“Buka Jalan Bilal- Lamakukung-Bloto & Perkuat BUMDes Jadi Basis Ekonomi”

  • Bagikan
Stephanus Ola Demon,ST.MT, Wabup Agustinus Payong Boli,SH.MH didampingi Tim Alumni AMA Kupang, Umar Sengaji,SH bersama warga di lokasi jalur jalan Bilal-Dawataa-Bloto, Senin, 28/12/2020, Pagi. (Delegasi.Com/BBO)

ADONARA-DELEGASI.COM,Dialog dan Pameran kreatif produk pertanian yang digagas bersama antara Alumni Angkatan Muda Adonara (AMA) Kupang dan Pemerintah Desa Dawataa, yang menghadir tiga narasumber handal yakni Stephanus Ola Demon,ST.MT (Akademisi/Pengusaha), Agustinus Payong Boli,SH.MH (Wabup Flotim) dan Kamilus Tupen Jumat (Pegiat Pertanian), pada Senin, 28/12/2020, Pagi hingga Sore, berhasil merekomendasikan dua hal penting yakni segera buka akses jalan Lamakukung-Bloto sebagai basis produksi seluruh hasil pertanian, perkebunan, peternakan dan juga pariwisata.

Serta mulai memperkuat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai soko guru ekonomi dan kekuatan utama membangun ketahanan serta mendorong kemajuan ekonomi desa dengan memaksimalkan berbagai sumber daya potensial desa.

Demikian simpul benang merah yang direkam Delegasi.Com, juga sebagaimana disampaikan Umar Sengaji,SH, sebagai salah satu penggagas kegiatan, yang juga tampil selaku moderator dialog kreatif tersebut.

Catatan Media, dialog kreatif ini berlangsung menarik, dengan diawali melakukan survei ke jalur lokasi jalan desa yang menghubungkan Desa Bilal, Desa Dawataa dan Desa Bloto tersebut.

Dipimpin Kades Dawataa, Pankratius Masang, serta Kades Bilal, Bloto, Tokoh Masyarakat, para Pembicara diajak untuk turun meninjau dan lakukan survei lapangan, sebelum sampaikan pikiran dan gagasannya terkait bagaimana mulai membangun akses jalan tersebut.

Pasalnya, Akses jalan itu belum bisa dibangun sampai saat ini.

Meski menghubungi kantong produksi pertanian, perkebunan dan peternakan rakyat, yang menjadi basis ekonomi selama ini.

Butuh waktu hampir sejam Tim melakukan survei sederhana untuk jangkau rute jalan yang hampir 5 Km lebih, dengan medan yang cukup sulit dan tekstur tanah yang agak labil itu.

Sebagai ahli infrastruktur, Stephanus Ola Demon dalam paparannya menegaskan, pihaknya sangat mendukung agar perlu segera dibuka akses jalan tersebut.

Apalagi, akan memberi manfaat yang sangat besar bagi warga.

Baik saat mengolah lahannya, maupun saat memanen hingga memasarkannya.

“Hasil-hasil komoditi yang begitu luar biasa kayanya itu, pasti dengan mudah diolah dan dibawa ke pasar jika jalannya sudah dibuka,”pungkasnya.

Meski demikian, Stef Ola Demon, memberi saran agar perlu dilakukan survei yang lebih detail, supaya jalur yang dilalui bisa diketahui dengan jelas tekstur tanahnya.

Supaya lebih pas menentukan struktur bangunan badan jalannya,”imbuhnya.

“Saya kira, perlu survei yang lebih mendetail lagi. Dan, tidak bisa asal bangun. Perhitungan teknisnya harus tepat.

Supaya dananya pun bisa terserap bagus.

Berikutnya, dapat dipastikan lahan yang dilalui pun sudah dibebaskan.

Sesuai lebar standar jalan desa yakni 5,5 Meter,”ujarnya, menambahkan.

Stef Ola Demon bahkan menyanggupi untuk bantu lakukan survei detail bersama tiga Pemerintah Desa setempat.

Masih menurut Ahli Teknik Struktur NTT ini, kawasan itu memang kaya potensi dan amat layak dibangun jalan.

Hanya saja, butuh penanganan khusus untuk mengetahui persis tekstur tanah dan menentukan teknis struktur jalannya.

“Ini butuh beberapa hari untuk survei agar analisa teknisnya tepat,”tohoknya.

Ia berharap, Pemdes bisa berkoordinasi lagi dengan Pemkab Flotim, terutama Dinas terkait supaya tahapannya bisa dimulai.

Sedangkan Wakil Bupati Agus Boli meminta Pemdes dan seluruh masyarakatnya agar segera memulainya.

“Prinsipnya, Pemkab Flotim pasti dukung. Tapi, ini mesti dimulai dari desa. Sehingga perlu kerjasama desa untuk dianggarkan melalui dana desa,”pungkasnya.

