Belajar Melalui Radio Suara Sikka Dapat Apresiasi dari Orang Tua

Avatar photo

MAUMERE, DELEGASI,COM – Kebijakan Pemerintah Kabupaten Sikka dengan program Belajar dari rumah dengan radio, mendapat apresiasi dan dukungan positif dari beberapa orangtua di Kabupaten Sikka Nusa Tenggara Timur.

Hal itu diungkapkan Ibu Ros (43) warga Kelurahan Kota Baru, Kacamatan Alok Timur dan Bapak Thomas (54) warga Kelurahan Wairotang, Kacamatan Alok Timur serta ibu Selvi warga Desa Nelle Urung, Kacamatan Nelle saat dikunjungi Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sikka, Manyela Da Cunha bersama pengawas saat KBM melalui Radio, Rabu, 29/04/2020.

Ketiga Orangtua Siswa secara terpisah mengatakan selama pandemi corona anak hanya bermain dan ada juga yang kerja PR yang diberikan oleh guru mata pelajaran.

Tentunya anak-anak pasti jenuh, tetapi dengan KBM dengan menggunakan Radio adalah langkah yang positif agar anak-anak juga mendengarkan pelajaran melalui radio.

Apresiasi orang tua terhadap metode belajar melalui Radio Suara Sikka //Foto Delegasi.com(Dok Humas Pemkab Sikka),

 

“Saya sangat senang dengan metode ini karena anak-anak pada jam 8 mereka sudah mulai siap di depan radio dan menyiapkan buku-buku pedoman dan buku tulis serta kelengkapan.lainnya,” kata ibu Ros.

Senada dengan itu, Bapak.Thomas juga menyambut baik program pembelajaran jarak jauh dengan radio sehingga anak-anak tetap belajar meskipun berada di rumah. Karena, lanjut Bapak Tomas, kalau di rumah PR yang diberikan guru biasanya malam baru dikerjakan tapi dengan program ini, setiap pagi anak-anak mulai bersiap untuk ikut pelajaran.

“Saya sangat dukung metode belajar ini, kedepannya bila wabah Covid-19 berakhir, metode ini tetap dilakukan di hari sabtu sore atau hari minggu pagi setelah pulang gereja,” kata Thomas.
Sementara itu, Kepala Dinas PKO Kabupaten Sikka, Mayala Da Cunha kepada orangtua siswa mengatakan
sepanjang masa covid-19 anak-anak perlu dibekali dengan pola pembelajaran yang baru tidak hanya mengerjakan tugas PR yang diberikan oleh guru.

“Ini adalah metode baru yang kami lakukan selama 1 bulan, dan ke depan metode ini akan dipikirkan untuk keberlanjutan program belajar jarak jauh dengan media Radio,” tutupnya.

// delegasi (*/yani lioduden)

Komentar ANDA?