BPJN  NTT Berupaya Tangani 80 Titik Longsor di Sabuk Merah Perbatasan

Avatar photo
Salah satu titik longsor di jalan perbatasan Sabuk Merah ??Foto: ISTIMEWA

DELEGASI.COM, KUPANG – Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Nusa Tenggara Timur sedang berupaya menangani  80 titik longsor di jalan Sabuk Merah perbatasan yang terjadi sejal 2020.

Longsoran itu terjadi akibat curah hujan yang tinggi di awal tahun yang melanda sebagian besar kabupaten Belu hingga memicu terjadinya longsor di sejumlah ruas titik jalan sabuk merah di kabupaten Belu. Akibat longsor, beberapa titik jalan sabuk merah putus total dan tidak bisa dilintasi.

Dari data  terbaru yang dihimpun redaksi DELEGASI.COM, longsoran yang terjadi berada di Kecamatan Raihat Desa Tohe, Kecamatan Lamaknen di desa Mauhitas, Kewar, Duarato, Kecamatan Lamaknen Selatan di desa Nualain.

Terkait longsor dan putusnya jalan nasional di wilayah kabupaten Belu, Kepala Satker Pelaksana Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Nusa Tenggara Timur, David Marhutala Samosir memastikan  pihaknya sedang berupaya mengangai 80 titik longsoran itu, terutama longsoran yang yang sulit untuk diakses oleh kendaraan.

“Kami sudah mengambil data beberapa titik longsor, baik yang lama maupun yang baru. Dari data hasil survey dan investigasi akan kita kirim ke Kementerian untuk memastikan berapa biaya yang harus dikeluarkan. Tentu penanganya bertahan, tergantung tingkat kerusakan. Karena ini menyangkut dana juga. Nantinya akan kami tindak lanjut sesuai dengan Kriteria kriteria penanganan yang ada,” kata David kepada wartawan di Kupang, Selasa 31 Mei 2022

“Kami sebagai pelaksana kita harus mengikuti arahan dari kementerian. Seperti apa kondisi mantap itu tujuan dari direktorat kami. Untuk pendanaan itu bukan di Kami. Kami hanya bisa menyajikan kondisi yang ada saat ini,” ungkapnya.

Terkait longsor di sejumlah titik di ruas jalan perbatasan Sabuk Merah, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional NTT, Agustinus Juknianto kepada wartawan beberapa waktu lalu mengakui adanya kerusakan pada ruas jalan perbatasan khususnya wilayah utara yang longsor terjadi longsor beberapa waktu lalu.

“Saat ini sementara kami lakukan pemeliharaan agar dapat berfungsi lagi jalan yang putus itu. Kami juga sementara sudah  mengusulkan anggaran untuk penanganan khusus longsoran. Intinya BPJN NTT sudah ambil data unt kondisi yang longsor,” jelasnya

//delegasi(tim)

Komentar ANDA?