Ia pun langsung memerintahkan Pemdes, BPD dan Masyarakat untuk berani dorong dana desanya buka jalan.

Apalagi, ini juga merupakan upaya pemulihan ekonomi di tengah ancaman Pandemi Covid-19.

“Saya akan bicara dengan Bupati Flotim untuk berikan dukungan supaya akses ini bisa dibuka,”tambahnya, lagi.

Respons positif dan dukungan yang sama disampaikan Kamilus Tupen Jumat.

Ia menyebut, daerah itu sangat produktif dan luar biasa kaya.

Dan, sangat menjanjikan masa depan sejahtera bagi warganya.

Apalagi, jikalau akses jalannya sudah bisa dibuka.

“Dan, disinilah BUMDes punya peran penting sebagai fasilitator dan bisa mengoptimalkan berbagai potensi sumber daya alam.

Tapi, saya minta urus sayur itu dulu. Karena daerah ini punya potensi yang besar sebagai penghasil sayur.

Biji Sawi saja dibuang pun tumbuh. Apalagi, mulai ditanam secara baik, maka tentunya akan sangat menghasilkan.

Tinggal BUMDes bantu urus fasilitasi berbagai kebutuhan petani.

Dan, atur ibu-ibu untuk bawa ke pasar dengan manajemen yang baik,”katanya.

Kamilus Tupen, bahkan tawarkan kerjasama dengan BUMDes atau pihak lain sebagai pemasok tetap kebutuhan sayur bagi warganya.

Asal saja, dijaga kualitas, ketersediaan sayur dan harga yang baik,”imbuhnya.

Kades Dawataa, Pankrasius Masang, Pengurus BUMDes serta seluruh masyarakat yang hadir merespons baik semua pikiran segar narasumber.

Mereka bersepakat untuk segera gelar koordinasi dengan Pemdes Bilal dan Bloto terkait pembukaan jalur jalan trans Bilal-Dawataa-Bloto.

Serta progress penataan BUMDes sebagai lumbung ekonomi desa.

Dialog kreatif ini berlangsung santai dan penuh nuansa kekeluargaan.

Tampak seluruh warga sangat antusias ikuti dari awal hingga selesai.

Asyiknya lagi, dialog kreatif ini pun diselingi dengan pameran pasar produk pertanian dan kerajinan lokal desa.

Banyak aneka hasil pertanian dan kerajinan yang dipasarkan.

Seperti sayur Buncis, Bunga Pepaya, Sawi, Wortel, Nangka, Cabe, Lengkuas dan bunganya, Jahe, Kunyit, Temulawak, Labu, Beras hitam, kerajinan lontar, hingga Jamu Jahe-Kunyit dan bubuknya.

Stephanus Ola Demon, Agus Boli, Kamilus Tupen Jumat dan beberapa undangan berkesempatan untuk berbelanja.

Dan, luar biasa hampir semua hasil produk laris terjual.

Sempat diguyur hujan lebat yang membuat areal pameran digenangi banjir, hingga terpaksa ditutup lebih awal arenanya.

Apesnya, akibat dihantam hujan lebat dan angin, tenda jadi lokasi pameran produk patah dan terbongkar.

Acara dialog kreatif ini ditutup dengan malam puncak makan bersama adat sebagai syukuran pasca tanam.

Dengan menggelar tikar besar di dalam ruang serba guna Desa Dawataa.

Dan, seluruh peserta kegiatan serta narasumber dipersilahkan duduk dilantai beralas tikar.

Kemudian, dilayani oleh semua wanita desa Dawataa, baik yang sudah berkeluarga maupun yang masih gadis.

Menariknya, dalam acara makan bersama adat ini, satu Wanita melayani satu Pria untuk makan, sambil dijaga dan diajak ngobrol sampai selesai makan.

Namun, uniknya adalah wanita-wanita lainnya berhak untuk datang menambah nasi dan wajib diterima oleh setiap Pria.

Dan, hebatnya adalah satu Pria pada acara makan malam adat itu bisa menambah nasinya hingga 13 kali.

Sebuah tanda kebersamaan yang sangat kuat membangun desa.

“Inilah tandanya. Jikalau tetap bersama maka apapun bisa dibangun dan hasilnya luar biasa.

Tidak ada yang berkekurangan. Karena kita akan selalu bergotong-royong,”pungkas Kades Dawataa, Pankrasius Masang, menutup seluruh rangkaian acara.

Ia berharap Alumni AMA Kupang, Bapak Stephanus Ola Demon dan Kamilus Tupen Jumat tetap bersedia membantu Pemdes dan Masyarakat Desa Dawataa, juga Bilal serta Bloto dalam membangun desa. (Delegasi.Com/BBO)

//delegasi(BBO)

Komentar ANDA?

  • Bagikan