SOE, DELEGASI.COM – Bupati Timor Tengah Selatan Egusem Pieter Tahun meresmikan Impact Stunting Center of Excellence (ISCE) di Aula Kantor Bappeda K TTS, Senin(30/8/2021) pekan lalu.
Pembangunan ISCE ini merupakan inisiatif organisasi non-profit yang fokus menangani stunting, 1000 Days Fund, dengan dukungan Yayasan IshK Tolaram.
Demikian yang disampaikan Lidya Sophiani, Communications & Social Media Consultan yang diterima Delegasi.Com melalui email, Rabu(2/9/2021).
Dijelaskan, saat ini terdapat lebih dari 270.000 balita NTT mengalami stunting, yang berarti bahwa lebih dari 40% anak di kelompok usia ini menderita akibat stunting, atau kondisi gagal tumbuh kembang anak yang menyebabkan anak kurang cerdas dan mudah sakit.
Pandemi COVID-19 berdampak terhadap meningkatnya tingkat stunting di Indonesia.
Di kesempatan berbeda, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo memperkirakan setidaknya 2 juta anak mengalami permasalahan gizi yang
berisiko menyebabkan stunting pada anak. Sebelum diperburuk oleh kondisi pandemi, faktor-faktor seperti keamanan pangan, kurangnya keragaman nutrisi, dan penyakit yang berulang telah menjadi penyebab dasar dari stunting di NTT.
Menanggapi hal ini, organisasi non-profit 1000 Days Fund membangun ISCE di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) yang saat ini masih menduduki peringkat stunting tertinggi di NTT.
Pusat pelatihan ini diharapkan menjangkau hampir 36 kecamatan di TTS dan dirancang untuk dapat menurunkan stunting di NTT sebesar 5-10 persen. Selain itu, program ini juga diharapkan akan menjadi bukti cara terbaik dalam mengatasi masalah stunting dengan berkelanjutan.
“Bersama Pemerintah Kabupaten TTS, Dinas KB TTS, BKKBN NTT, dan IshK Tolaram, kami mengundang seluruh mitra untuk bergabung bersama kami melawan stunting di Indonesia melalui Impact Stunting Center of Excellence. Dengan menjadi pusat pelatihan dan penyebaran alat dan teknologi baru, ISCE akan berkontribusi dalam mencapai target mengurangi stunting di
Indonesia menjadi 14% pada tahun 2024,” kata Mei Tatengkeng, Deputi Direktur 1000 Days Fund.
“Melalui program ini, kami ingin menunjukkan bahwa upaya kemitraan
multisektoral adalah jalan menuju penurunan stunting di Indonesia.
Peresmian ISCE TTS ini sekaligus menandai dimulainya training untuk 32 orang tenaga kesehatan dari 8 puskesmas yang ada di TTS.
Training yang mengawali dimulainya operasional ISCE TTS ini akan berlangsung selama dua hari dan mencakup berbagai modul edukasi untuk membangun pemahaman mendalam soal stunting untuk semua tenaga kesehatan yang berpartisipasi
ISCE ini akan menjadi pusat distribusi teknologi, pelatihan inovatif untuk memperkuat sistem kesehatan yang fokus pada para tenaga penyuluh kesehatan bersama dengan kader KB dan kader Posyandu di TTS.
ISCE ini juga akan menjadi pusat inovasi dan intervensi untuk pencegahan dan penurunan stunting di TTS secara khusus, dan di NTT dan Indonesia secara umum.
Semua inovasi & intervensi tersebut akan menyasar solusi yang berbiaya efektif dan skalabilitas agar dapat agar dapat direplikasi dan diperluas di wilayah lain.
//delegasi (*/AgusT)
Ruang tamu, jantung sebuah rumah, kini bertransformasi. Tren minimalis, didorong oleh penelitian psikologis tentang keterkaitan…
Bayangkan sebuah ruangan, tenang, seimbang, dan penuh ketenangan. Itulah keajaiban seni dinding minimalis. Lebih dari…
Ruang sempit bukan lagi penghalang bagi hunian yang nyaman dan estetis. Faktanya, ilmu desain interior…
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…