Hal itu dikatakan Bupati Hadjon dalam sambutan tertulisnya yang di bacakan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Flotim, Abdur Razak Jakra pada pembukaan kegiatan Bimbingan Teknis Kajian Kebutuhan Pasca Bencana yang diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur, bertempat di Aula Susteran Weri, Rabu, 7 Agustus 2019.
“Kemampuan untuk mengantisipasi setiap ancaman atau bahaya yang akan terjadi merupakan hal yang patut dikedepankan guna menghindari kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan. Oleh karena itu BPBD dituntut untuk memiliki kesanggupan melakukan identifikasi, prediksi, serta analisis dan kajian terhadap resiko bencana,” kata Bupati Hadjon
Kemampuan ini, kata Bupati Hadjon, memerlukan ilmu pengetahuan dan teknologi, baik yang canggih maupun tepatguna termasuk di dalamnya penerapan teknologi yang berbasis pada muatan kearifan lokal yang sudah ada dan tumbuh di tengah masyarakat.
Dikatakan, sebagai langka awal pelaksaanaan, maka pada Tahun Anggaran 2019 Pemerintah Kabupaten Flores Timur melalui BPBD Kabupaten Flores Timur melaksanakan Kegiatan Binbingan Teknis Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana di daerah ini.
“Ini merupakan kegiatan yang baru pertama kali dilaksanakan di Kabupaten Flores Timur dan disadari sungguh bahwa apa yang dilaksanakan pada hari ini masih sangat terbatas, dimana hanya menyentuh sebagain kecil dari jumlah personil/tenaga yang harus diberikan pelatihan tentang penanganan pasca bencana, baik di daratan Flores, Pulau Solor dan Pulau Adonara,” kata Hadjon.
Oleh karena itu dia berharap partisipasi aktif dan keseriusan dari para peserta pelatihan untuk mengikuti kegiatan ini secara sungguh-sungguh hingga tuntas. Intensitas dan kualitas perhatian kita itulah akan memberi bobot terhadap efektivitas kegiatan ini.
Walaupun dalam keterbatasan waktu dan jumlah peserta, materi yang disampaikan sedikit-tidaknya menjadi bekal yang memadai
untuk memberikan pelayanan di bidang penanganan persoalan bencana yang terjadi di Flores Timur.
Pada kesempatan itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Abdur Razak Jakra, atas nama Bupati Flores Timur mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada BNPB RI, BPBD Provinsi NTT atas waktu, pikiran dan tenaganya untuk ikut serta sebagai narasumber dalam pelatihan ini.
Hal ini menurutnya menjadi dukungan sekaligus bukti nyata bahwa koordinasi lintas pemerintah dari pusat hingga ke daerah berjalan sebagaimana yang diharapkan. “Apa pun persoalan-persoalan yang timbul di masyarakat, termasuk bencana alam, adalah Pemerintah sebagai mediator, tanggung jawab kita fasilitator dan bahkan sebagai problem solver.
Kiranya semangat kebersamaan seperti ini tetap dipelihara untuk masa waktu yang tidak terbatas.
Dengan semangat pengabdian yang senada, kita berkeyakinan bahwa dalam sinergitas kita membangun karya untuk mewujudkan keamanan, kenyamanan, dan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai, ujarnya.
Sementara itu, Panitia dalam laporannya menjelaskan tujuan diadakan Bimtek ini
agar peserta mampu Menjelaskan konsep dasar Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana. Menjelaskan tahap pengaktifan pengkajian kebutuhan pasca Bencana, membentuk tim kerja persiapan pengkajian kebutuhan pasca bencana; Menyusun pengumpulan data pengkajian kebutuhan pasca bencana; Membuat analisa data pengkajian kebutuhan pasca bencana dan Menyusun laporan pengkajian kebutuhan pasca bencana.
Hadir pada acara pembukaan itu, Pejabat yang mewakili Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB RI, Kepala Seksi Inventarisasi Fisik, Swasono P. Rahardjo, sebagai pemateri dan Plt. Kepala Pelaksana BPBD Flotim, Alfons Bethan dan 20 orang peserta yang berasal dari BPBD Kabupaten Flores Timur; Dinas PU dan Penataan Ruang; Dinas Perumahan Kawasan Permukuman Dan Pertanahan; Dinas Kesehatan; Dinas Sosial; Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Flores Timur.
//delegasi(*/BBO)