BEIJING, DELEGASI.COM – China telah meluncurkan babak baru serangan balik terhadap Amerika Serikat (AS) terkait krisis COVID-19. Beijing menuding virus corona SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 berasal dari laboratorium senjata biologis militer Amerika.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengeklaim virus itu muncul dari laboratorium senjata biologis di Fort Detrick di Maryland. Klaim ini telah memicu kehebohan di media sosial China.
Hua meminta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk melakukan penyelidikan ke laboratorium tersebut.
Jauh sebelum tudingan itu muncul, teori konspirasi yang beredar sepanjang 2020 lalu juga menyebut pangkalan militer AS di Maryland sebagai sumber COVID-19.
AS, terutama di era pemerintahan Donald Trump, berkali-kali mengeklaim bahwa virus corona SARS-CoV-2 bocor dari sebuah laboratorium di Wuhan, China. Pihak laboratorium maupun pemerintah Beijing membantah klaim tersebut.
Kendati demikian, tidak dapat dimungkiri bahwa virus itu pertama kali terkonfirmasi muncul di Wuhan dan akhirnya menyebar ke seluruh dunia. Para ahli dari WHO telah berada di Wuhan untuk melakukan penyelidikan, namun belum diketahui bagaimana hasilnya.
Sementara itu, corong Partai Komunis China; The Global Times, telah meragukan kemanjuran dan keamanan vaksin Pfizer. Vaksin tersebut telah disetujui untuk digunakan di Australia pada hari Senin.
//delegasi (Sindonews)
Myanmar, negara yang kaya akan budaya dan sejarah, juga menawarkan keindahan alam yang luar biasa,…
Laos, negara yang terkenal dengan kekayaan alam dan keindahan alamnya, memiliki banyak tempat wisata yang…
Afrika Selatan selalu menjadi destinasi yang memikat hati para wisatawan dengan kekayaan alam dan budaya…
Afrika Selatan terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau dan sejarah budaya yang kaya, salah satu…
Pretoria, ibu kota administratif Afrika Selatan, adalah sebuah kota yang kaya akan sejarah, budaya, dan…
Afrika Selatan dikenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, mulai dari pantai yang indah hingga pegunungan…