KUPANG, DELEGASI.COM – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Timur (BBKSDA-NTT) kembali mengadakan kegiatan webinar nasional dengan tema “Reaktivasi Ekowisata Taman Nasional atau Taman Wisata Alam Virtual (live) Provinsi Nusa Tenggara Timur “Launching For Reopened”, yang dibuka untuk umum.
Demikian dikatakan Kepala BBKSDA NTT, Timbul Batubara kepada wartawan di Kupang, Rabu(8/7/2020)
Dijelaskan, kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperkenalkan ekowisata alam yang eksotis di wilayah NTT disaat New Normal, yang akan dilaksanakan pada hari Kamis 9 Juli 2020 pukul 15.00-17.15 WIB (16.00-18.15 WITA).
Kegiatan Webinar ini menghadirkan para tokoh penting yaitu Direktur Jenderal KSDAE (Ir. Wiratno, M.Sc) sebagai Keynote Speech, dan sebagai Guest of Honor (Tamu Kehormatan) Bupat Kupang (Korinus Masneno), Bupati Ende (H. Djafar H. Ahmad), Bupati Ngada (Drs. Paulus Soliwoa), Bupati Sumba Barat (Drs. Agustinus N. Dapawole) dan Bupati Mangqarai Barat (Drs Agustinus Ch. Dula).
Konsep acara tersebut dengan sistem panelis yang menhadirkan narasumber yaitu Direktur PJLHK Ditjen KSDAE, Kementerian LHK (Dr. Nandang Prihadi, S.Hut., M.Sc.), Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT (lr. Wayan Darmawa, M.M.) dan Ketua DPD ASITA Provinsi NTT (Abedi Frans).
Sedangkan panelis terdiri dari para Kepala Balai yang memiliki kawasan wisata yaitu Kepala Balai Besar KSDA NTT (Ir. Timbul Batubara, M.Si). Kepala Balai TN Kelimutu P. Agussetia Sitepus, S.Hut. M.Si.), Kepala Balai TN Matalawa (ir. Memen Suparman, M.M.) Kepala Balai TN Komodo (Lukita Awang N., S.Hut., M.Si).
Timbul Batubara, M.Si selaku penyelenggara kegiatan webinar nasional mengatakan dirinya melakukan webinar kali ini ingin mempromosikan ekowisata alam yang indah di NTT di saat Normal Baru, di mana secara bertahap akan dilakukan reaktivitasi pada kawasan wisata di Taman Nasional (TN) atau Taman Wisata Alam (TWA) di Provinsi NTT dengan memperhatikan wilayah zona merah penyebaran Covid-19.
“Kami memandang bahwa saat ini telah memasuki era new normal dalam masa pandemi Covid-19, maka diprediksi aktivitas masyarakat di sektor ekowisata khususnya pada TN maupun TWA akan semakin meningkat, maka kegiatan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan perekonomian masyarakat di NTT secara signifikan khususnya pada aspek ekowisata yang secara langsung telah menjadi wilayah konservasi,” kata Timbul Batubara
Selain itu, menurut Timbul Batubara bahwa kegiatan webinar ini juga sebagai bahan edukasi penyebaran wabah Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) yang hingga saat ini terus berlangsung dan “memaksa” setiap personal untuk selalu berhati-hati dalam berinteraksi secara sosial agar mengurangi dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di NTT.
Kepala BBKSDA NTT juga mengutarakan bahwa dasar dari webinar kali ini selain mengedukasi dan mempromosikan kekayaan ekowisata di NTT, juga sebagai kepedulian akan kebutuhan dasar rumah tangga yang tidak dapat ditunda walaupun ada pembatas akibat pandemi covid-19.
Untuk itu menurutnya, walaupun realitas itu terjadi tetapi aktivitas sosial masyarakat tidak dapat dihindarkan, roda perekonomian terus berjalan karena menyangkut hajat hidup orang banyak, namun itu semua harus dipertimbangkan dan tetap djalankan dengan protokol kesehatan.
Ungkap Batubara, maka dari itu perlu adaptasi sosial untuk menghasilkan suatu tatanan normal baru (new normal) yang harus dilakukan untuk kembali mendorong kebutuhan dasar rumah tangga dan sektor lainnya yang berdampak ekonomi bagi masyarakat, tentunya dengan tetap memperhatikar protokol kesehatan yakni jaga jarak, pakai masker, cuci tangan, etika bicara, bersin, batuk, serta aktivitas lainnya di ruang publik”
Kepala BBKSDA NTT membeberkan berkaitan dengan kebijakan pimpinan Kementerian lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 diantaranya Surat Edaran Menteri LHK tentang Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Surat Edaran (SE Dirjen).
