“Prinsip regulasi dan percepatan penanganan perlu ditegakkan dalam mencegah mewabahnya virus corona19″
Linus Lusi
DELEGASI.COM – Prinsip regulasi dan percepatan penanganan perlu ditegakkan dalam mencegah mewabahnya virus corona 19.
Sejak merebak di Wuhan Cina, kini menjadi pendemi global yang memporak- porandakan.
Tidak hanya tatanan kesehatan dan sosial budaya tetapi menjadi bola panas bagi sebuah pemerintahan apabila gagal dijinakkan.
Dalam konteks global, Italia negeri sejuta biarawan/biarawati Presidennya meneteskan air mata karena negaranya tak mampu melindungi warganya dari serangan wabah corona.
Tercatat puluhan ribuh nyawa melayang. Dalam media sosial terlihat ribuan peti jenasah tersusun rapih di halaman luas untuk dikuburkan.
Padahal Italia terkenal sebagai negara nomor satu dalam aspek ketahanan kesehatan. Di sisi lain Wuhan dan Cina secara keseluruhan tidak separah negara lain.
Timbul berbagai macam analisis dan prasangka konsipirasi dalam tataran elite kenegaraan.
Realitas sosial global tersebut, memancing setiap negara menentukan kiblat baru dalam proses penanganan virus corona.
Disinilah kehadiran negara dengan menarasikan sikap optimisme secara berjenjang terhadap warganya untuk berperang melawan virus impor tersebut.
Kenapa ? dalam kasus seperti ini cara pandang masyarakat perlu dikolektivismekan sebagaimana ajaran Sosiolog K.J.Veeger1(1990).
Intinya dalam melihat realitas masyarakat NTT terhadap virus corona maka dipetakan dalam tiga corak.
Yakni bercorak kolektivisme, holisme dan organisisme.
Dengan tiga pandangan dimaksud ini bagaimana virus impor yang bernama corona dan kesiapan daerah untuk melokalisirnya sehingga NTT tetap dalam posisi aman?
Soal Virus Impor
Publik kesehatan sebelumnya disuguhi berbagai macam virus global.
Kepanikan yang bersifat psikis tidak separah Corona kali ini. Kenapa bukan virus domestic tetapi disebut virus impor? secara gamblang dipaparkan oleh Gubernur NTTL VBL, dalam rapat terbatas Rabu, (8/4/2020)dikatakan, bahwa Virus Corona merupakan penyakit imporan.
Bagi Gubernur yang sangat peduli dan meminta warga jangan panik dan menegaskan siapapun datang ke NTT terutama dari daerah merah wajib hukumnya dikarantina 14 hari.
Inovasi karantina tersebut sebagai langkah memproteksi kehidupan masyarakat NTT yang secara kultural memiliki ikatan sosial budaya yang tinggi.
Secara nasional, pola karantina pun dapat diterapkan.
Semua yang datang dari luar negeri ataupun warna negara asing yang masuk ke Indonesia dikarantina dengan fasilitas pemerintah.
Pemikiran ini berangkat dari situasi penyebaran virus corona secara nasional hingga pukul 12.00 WITA (8/4/2020) sebanyak 2956 positif, 222 sembuh dan 240 meninggal.
NTT hingga kini bersyukur dan mempertahankan diri sebagai daerah dalam kategori Orang dalam Pemantauan dan Orang dalam pegawasan.
Ini suatu bukti kerja keras dari semua masyarakat di bawah kendali otoritas pemerintah provinsi dan kabupaten/kota yang memainkan peran kolektivitas yang tinggi.
Kerja keras yang berakar dimasyarakat, perkembangannya dapat terbaca, tersiar melalui Jubir kesehatan dan jubir covid Karo/kabang Humas dan Kadis Kesehatan baik provinsi maupun tingkat kabupaten/kota di bawah otoritas Gubernur, Bupati, Walikota dan para Sekda.
Peran Daerah
Sebagai provinsi Kepulauan dengan mengusung visi NTT bangkit NTT sejahtera dengan munculnya virus impor memaksa semua unsur terlibat dalam penanggulan wabah ini.
Ada Grup Wa Fan Covid 19. Dan sejumlah komunitas peduli Corona. Pemerintah provinsi tidak tinggal diam.
Melalui efisiensi emergensi kebencanaan, Pemprov berhasil mengelontorkan dana miliaran rupiah.
Begitupun kabupaten/kota. Semua energi diarahkan untuk membungkus virus yang mematikan.
Publik medsos disuguhkan dengan kecemasan dan keprihatinan menonton aksi nekat penumpang yang meloncat dari atas KM Lambelu hari Selasa(7/4/2020) yang ditenggarai berpotensi menyebar virus corona.
Hasil rapid tes ternyata memastikan tiga orang anak buah(ABK) kapal positif corona.
Bupati Sikka Frans Robert Diogo sebelumnya melakukan upaya regulative agar kapal tidak sandar.
Kapal Lambelu sebenarnya sandar di Larantuka namun ditolak oleh Bupati Larantuka dengan bersurat ke kementrian perhubungan.
Sayangnya niat baik pemkab Sikka terlambat direspon oleh PT Pelni yang berakibat pada tindakan nekat penumpang yang memaksa kapal harus berlabuh.
Praktek cerdas oleh Bupati Sikka adalah melakukan karantina 14 hari bagi warganya.
Suatu pola yang perlu ditiru oleh daerah lain bahwa, keselamatan warga adalah segalanya.
Dana, tenaga relawan tersedia. Yang perlu diperkuat adalah penguatan managemen resiko dengan langkah- langkah terpadu dibawah kordinasi tunggal pemerintah Provinsi.
Dengan pola regulative karantina 14 hari ditanggung oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, asas kolektvitas cultural bersapa ria tak perlu dicemaskan.
Kenapa? yang datang dikarantinakan selama 14 hari dalam pemantuan dan pegawasan yang prima Hygines otomatis corona dapat berlalu.
Publik NTTpun menaruh harapan akankah ada obat penangkal virus corona dari NTT oleh ilmuwan NTT?
Penulis adalah Kepala Badan Perbatasan Prov NTT/Anggota Satgas Covid 19 Prov NTT
Belgia adalah negara yang kaya akan budaya dan sejarah, salah satu keindahan destinasi wisata yang…
Delegasi.com - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Rote Ndao kembali mengambil langkah maju dalam penguatan…
Delegasi.com - Bawaslu Kabupaten Kupang langsung menanggapi laporan dugaan Politik Uang yang dilakukan salah satu…
Delegasi.com - Tokoh aktivis perempuan dan lingkungan hidup Nusa Tenggara Timur (NTT), Aleta Baun mengatakan…
Delegasi.com - Insiden mengejutkan terjadi saat kampanye dialogis pasangan calon gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT)…
Delegasi.com - Kelompok Mahasiswa di Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yang tergabung dalam…