ILE BURA-DELEGASI.COM–Belum teratasi buruknya infrastruktur udara jaringan Telkomsel Internet (4G) di wilayah Kecamatan Ile Bura, lebih khususnya Desa Lewotobi, sebagai Ibukota Kecamatan, kian hari menjadi momok yang menghambat berbagai aktivitas publik, baik di kalangan Pemerintah, Masyarakat, Pelaku ekonomi maupun elemen lainnya.
Padahal, problem yang telah menjadi salah satu keluhan utama hampir semua kalangan, mulai dari usia Anak-anak hingga Dewasa, juga para Lansia, ini telah berulangkali disampaikan, melalui berbagai kesempatan, termasuk ke Bupati Flotim saat ini, Antonius H.Gege Hadjon,ST, ketika turun ke Desa Lewotobi,beberapa tahun lalu.
“Anda bisa rasakan sendiri saat berada di Desa Lewotobi, mulai dari pintu masuk jalan raya, lalu di dalam kampung hingga ke Kompleks perkantoran Desa Lewotobi, Kantor Camat, Sekolah, Puskesmas, terus ke Dusun Lewouran.
Jaringan Telkomselnya sangat buruk dan zero alias kosong,”terang Camat Ile Bura, Jack Ara Kian, S.Sos,M.AP, saat ngobrol bersama Delegasi.Com, akhir pekan kemarin.
Dikatakan, memang beberapa areal seperti Kantor Camat, Puskesmas Ile Bura, jaringannya ada, tapi sangat lemah.
Kadang hilang, kadang muncul.
Ini yang sangat mengganggu dan menghambat banyak pekerjaan di Kantor, juga urusan perekonomian lainnya.
Karena harus cari tempat sinyal internet 4G dulu,”ujarnya, lagi.
Satu-satunya, areal yang agak baik sinyalnya, yaitu di Pantai, juga hanya di Sepanjang Blele Wutun sampai Waibele, belakang Asrama Putri sampai Asrama Putera SMPK Ile Bura,”tambahnya.
Pihaknya, sebut Jack Ara Kian, telah mengusulkan kepada Pemkab Flotim, melalui Dinas Infokom, namun hingga kini belum ada realisasinya.
Padahal, Bupati Anton Hadjon juga pernah menjanjikan akan menempatkan salah satu titik Tower Telkomsel di Lewotobi.
Sementara itu, fakta lapangan yang bisa disaksikan setiap hari, dari pagi hingga malam hari, warga Desa Lewotobi harus bersusah payah ke Pantai untuk mencari jaringan sinyal internet Telkomsel, guna pemenuhan kebutuhan komunikasi online ke berbagai pihak, entah keluarga, urusan dinas, sekolah maupun usaha perekonomiannya.
“Iyah, susah juga e, saat orang belanja pulsa listrik, HP maka Kita harus tinggalkan Kios, Rumah untuk ke Pantai dulu.
Atau mau kirim informasi kantor/dinas, dan lain-lainnya, yah harus ke Pantai Waibele dulu,”ujar beberapa warga Lewotobi.
Praktis setiap saat, Warga pasti ke Pantai, dan bisa selalu dijumpai kapan saja, hanya untuk berinternet.
“Ini butuh waktu juga, rata-rata lebih dari 30 menit karena jaraknya cukup jauh, dari rumah ke Pantai, umumnya diatas 100 meter.
Jelas, mengurangi kesibukan lainnya di rumah, maupun melambatnya kerja-kerja produktif lainnya,”terang Nico Nara, Rafel Hokeng, juga beberapa warga yang acapkali diajak ngobrol soal kendala buruknya internet, yang akhirnya menyita waktu untuk harus lari ke Pantai Waibele mencari sinyal jaringan 4G.
Pihaknya sangat berharap, agar Kadis Infokom Flotim, Heri Lamawuran, yang sudah dilantik Bupati Anton Hadjon, beberapa waktu lalu, bisa bergerak cepat merealisasikan janji Bupati tersebut.
“Iyah, sebelum Bupati Anton Hadjon, mengakhiri masa tugasnya pada 22 Mei 2022 ini, Tower Telkomsel 4G di Desa Lewotobi, sudah bisa dibangun,”pungkas Camat Jack Ara Kian, lagi.
Dibagian lain, Kadis Infokom, Heri Lamawuran, yang pernah dihubungi beberapa waktu lalu, terkait data desa di Flotim, yang sudah online 4G secara full, dan berapa Desa yang masih amat buruk jaringannya, termasuk Desa Lewotobi, Ile Bura, untuk bisa diketahui kapan bisa dibangun Towernya, namun enggan menjawab.
Dibagian lain, sesuai informasi sebelumnya dari Mantan Pejabat Pelaksana Kadis Infokom Flotim, Yohanes Ibi Hurint, yang kini menjadi Sekretaris Dinas Infokom Flotim, bahwa Desa Lewotobi, Ile Bura, sudah ada usulan pembangunan Tower Telkomsel, dan prosesnya menuju tahapan untuk bisa dibangun.
Hanya saja, sebut Yan Hurint, perkembangannya sampai kini, harus menunggu gerakan Kadis Infokom Flotim.
Asal tahu saja, sebagai salah satu Desa Ibukota Kecamatan di Flotim, Lewotobi yang saat ini dipimpin, Kepala Desa Tarsisius Buto Muda, yang memasuki periode ke 2, telah banyak melakukan inovasi desa, mulai dari Menjadikan Lewotobi Desa Berprestasi NTT peringkat Ke 2, Mendorong Konservasi Terumbu Karang, Konservasi Penyuh, Pembangunan Stadion Olahraga, Desa STBM, Desa Layak Anak, Desa Anti Korupsi, Website Desa dan berbagai kemajuan bidang lainnya, namun tak didukung dengan terbangunnya jaringan konektivitas Telekomunikasi dan informasi Internet, yang baik.
Buruknya jaringan Internet Telkomsel 4G, yang harus menjadi momok bagi warga, dan sangat berdampak pada lambatnya kemajuan berbagai bidang, termasuk perekonomian, belum terpecahkan hingga kini.
Mungkin berbeda dengan Ibukota Kecamatan lainnya di Flotim, status Lewotobi sebagai Desa Ibukota Kecamatan Ile Bura, belum banyak sentuhan pembangunan dari Pemkab Flotim, melalui APBD Flotim.
Tahun 2021 pun, hanya mendapatkan satu unit rumah Dinas Dokter Gigi, berukuran mini, dengan nilai pagu Rp. 286.000.000, walaupun hingga kini belum ada tenaga Dokter Gigi yang ditempatkan, akhirnya Rumah Dinas ini ditempati satu tenaga Kesling lulusan Tenaga Kesehatan Nusantara.
Serta satu unit Sumur Bor di Kompleks Puskesmas Ile Bura.
Sementara Tower Telkomsel 4G yang menjadi kebutuhan paling vital seluruh masyarakat, masih ‘nol bulat’ alias ‘omong-omong doang’ hingga kini.
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…
Bayangkan rumah yang bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga perwujudan harmoni antara manusia dan alam.…
Bayangkan sebuah hunian yang memadukan kesederhanaan minimalis dengan aura industri yang kokoh. Rumah minimalis dengan…
Rumah, tempat bernaung dan beristirahat, tak hanya sekadar bangunan. Ia adalah refleksi diri, sebuah ekosistem…