Categories: Sosbud

Cerita Bocah Rawat Orang Tuanya yang Lumpuh di Manggrai Timur Terima Donasi Pembaca Kompas.com

KUPANG, DELEGASI.COM Risalianus Aja alias Risal (12), bocah kelas VI sekolah dasar di SDI Sopang Rajong, Desa Nanga Meje, Kecamatan Elar Selatan, Manggarai Timur menerima donasi pembaca kompas.com. Saat menrim uang, Risal  mengucapkan terima kasih atas donasi yang diterimanya.

Kisah Risal yang merawat dan menghidupi ayah dan ibunya yang lumpuh, sperti dilansir tribunnews, telah menyentuh hati  pembaca Kompas.com. Donasi yang terkumpul dari melalui kitabisa.com sebanyak Rp 40 juta lebih.

“Saat pencairan di rekeningnya Risal di Bank BRI Borong, Rabu (15/9), saya dampingi dan dicairkan senilai Rp 40 juta. Dana itu untuk keperluan sekolahnya serta kebutuhan orangtuanya,” kata Maximilias Ekung, pendamping Risal, Senin 20 September 2021.

Baca Juga:

Presiden Jokowi Serahkan 124.120 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi

Waspada, Empat Pulau di NTT Berpotensi Angin Kencang

Dengan donasi ini, Risal ingin berjuang demi masa depan yang lebih baik melalui pendidikan. Risal juga akan tetap merawat orangtuanya yang sedang sakit. “Saya ucapkan terima kasih, saya tidak bisa membalas kebaikan ini. Hanya ungkapan doa yang bisa saya sampaikan,” ucap Risal.

Risal memiliki cita-cita menjadi seorang guru. Namun, kondisi ekonomi keluarga yang serba kekurangan membuatnya sulit menggapai impiannya itu. Belum lagi Risl harus merawat dan menghidupi ayahnya yang lumpuh serta ibunya yang bisu dan juga lumpuh.

Di rumahnya yang berukuran kecil, tampak Risal sedang bermain lompat-lompatan di samping dapur rumah yang reyot. Meski memikul beban yang cukup berat, wajah

Risal masih terlihat ceria. Semenjak ayah dan ibunya lumpuh beberapa tahun lalu, Risal fokus menjaga kedua orangtuanya. Bocah ini bertani dan berkebun. Hasilnya dibelikan kebutuhan pokok untuk menghidupi ayah dan ibunya.

Bocah ini ingin sekali melanjutkan pendidikannya ke jenjang sekolah menengah pertama  (SMP).

“Saya ingin sekolah terus ke pendidikan menengah pertama hingga meraih cita-cita menjadi seorang guru. Tapi kendalanya, siapa yang membiayai sekolah saya karena kedua orangtua saya menderita sakit. Saat ini pun saya merawat mereka. Saat ini saya ingin kedua orangtua saya sembuh. Saya juga ingin sukses,” tuturnya saat ditemui di kediamnya.

//delegasi(tribunnews)

 

Komentar ANDA?

Penulis Delegasi

Recent Posts

Keindahan Ngapali Beach: Surga Pantai Tropis di Myanmar

Myanmar, negara yang kaya akan budaya dan sejarah, juga menawarkan keindahan alam yang luar biasa,…

9 jam ago

Keindahan Kuang Si Falls: Air Terjun Turquoise di Laos

Laos, negara yang terkenal dengan kekayaan alam dan keindahan alamnya, memiliki banyak tempat wisata yang…

3 hari ago

Keindahan Pondoland dan Pesona Alam serta Pantainya

Afrika Selatan selalu menjadi destinasi yang memikat hati para wisatawan dengan kekayaan alam dan budaya…

5 hari ago

Keindahan Tulbagh Wine Route: Wisata Anggur

Afrika Selatan terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau dan sejarah budaya yang kaya, salah satu…

1 minggu ago

Keindahan Pretoria: Mengunjungi Kota yang Penuh Sejarah

Pretoria, ibu kota administratif Afrika Selatan, adalah sebuah kota yang kaya akan sejarah, budaya, dan…

1 minggu ago

Keindahan Cederberg: Keindahan Alam yang Tersembunyi

Afrika Selatan dikenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, mulai dari pantai yang indah hingga pegunungan…

2 minggu ago