New York, Delegasi.com — Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Asia menjadi penghasil miliarder terbanyak di dunia. Berdasarkan data UBS dan Pricewaterhouse Coopers, China adalah negara dengan jumlah miliarder terbanyak, melampaui AS.
Dirilis kompas.com yang menguti Forbes, Sabtu (4/11/2017), setiap minggu setidaknya ada dua miliarder lahir. Rata-rata miliarder yang muncul di China saat ini memperoleh kekayaan dengan usahanya sendiri ketimbang warisan keluarga selama beberapa generasi.
Nah, bagaimana China begitu mudah menghasilkan miliarder? Ternyata salah satu caranya melalui pasar saham.
Berbeda dengan yang terjadi di AS atau Eropa, di mana rata-rata perusahaan rintisan (startup) melantai di bursa saham setelah lebih dari 10 tahun, startup di Asia cenderung cepat menggiring perusahaan mereka melantai di bursa melalui penawaran umum perdana (initial public offering).
Beberapa bursa saham yang dipilih oleh startup China antara lain bursa saham Shanghai atau ChiNext yang modelnya seperti Nasdaq. Namun, ada pula beberapa perusahaan yang langsung masuk ke bursa saham New York alias New York Stock Exchange.
Studi yang dilakukan UBS dan PwC menunjukkan, melantainya perusahaan di bursa dan memperoleh kode emiten akan memperbaiki persepsi bisnis dan merek dengan konsumen, pemasok, bahkan pegawai perusahaan itu sendiri.
Pada 2016 saja, 63 persen dari 568 perusahaan yang terhubung dengan miliarder di Asia adalah perusahaan tercatat di bursa. Angka ini jauh lebih tinggi ketimbang 37 persen dari 421 perusahaan di AS dan 40 persen dari 256 perusahaan di Eropa.
Diestimasikan bahwa saat ini 600 perusahaan China sedang mengantre untuk memperoleh persetujuan IPO di bursa saham China.
Para miliarder China saat ini kebanyakan berasal dari sektor teknologi. Namun, sejalan dengan berkembangnya real estate dan belanja infrastruktur, jumlah miliarder dari kedua sektor tersebut juga meningkat.
Sebagai contoh adalah Xu Jiayin, pendiri perusahaan properti China Evergrande yang sepanjang tahun 2017 asetnya sudah meroket 272 persen. Kekayaan Xu kini berada di bawah pendiri Alibaba Jack Ma dan pimpinan konglomerasi internet Tencent Pony Ma.//delegasi(kompas.com)
Belgia adalah negara yang kaya akan budaya dan sejarah, salah satu keindahan destinasi wisata yang…
Delegasi.com - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Rote Ndao kembali mengambil langkah maju dalam penguatan…
Delegasi.com - Bawaslu Kabupaten Kupang langsung menanggapi laporan dugaan Politik Uang yang dilakukan salah satu…
Delegasi.com - Tokoh aktivis perempuan dan lingkungan hidup Nusa Tenggara Timur (NTT), Aleta Baun mengatakan…
Delegasi.com - Insiden mengejutkan terjadi saat kampanye dialogis pasangan calon gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT)…
Delegasi.com - Kelompok Mahasiswa di Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yang tergabung dalam…