Kepada tim media ini Kepala BBKSDA NTT juga menjelaskan terkait surat edaran Menteri LHK yang pada dasarnya dalam rangka upaya bersama untuk melakukan pencegahan penyebaran Covid-19, sehingqa kawasan wisata pun harus ditutup untuk mengurangi keramaian aktivitas sosial, maka BBKSDA NTT pun telah melakukan beberapa langkah antisipatif pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan kantor, mulai dari kantor balai sampai di tingkat tapak pada wilayah kerja Balai Besar KSDA NTT.
Menurutnya penutupan sementara tersebut ditujuka untuk kunjungan wisata alam ke semua kawasan taman wisata alam di lingkup wilayah kerja Balai Besar KSDA NTT, baik wisatawan domestik maupun mancanegara sejak tanggal 20 Maret-2 April 2020, kemudian diperpanjang sampai dengan tanggal 21 April 2020 dan atau setela pengumuman lebih lanjut sesuai petunjuk/peraturan pemerintah melalui Pergub Nomor 26 Tahun 2020.
Maka untuk meminimalisir semua pembatasan, makan langkah untuk terus memperkenalkan ekowisata alam NTT maka melalui distribusi informasi kepada masyarakat menjadi penting untuk dilakukan termasuk informasi dalam hal ketahanan pangan, maka Balai Besar KSDA NTT telah melakukan kegiatan webinar tentang ketahanan pangan masyarakat Sekitar kawasan konservasi berkelanjutan yang sudah dilaksanakan pada tanggal 19 Juni 2020 dengan tujuan untuk mengintegrasikan pemikiran para ahli (pembicara) terkait ketahanan pangan masyarakat dalam kaitannya dengan pelestarian sumber daya alam.
Seiring perkembangan situasi dan perkembangan informasi, SK tentang Reaktivasi Bertahap Kawasan Taman Nasion atau Taman Wisata Alam dan Suaka Margasatwa untuk kunjungan Wisata Alam dan surat Edaran Dirjen tentang Arahan Pelaksanaan Reaktivit Bertahap di Kawasan Taman Nasional, Taman Wisata Alam, dan Suaka Margasatwa di masa pandemi covid-19.
Untuk itu dalam rangka pemantapan kegiatan wisata alam di tingkat tapak melalui kegiatan Reaktivitas Bertahap di Kawasan Taman Nasional, Taman Wisata Alam dan Suaka Margasatwa.
Untuk Kunjungan Wisata Alam dengan penerapan Tatanan Normal Baru secara efektif dan teringerasi, Timbul Batubara menegaskan, kegiatan webinar kali ini bertujuan untuk peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat/pelaku/agen/operator usaha wisata alam terkait reaktivitas bertahap di kawasan TN/TWA serta mendapa informasi kebjakan pemerintah daerah (Provinsi dan Kabupaten), dalam pembukaan wisata alam untuk tidak lengah terhadap aktivitas masyarakat atau wisatawan di kawasan wisata TN, TWA, maka harus memastikan bahwa setiap pelayanan petugas dan aktivitas para wisatawan di kawawasan TN, TWA harus sesuai protokol kesehatan yang beradaptasi baru yakni Tatanan Normal Baru (New Normal).
Batu Bara ungkapkan, untuk memandu jalannya kegiatan Webinar berkelas nasional ini panitia menghadirkan Miss ASEAN Indonesia 2005 Valerina Dainie sebagai MC, serta Musisi Pencinta Lingkungan Nugie sebagai Guest Star (bintang tamu) dan Duta LHK NTT Vivian Tjung.
Bagi masyarakat NTT yang ingin mengikuti webinar nasional bersama BBKSDA NTT, silakan menghubungi HUMAS di CALL CENTER : 081138104999 dan EMAIL : bbksdantt@gmail.com.
//delegasi(*/tim)
Myanmar, negara yang kaya akan budaya dan sejarah, juga menawarkan keindahan alam yang luar biasa,…
Laos, negara yang terkenal dengan kekayaan alam dan keindahan alamnya, memiliki banyak tempat wisata yang…
Afrika Selatan selalu menjadi destinasi yang memikat hati para wisatawan dengan kekayaan alam dan budaya…
Afrika Selatan terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau dan sejarah budaya yang kaya, salah satu…
Pretoria, ibu kota administratif Afrika Selatan, adalah sebuah kota yang kaya akan sejarah, budaya, dan…
Afrika Selatan dikenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, mulai dari pantai yang indah hingga pegunungan…