KUPANG, DELEGASI.COM—Untuk mendekatkan pelayanan dan memudahkan warga mengurus administarsi kependudukan, seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga, Kartu Identitas Anak (KIA) dan dokumen kependudukan lainnya, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Kupang menerapkan pola pelayanan Jemput Bola (Jebol) kepada warga di Kolhua.
Melalui strategi Jebol ini, para petugas dari Dina Dukcapil Kota Kupang mendatangi warga di tempat kumpul yang sudah ditetapkan guna mengurus dokumen kependudukan.
Warga yang dilayani berasal dari Kelurahan Kolhua dan Kelurahan Bello. Warga mengaku senang pelayanan sistem Jebol yang dilakukan Dinas Pendukcapil Kota Kupang.
Seperti pada Jumat (23/9/2022), Dispendukcapil Kota Kupang melaksanakan Jebol rekam/cetak dokumen kependudukan warga di Paroki Santu Fransiskus dari Assisi Kolhua-Kupang. Pelayanan sejak pagi pukul 10.00 Wita hingga pukul 17.00 Wita dilaksanakan di Aula Paroki.
Pelayanan sistem Jebol ini dipimpin langsung oleh Kepala Dispendukcapil Kota Kupang, Angela Tamo Inya, S.IP, MM. Angela didampingi dua kepala bidang, yaitu Kepala Bidang (Kabid) Pendaftaran Penduduk (Dafduk), Titus Ratuarat, dan Kabid Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK), Eman Temaluru, tiga pejabat fungsional dan beberapa pegawai. Total petugas Dispendukcapil yang melayani ratusan warga sebanyak 20 orang.
Kepala Dinas Dukcapil Kota Kupang, Angela Tamo Inya, S.IP, MM, yang ditemui Delegasi.com, di sela-sela pelayanan administrasi kependudukan warga mengatakan, program Jebol administrasi kependudukan ini merupakan program rutin. “Kita mendekatkan pelayanan kepada masyarakat sebagai bukti bahwa negara hadir di tengah masyarakat,” ujar Angela.
Sebab, ada masyarakat yang cenderung lupa mengurus administrasi kependudukannya karena berbagai alasan kesibukan. Karena itulah, lanjut Angela, Dinas Dukcapil Kota Kupang melakukan pelayanan sistem Jebol pengurusan administrasi kependudukan warga.
Ia menjelaskan, pelayanan sistem Jebol ini dilakukan juga di sekolah-sekolah untuk pengurusan KIA, di kantor-kantor pemerintah, di tempat tinggal warga, gereja-gereja, seperti yang dilakukan saat ini di Paroki St.Fransiskus Dari Assisi Kolhua-Kupang.
Dengan pelayanan Jebol ini, demikian Angela, dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengurus semua dokumen kependudukan. Pola pelayanan ini juga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa betapa pentingnya memiliki dokumen kependudukan.
Angela mengatakan, sejak penerapan E-KTP 2011, Dinas Dukcapil Kota Kupang sudah melakukan jemput bola di kelurahan, kantor camat, kantor gubernur dan di area publik.
“Pernah kami buka pelayanan di halaman kantor gubernur, di Brimoda NTT, Gereja Ebenheizer, di Lembaga Pemsyarakatan, dan Rumah Tahanan Negara (Rutan), karena warga binaan di sana butuh KTP. Kami mulai gencar melakukan pelayanan jemput bola ini tahun 2019. Kami pernah melakukan pelayanan selama seminggu 24 jam di kantor,” ungkap Angela.
Ia mengatakan, Dinas Dukcapil Kota Kupang juga melayani pengurusan dokumen kependudukan di Sekolah Luar Biasa (SLB), anak-anak distabilitas dan orang yang mengalami gangguan jiwa, walaupun butuh kesabaran ekstra.
Pelayanan jemput bola ini kadang mengalami kesulitan karena keterbatasan fasilitas. Meski demikian, kata Angela, Dinas Dukcapil terus berusaha untuk memberikan pelayanan yang maksimal dan memadai kepada masyarakat.
Angela mengatakan, Dinas Dukcapil Kota Kupang juga melayani pengurusan KIA di sekolah-sekolah dasar. “Kami jemput berkas di sekolah-sekolah, lalu bawa ke kantor untuk dikerjakan,” ujarnya.
Angela mengimbau masyarakat agar mengurus identitas anak sedini mungkin. “Begitu anak lahir segera urus dokumen kependudukannya. Jangan tunggu anak mau masuk sekolah dasar baru sibuk urus identitasnya,” katanya.
Terima Kasih
Pastor Paroki St.Fransiskus dari Assisi Kolhua-Kupang, Romo Longginus Bone, menyampaikan terima kasih kepada Dinas Dukcapil Kota Kupang yang telah mengadakan kegiatan Jemput Bola Administrasi Kependudukan di aula paroki.
Romo Dus, demikian Romo Longginus Bone disapa, menyampaikan salam untuk para petugas dari Dinas Dukcapil Kota Kupang yang telah melayani dengan baik warga di Kolhua, yang sebagian besar adalah umat Paroki St.Fransiskus dari Assisi Kolhua-Kupang.
Beberapa warga antara lain, Arance Lisnahan, Antoneta Ome, dan Niko Wungubelen, kepada Delegasi.com mengatakan, pelayanan sistem Jebol oleh Dispendukcapil Kota Kupang ini sangat memudahkan warga untuk mengurus dokumen kependudukan.
“Saya senang pelayanan seperti ini. Mempermudahkan warga untuk mengurus identitas dirinya, seperti KTP, KK. Daripada pergi urus di kantor Dinas Dukcapil, jalan jauh, belum tentu cepat selesai,” kata Antoneta Ome, warga yang tinggal di Jalur 40 Kelurahan Bello itu.
Arance Lisnahan, dan Niko Wungubelen, juga mengaku senang atas pelayanan Jebol pengurusan administrasi kependudukan yang dilakukan oleh Dinas Dukcapil Kota Kupang.
“Ini memudahkan warga. Kita tidak pergi jauh ke kantor Dinas Dukcapil Kota Kupang. Saya senang pelayanan seperti ini. Terima kasih kepada Dinas Dukcapil Kota Kupang,” ujar Arance, warga Kelurahan Kolhua ini.
“Mereka datang ke tempat warga tinggal merupakan cara pelayanan yang baik. Mudah dijangkau warga. Pelayanan sistem Jebol ini perlu diteruskan dan dilakukan di setiap keluarahan di Kota Kupang,” kata Niko, warga BTN Kolhua.
Catatan Delegasi.com, jumlah dokumen yang dilayani sebanyak 212 dokumen. Rinciannya, KTP sebanyak 65, KIA sebanyak 46, Akta Kelahiran sebanyak 37, Kartu Keluarga 63, dan Akta Perkawinan 1. (Delegasi.com/Hyeron Modo)
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…
Bayangkan rumah yang bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga perwujudan harmoni antara manusia dan alam.…
Bayangkan sebuah hunian yang memadukan kesederhanaan minimalis dengan aura industri yang kokoh. Rumah minimalis dengan…
Rumah, tempat bernaung dan beristirahat, tak hanya sekadar bangunan. Ia adalah refleksi diri, sebuah ekosistem…