DELEGASI.COM , BORONG– Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur akan melakukan normalisasi kali Wae Bobo, untuk mencegah banjir yang saban tahun meluap dan merendam rumah warga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manggarai Timur Petrus Subin, Rabu 2 Frebuari 2022, menjelaskan, BPBD sudah melakukan rapat koordinasi dengan Dinas PUPR dan Dinas Lingkungan Hidup pada hari Senin kemarin.
Dalam rapat koordinasi tersebut,kata Subin seperti dilansier Tribunflores, Tim Teknis langsung turun ke lapangan melakukan monitoring sekaligus melakukan pengukuran untuk pengerukan DAS kali Wae Bobo.
BACA JUGA :
Lima Desa di Kecamatan Lamba Leda Utara Manggarai Timur Akan Dimekarkan
Aktivis PMKRI Demo Tolak Geothermal Wae Sano, Pintu Gerbang Kantor Bupati Manggarai Barat Ditutup
Hasil monitoring dan pengukuran tersebut, jelas Subin, sekitar 5.200 meter kubik yang harus dikerjakan pengerukan.
“Jadi untuk 5.200 meter kubik itu dengan rincian panjang 260 meter, kedalaman 2 meter dan lebar 10 meter yang materialnya harus dikeruk,”jelas Subin.
Dikatakan Subin, pekerjaan pengerukan itu akan dilaksanakan mulai pekan depan. Pengerukan menggunakan alat berat yakni buldoser dan exavstor.
Subin mengatakan dilakukan pengerukan untuk mengatasi banjir tidak lagi merendam rumah warga di Kampung Ujung, Kelurahan Kota Ndora, Kecamatan Borong.
Sebelumnya sebanyak 30 rumah dengan jumlah 35 kepala keluarga (KK) dengan jumlah 142 jiwa warga di Kampung Ujung, menjadi korban bencana banjir dimana rumah mereka terendam banjir akibat air banjir yang meluap dari kali Wae Bobo, Rabu 19 Januari 2022 siang lalu.
Sementara itu warga Kampung Ujung, Derniana Angguk (44) berharap agar pemerintah membangun tanggul atau menormalisasi kali Wae Babo untuk mengatasi banjir.
BACA JUGA:
Demo Tolak Geothermal Oleh Aktivis PMKRI Berujung Ricuh Pagar Kantor Bupati Manggarai Barat Roboh
Lambannya Penanganan Kasus Kerugian di Bank NTT, Kejati Diduga Masuk Angin
Warga lainya, Budi juga menyampaikan harapan yang sama. Kata Budi, agar banjir tidak lagi merendam rumah, warga Kampung Ujung meminta kepada Pemerintah Daerah untuk melakukan normalisasi kali Wae Bobo. Selain itu membangun tembok penahan atau beronjong agar air banjir tidak lagi meluap dan dapat merendam rumah mereka.
“Jadi harapan kami hanya itu saja bangun tembok penahan atau beronjong,”ungkap Budi.
//delegasi(*/TF)
Myanmar, negara yang kaya akan budaya dan sejarah, juga menawarkan keindahan alam yang luar biasa,…
Laos, negara yang terkenal dengan kekayaan alam dan keindahan alamnya, memiliki banyak tempat wisata yang…
Afrika Selatan selalu menjadi destinasi yang memikat hati para wisatawan dengan kekayaan alam dan budaya…
Afrika Selatan terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau dan sejarah budaya yang kaya, salah satu…
Pretoria, ibu kota administratif Afrika Selatan, adalah sebuah kota yang kaya akan sejarah, budaya, dan…
Afrika Selatan dikenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, mulai dari pantai yang indah hingga pegunungan…