SoE, Delegasi.com – Warga Timor Tengah Selatan mendedikasikan cawagub Benny A. Litenoni sebagai Atoin Meto (orang Timor) asli dan warisan birokrat tulen dari sang ayah.
Pasalnya, jiwa kepemimpinan pasangan nomor urut tiga (3) ini adalah titisan sang ayah Charles Litelnoni, Sekretaris Daerah (Sekda) pertama Kabupaten TTS masa kepemimpinan Bupati Kusa Nope tahun 1960.
“Saya adalah putra Timor asli. Bapa saya adalah juru tulis (mantan Sekda) yang mengurus berdirinya kabupaten TTS bersama dengan bapanya almarhum Willem Nope. Jadi saya asli Timor. Yang lain cuma klaim. Saya maju bawah nama TTS. Jadi jangan lupa pilih saya dan Pak Benny Harman,” tegas Benny A. Litelnoni dalam kesempatan berkampanye di wilayah TTS pekan lalu.
Alasan itulah warga TTS menyatukan komitmen, untuk sehati sejiwa (Nekaf Mese, Ansaof Mese) menangkan pasangan calon gubernur NTT dan wakil Gubernur NTT nomor urut tiga, Benny K. Harman dan Benny A. Litelnoni (Harmoni) pada Pilgub 27 Juni mendatang.
Selain karena isi otak, pengalaman, moral dan visi misi dari Paslon Harmoni, bagi kabupaten cendana wangi itu, cawagub Benny Litelnoni adalah “Atoin Meto (Orang Timor) asli yang mengangkat harkat dan martabat mereka.
“Kami pilih Pak Benny Litelnoni karena sudah berpengalaman menjadi wakil bupati TTS dan wakil gubernur NTT. Jadi kami dukung beliau untuk melanjutkan jabatan ini. Kami pilih kuda lama,” ungkap ketua adat, Usif Robi Naboasa, di kecamatan, Noebeba, Rabu, (11/4/2018).
Di pelosok – pelosok desa yang disambangi, warga meyakini Benny Litelnoni adalah “atoin meto” sehingga mereka wajib mendukungnya.
“Kami pilih Harmoni, karena pa Benny Litelnoni adalah orang Timor, ‘Atoin Meto’. Lebih baik pilih paket Harmoni yang sudah datang ketemu kami dari pada pilih yang tidak kenal. Nanti siapa yang perhatikan kami,” ungkap Mesak Puai, Tokoh masyarakat kecamatan Kuanfatu diamini tua adat Marten Sopaba.
Warga TTS juga begitu yakin dan menaruh harapan akan nasib mereka di tangan paket Harmoni.
“Kami pilih Harmoni karena kita orang Timor sama-sama. Pa Benny Litelnoni orang kami. Kami sangat senang dengan program yang ada. Kami tidak minta apa – apa hanya tolong bantu perhatikan air, jalan dan listrik di desa kami,” pinta tokoh adat, Martinus Ome, diamini tokoh masyarakat, Nahor Banu.
Sementara Jurkam Paket Harmoni, Ferdi Leu mengajak masyarakat TTS untuk mengecek rekam jejak setiap calon pemimpin sebelum menentukan pilihan.
“Pilih pemimpin yang mesti mempersatukan, bukan mengadu domba. Pilih gubernur jangan asal – asalan. Jangan pilih karena uang lima puluh ribu tapi pilih orang yang harus top, mantap, lebih ok,” tegas Ferdi.
Ferdi juga mengajak masyarakat untuk untuk tidak memilih orang yang bermasalah serta mententukan pilihan harus berpatokan pada empat kriteria yaitu isi kepala, pengalaman, akhlak/moral, dan program/visi-misinya.
“Pilih paket yang tidak pernah terlibat maslah hukum, tidak pernah pukul orang, tidak pernah masuk penjara, karena pemimpin harus memberi kita teladan,” jelasnya.
Sementara Benny A. Litelnoni juga meminta warga untuk menjadi terang bagi warga lain menceritakan paket Harmoni dan mengajak pilih paket Harmoni, Nomor urut tiga pada tanggal 27 Juni mendatang. //delegasi(Tim)
Editor: Hermen Jawa
Belgia, negara kecil di jantung Eropa, terkenal dengan keindahan arsitektur, budaya, dan kulinernya. Salah satu…
Belgia adalah negara yang kaya akan budaya dan sejarah, salah satu keindahan destinasi wisata yang…
Delegasi.com - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Rote Ndao kembali mengambil langkah maju dalam penguatan…
Delegasi.com - Bawaslu Kabupaten Kupang langsung menanggapi laporan dugaan Politik Uang yang dilakukan salah satu…
Delegasi.com - Tokoh aktivis perempuan dan lingkungan hidup Nusa Tenggara Timur (NTT), Aleta Baun mengatakan…
Delegasi.com - Insiden mengejutkan terjadi saat kampanye dialogis pasangan calon gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT)…