LARANTUKA, Delegasi.Com – Bupati Flores Timur Antonius H. Gege Hadjon, menghimbau para kepala desa untuk memperhatikan kesejahteraan para kader PKK dan kader Posyandu.
Demikian dikatakan Bupati Anton Hadjon saat kegiatan Pendeklarasian Desa Pajinian, Kecamatan Adonara Barat menjadi Desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), Selasa 17 September 2019.
Menurut Bupati Anton Hadjon, peran Para Kader sangat penting karena telah membantu Pemerintah Kabupaten Flores Timur menciptakan generasi sehat untuk Flores Timur.
“Kader PKK dan Kader Posyandu bersama pemerintah menyelesaikan banyak persoalan di desa, antara lain ikut mensosialisasikan program STBM, Program Gerobak cinta berupa pemberian makanan tambahan untuk anak yang mengalami stunting dan melakukan penimbangan bayi, ujar Bupati Anton Hadjon.
Stunting, kata Bupati Anton Hadjon adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Karena itu salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting.
Sambutan Bupati Anton Hadjon yang diselingi dengan dialog itu, terungkap sebanyak 8 orang anak mengalami kelambanan pertumbuhan (stunting).
Hal ini diungkapkan oleh Kader PKK dan Kader Posyandu Desa Pajinian menjawab pertanyaan Bupati Anton Hadjon terkait jumlah anak yang mengalami stunting di desa itu. Bupati Anton Hadjon, juga mengecek satu persatu seputar penanganan stunting oleh para Kader Posyandu dan Kader PKK. Mulai dari pemberian makanan, menu gizi seimbang dan penimbangan bayi.
Makanan yang diberikan menurut para kader, berupa nasi, bubur, sop ayam, susu sorgum, perkedel ikan, tahu dan sayur marungge (kelor). Ia berharap agar pemberian makanan tambahan dengan menggunakan pangan lokal ini terus dipertahankan dan ditingkatkan.
Kepada Bidan Desa yang menangani menu gizi seimbang, Bidan Yanti; Bupati Anton Hadjon menanyakan perubahan yang dialami oleh anak-anak yang mengalami stunting setelah mengkomsusi menu tersebut.
Menurut Bidan Yanti, sejak Ia menangani menu makanan, terkait menu gizi seimbang, banyak anak yang mengalami perubahan kearah peningkatan berat badan; dimana setiap anak mengalami pertambahan berat badan sebesar 2 hingga 3 ons setiap minggu. Demikian juga penambahan tinggi badan.
“Kami melakukan pemantauan setia bulan 4 kali dan setiap minggu anak-anak ditimbang, ada yang mengalami kenaikan berat badan 2 sampai dengan 3 ons, ujar Bidan Yanti.
Adanya peningkatan penanganan stunting oleh para Kader PKK, Kader Posyandu dan para medis yang bertugas dilapangan, menunujukan kesungguhan para kader membantu pemerintah menyiapkan masa depan anak-anak Flores Timur. Bupati Anton Hadjon menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada para kader PKK dan kader Posyandu juga para medis yang telah membantu pemerintah daerah bersama-sama menangani masalah stunting di Flores Timur, sekaligus menjadi ujung tombak keberhasilan program stunting di desa.
Pemerintah Kabupaten Flores Timur, kata Bupati Anton Hadjon, secara bersama-sama melaui suatu gerakan berusaha agar anak-anak yang sudah mengalami peningkatan berat badan tidak lagi mengalami stunting. Karena itu tekad Pemerintah, dalam kurun waktu 3 bulan kedepan berusaha menargetkan penurunan angka prosentase stunting hingga mencapai 20%. Semua ini dilakukan dengan terus merawat pola makan yang teratur agar anak-anak tidak lagi mengalami stunting.
Deklarasi STBM Desa Pajinian yang berlangsung di Balai Desa Pajinian itu ditandai dengan Penandatangan Prasasti dan penyerahan sertifikat oleh Bupati Flores Timur, Anton Hadjon kepada Kepala Desa Pajinian, Siprianus; dihadiri pula oleh Ketua TP. PKK Kabupaten Flores Timur, Ny. Lusia Hadjon, Kadis Kesehatan, dr. Agustinus Ogie Silimalar, Camat Adonara Barat, Kapolsek, Kepala Puskesma, Kepala Desa dan Ketua BPD se-Kecamatan Adonara Barat, Para medis, serta kader PKK dan Kader Posyandu.
//delegasi(*/BBO)