konflik tanah, yakni pihak keluarga Lamatokan dan Kewaelaga, di Desa Sandosi maupun Tobitika.
Wabup Agus Boli pada kesempatan itu didampingi Danramil 1624 02 Adonara, Mayor (Inf) Ignasius Hali Sogen,SE, Pejabat Dinas Sosial Flotim, Camat Witihama Laurensius Lebu Raya,SH, Kepala Puskesmas Witihama Lambert Ola Rua, Kepala Desa Sandosi dan Tobitika.
“Kami diterima dengan haru dan suasana sukacita di rumah adat Suku Kewaelaga dan dua rumah lainnya di Suku Lamatokan. Mereka sudah menunggu saat Kami tiba,”jelas Agus Boli kepada Media, Sabtu, 25/04/2020, Siang.
Di sela-sela kunjungannya, Wabup Agus Boli juga memberikan himbauan agar tetap waspada bahaya Covid-19, dengan rajin cuci tangan, selalu bermasker, jaga jarak, tinggal di rumah dan makan bergizi serta hindari kerumunan.
Agus Boli saat itu turut membagikan Masker bagi keluarga korban.
Bahkan dia pun memakaikan langsung pada para Ibu dan Bapa lanjut usia.
“Saya hadir sebagai Pemerintah, tapi juga pribadi, dan putera Adonara, mau turut merasakan langsung suasana bathin keluarga dan keadaan Sandosi pasca peristiwa berdarah rebut lahan yang berujung tewasnya enam orang dari kedua suku.
Saya rasa bahagia dan senang karena suasana damai sangat terasa di keluarga kedua pihak, maupun Desa Sandosi dan Tobitika,” ungkapnya, lagi.
Hal ini, lanjut Wabup Agus Boli, menunjukkan proses perdamaian secara niat sudah berjalan, tinggal saja secara adat budaya Lamaholotnya.
Hanya saja, masih butuh waktu supaya ketika sampai puncak nanti, semua suku-suku sehati sesuara berdamai demi anak cucu,”sambungnya.
Kedua pihak sampaikan rasa terima kasihnya atas kunjungan itu.
Bukan hanya Sembakonya, tapi kehadiran Wabup Agus Boli sebagai pemimpin menguatkan mereka.
Ara Kian, salah seorang yang mewakili Suku Kewaelaga, mengungkapkan, pihaknya proses damai secara adat, namun hukum juga mesti tegak.
Demikian pula, Valens Tokan dari Suku Lamatokan, berharap Wabup Agus Boli, dan jajaran Pemerintah bisa fasilitasi proses damai adat kedua pihak.
Menanggapi hal itu, Agus Boli sampaikan, agar hargai proses hukum yang sedang berjalan.
Sementara, untuk jangka panjang mesti lewat ritual perdamaian adat untuk tuntas damai dan warisi ceritra baik kepada generasi berikutnya.
“Pemerintah pasti dukung damai secara adat untuk jangka panjang supaya tidak lagi terjadi pertumpahan darah kedepan.
Tite Nayu baya hode limat, gelu neak, pekat wayak puken titen opu pain, kakan keru arin baki, ti bauk ere rua pati nubun beda baran lali gere pana ake todok wato tonu besi, gawe ake walet amut kayo olak.
Artinya, proses damai itu penting untuk masa depan karena kita hidup satu kampung sebagai saudara dan supaya generasi berikutnya tidak lagi terjerembab dalam ‘dendam berdarah’ lagi,”tutupnya.
Rombongan kembali sekitar pukul 17.00 Wita, usai Agus Boli memberikan peneguhan sambil minum bersama.
Hampir 6 jam, Wabup Agus Boli berada ditengah keluarga ‘duka berdarah Sandosi’.
Sebuah cara jitu membuka jalan damai.
Sekaligus, ikut bantu ringankan beban hidup keluarga korban ditengah Pandemi Covid-19.
//delegasi.Com/BBO)
Ruang tamu, jantung sebuah rumah, kini bertransformasi. Tren minimalis, didorong oleh penelitian psikologis tentang keterkaitan…
Bayangkan sebuah ruangan, tenang, seimbang, dan penuh ketenangan. Itulah keajaiban seni dinding minimalis. Lebih dari…
Ruang sempit bukan lagi penghalang bagi hunian yang nyaman dan estetis. Faktanya, ilmu desain interior…
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…