DELEGASI.COM, MOWANEMANI — Bupati Yakobus Dumupa, atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dogiyai menyampaikan ungkapan duka cita atas meninggalnya seorang warganya saat terjadi kecelakaan lalu lintas pada Sabtu (12/11) memudian menyulut aksi anarkis massa pasca peristiwa kecelakaan lalu lintas di wilayah itu.
“Saya selaku Bupati dan Pemerintah Kabupaten Dogiyai menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya warga Dogiyai akibat kecelakaan lalu lintas maupun pembunuhan yang dilakukan pihak-pihak yang terlibat dalam kerusuhan. Kami berdoa, semoga arwah mereka diterima di sisi Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa. Semoga pula keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kebahagiaan dalam hidup,” kata Bupati Dumupa melalui keterangan yang diterima dari Mowanemani, kota Kabupaten Dogiyai, Papua Selatan, Senin (14/11).
Bupati Dumupa meminta agar pelaku kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan seorang anak meninggal dunia diproses dan diberi hukuman sesuai perbuatan berpijak ketentuan hukum yang berlaku.
Pemkab Dogiyai, ujarnya, juga mengutuk keras semua pihak yang melakukan kerusuhan dan tindakan kekerasan dalam bentuk apapun, yang menyebabkan terbunuhnya warga yang tidak bersalah, melakukan pembakaran rumah, kios dan kantor, dan melakukan pemanahan terhadap anggota polisi yang sedang melaksanakan tugas.
“Saya meminta aparat penegak hukum mengambil tindakan tegas dengan memproses hukum terhadap pihak atau pelaku yang terlibat dalam kerusuhan dan tindakan kekerasan dalam kasus ini,” kata Dumupa, mantan anggota Majelis Rakyat Papua (MRP).
Bupati Dumupa meminta agar pengamanan di wilayah Dogiyai lebih ditingkatkan sejak peristiwa kecelakaan maupun kerusuhan pecah hingga waktu yang tidak ditentukan, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2023.
Bersamaan dengan itu, ujarnya, dilarang keras melakukan aksi demonstrasi, kegiatan-kegiatan dalam bentuk pengumpulan massa dan tindakan-tindakan lain yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan keamanan dan ketertibaan masyarakat (kantibmas), kecuali untuk kepentingan ibadah,
Bupati juga mengimbau semua pihak agar tidak melakukan tindakan provokasi dalam bentuk apapun dan tidak menyebarkan berita bohong (hoaks) secara lisan maupun melalui media massa dan media sosial yang dapat memperkeruh suasana dan berpotensi mengganggu kantibmas di Dogiyai.
Menurut Bupati Dumupa, Pemkab Dogiyai akan melakukan pendataan terhadap semua kerugiaan yang dialami warga tidak bersalah dan akan dilakukan penanganan secara wajar terkait kerugiaan tersebut berpedoman pada aturan perundang-undangan yang berlaku.
“Pemkab Dogiyai akan melakukan proses pemulihan pasca kerusuhan dengan melibatkan semua pihak, stakeholders. Untuk itu, kami mengimbau semua warga Dogiyai tetap beraktivitas seperti biasa dan ikut menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungannya masing-masing,” ujarnya.
Sekadar tahu, pada Sabtu (12/11) terjadi kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan seorang warga meninggal dunia di Kampung Putapa, Distrik Kamu, Dogiyai. Buntut peristiwa ini kemudian berlanjut dengan aksi pembakaran rumah warga, kios, dan kantor pemerintah.
Aksi anarkis itu juga menyebabkan satu orang warga meninggal, dua anggota polisi terluka akibat terkena panah, satu warga terluka, dan empat orang sementara dinyatakan hilang.
//delegasisi(Ger Wisung)
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…
Bayangkan rumah yang bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga perwujudan harmoni antara manusia dan alam.…
Bayangkan sebuah hunian yang memadukan kesederhanaan minimalis dengan aura industri yang kokoh. Rumah minimalis dengan…
Rumah, tempat bernaung dan beristirahat, tak hanya sekadar bangunan. Ia adalah refleksi diri, sebuah ekosistem…