MAUMERE-DELEGASI.COM– Meroketnya peternakan ayam kampung ‘Solideo Farm’ milik ‘Anak Muda Petarung’ asal Lewouran, Ile Bura, Rofin Muda, yang kini menetap di Desa Kloangbolat, Kewapante Kabupaten Sikka, setelah 6 tahun menekuni bisnisnya itu, hingga punya jumlah Ayam Kampungnya sudah menembus 2.000 an ekor, ‘menyulapnya’ menjadi satu-satunya ‘Mitra Profesional’, sejumlah desa di Kabupaten Sikka sebagai ‘Pang Gizi’ dalam membasmi stunting dan gizi buruk.
Terbaru, pada Kamis 19 Agustus 2021, bersama Desa Ian Tena, Solideo Farm berhasil melaunching program pencegahan stunting dan gizi buruk, yang diberi taglin ‘Pang Gizi’.
Moment penting dan berharga ini, apalagi masih dalam ‘denyut’ spirit HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 76, untuk misi kemanusiaan itu, berhasil menyita perhatian banyak pihak, serta diliput sejumlah media, baik nasional dan daerah.
Desa Ian Tena, sebagai Desa Pertama di Kecamatan Kewapante, yang melaunching program ini, melalui Kepala Desa Thomas Alfa Eddison, pun langsung memberi apresiasinya atas kesiapan Solideo Farm menjadi mitra kerjanya.
“Saya patut menyampaikan syukur dan terima kasih kepada Solidoe Farm yang telah siap bermitra dalam membantu menangani stunting, gizi buruk, gizi kurang dan ibu hamil kurang energi kronik (Bumil Kek), melalui Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT), dimana Solideo Farm siap menyuplai telor dan daging ayam kampung setiap hari.
Apalagi, program Pang Gizi ini pun sudah dibicarakan tuntas dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan mendapat suntikan dana desa Rp.40 juta,”ujar Thomas Alfa Eddison, sebagaimana info yang diterima redaksi Delegasi.Com, langsung dari Pemilik Solideo Farm, Rofin Muda.
Disebutkan, saat melaunching program Pang Gizi, yang ikut dihadiri para pemangku kepentingan, seperti Kepala Puskesmas Kewapante, Para sasaran Program, Tenaga Kesehatan Desa, Jajaran Pemdes, juga Pemilik Solideo Farm, Tokoh masyarakat dan warga, Kades Thomas Alfa Eddison tampak bersemangat dan penuh optimis, programnya itu diyakini berhasil, berkat dukungan Solideo Farm.
Thomas Alfa Eddison bahkan, dihadapan Undangan, di Desa Persiapan Habihogor, Kewapante itu, beriktiar bahwa nama Pang atau Pondok, yang dalam bahasa Sikka bermakna, sebagai tempat menyimpan hasil kebun seperti padi dan jagung, bakal benar-benar sukses jadi pondok gizi, manakala semua pihak terkait bisa bekerjasama dengan baik sampai tuntas.
“Ini harus jadi gerakan bersama Pemdes dan seluruh elemen masyarakat Desa Ian Tena, juga orang tua, kader Posyandu, Tenaga Kesehatan Desa, dan dukungan penuh Puskesmas Kewapante.
Saya yakin penuh, jika semua bergerak, maka stunting di Desa Ian Tena bisa diatasi dengan baik.
Saya siap berkoordinasi dengan semua pihak agar program ini berjalan sukses,”pungkasnya penuh semangat.
Dari data yang terekam Desa Ian Tena punya 25 orang penderita stunting, 3 gizi buruk, 11 gizi kurang dan 4 Bumil Kek, sehingga totalnya sebanyak 43 orang, yang siap ditangani selama 160 hari tanpa putus-putus.
Mendukung program ini, Kepala Puskesmas Kewapante, Theresia Angelina Bala, saat menyampaikan sambutannya, memberikan apresiasi positip kepada Pemdes dan BPD Ian Tena yang telah melaunching program Pang Gizi untuk penanganan stunting, gizi buruk, gizi kurang dan Bumil Kek, tersebut melalui dana desa.
Apalagi, menggandeng Solideo Farm selaku mitra kerja profesional.
“Ini hal yang positip dan luar biasa. Apalagi, menggandeng Solideo Farm untuk suplai telor dan daging ayam kampung.
Dimana, sudah terbukti saat penanganan stunting di Desa Wairkoja, Kecamatan Hewokloang, hasil sangat fantastis berkat dukungan penuh Solideo Farm, sebagai mitra yang mendistribusikan daging dan telor ayam kampung.
Nanti Kita lihat progressnya dengan kualitas produk Solideo Farm, karena memang telor ayam kampung sangat efektif untuk para penderita stunting dan gizi buruk,”tohoknya, memberi testimoninya, sembari menambahkan, setelah dilaunchingnya ‘Pang Gizi’ Desa Ian Tena, ada desa-desa lainnya di Kecamatan Kewapante yang bisa mencontohinya, untuk perangi stunting dan gizi buruk.
Theresia Bala lebih jauh mengingatkan agar kegiatan PMT tersebut, harus dilakukan setiap hari tanpa putus, sesuai standar pola yang sudah ada.
“Iyah, harus diperhatikan bahwa model program ini mewajibkan setiap orang tua harus antar anaknya setiap hari datang dan makan di Posyandu.
Bukan ambil dan bawa pulang untuk makan di rumah.
Sehingga butuh waktu dan kesabaran dari Ibu-ibu, karena setiap hari datang antar anaknya makan di Posyandu,”tegasnya.
Ia juga menyarankan, agar di dalam Pang Gizi harus ada permainan anak-anak yang disiapkan.
“Karena PMT saja tanpa stimulasi maka Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) tak mungkin berhasil, sehingga wajib dipantau secara terus-menerusnya,”sambungnya, lagi.
Sementara itu, Pemilik Solideo Farm, Rofin Muda saat dilaunchingnya Pang Gizi, maupun ketika diwawancarai Media, menyatakan, rasa bangganya dan selamat kepada Pemdes dan BPD Ian Tena, yang telah mengajak Solideo Farm sebagai mitra kerja profesional dalam program penanganan Stunting dan Gizi Buruk, Gizi Kurang serta Bumil Kek di Desa.
“Ini sebuah kepercayaan besar, yang harus Saya buktikan bahwa pasti berhasil.
Jadi ini kebanggaan yang luar biasa, sekaligus tantangan besar buat Saya.
Tapi, Saya optimis berhasil. Karena 2 tahun berturut-turut Solideo Farm berhasil atasi Stunting, Gizi Buruk, Gizi Kurang dan Bumil Kek di Kecamatan Hewokloang, yakni di Desa Hewokloang, Wairkoja, Wolomapa, Beomekot dan Nuunpana,”timpalnya memberi testimoninya.
Rofin Muda, Sarjana Bahasa Inggris, jebolan Universitas Kristen (Unkris) Arta Wacana Kupang, yang pemain bola kaki serba bisa, baik sebagai Libero, Stoper, Gelandang dan Stiker ini, yang pernah kerja sebagai seles Rokok dan Motor, sebelum ‘banting stir’ jadi peternak ayam kampung sejak 2016 itu, bahkan lebih jauh menukilkan, dirinya bangga karena bisa jalankan misi kemanusiaan, dalam program Pang Gizi.
Meskipun, dari sisi bisnis, tahun ini pemasukannya berkurang.
“Iyah, sebagaimana terpampang jelas di Balihonya Solideo Farm, Ini adalah misi kemanusiaan.
Jadi, soal untung rugi, yah diamini saja,”timpalnya Putra Sulung Bapak Pius Tata Muda dan Mama Lusia Ema Kwuta, asal Lewouran, Ile Bura, yang juga pensiunan guru.
Rofin Muda, yang hobby main bola dan melaut, juga terkenal dengan Racing Yamaha RX King-nya itu, bahkan berkomitmen kuat siap memback up total Desa Ian Tena sebagai Desa Pertama di Kewapante yang sukses atasi Stunting dan Gizi Buruk, Gizi Kurang serta Bumil Kek.
Ia pun siap turun langsung back up kegiatan 2 sampai 3 kali seminggu.
Pasalnya, sebut Rofin, 1000 hari emas anak, adalah harta yang paling berharga, yang harus diselamatkan.
“Saya yakin, Bersama Kita Pasti Bisa.
Apalagi dengan konsumsi telor ayam kampung segar setiap hari, anak-anak pasti bertumbuh.
Sebab, di dalam telor terdapat protein, lemak dan sedikit karbohidrat.
Nah, protein itu amat dibutuhkan, juga lemak yang ada di dalam telor itu.
Anak-anak harus diberi makan telor segar, yang hidup selama 14 hari.
Karena setelah 14 hari, proteinnya akan mati.
Saya pastikan, kualitas telor Solideo Farm terjaga.
Dan, tidak ada sistem droping lepas.
Jadi, telor yang dikonsumsi itu hanya 1 minggu saja.
Pada Minggu berikutnya, Saya harus antar telor yang segar lagi, sehingga proteinnya masih hidup,”tutupnya memberi tips, sembari tersenyum lepas, dari balik handphonenya, saat menghubungi Delegasi.Com, Jumad, 20/08/2021, Siang, sekaligus mohon dukungan dan doa. Hebat Solideo Farm!!!
(Delegasi.Com/BBO)