ILE BURA-DELEGASI.COM–Sebagai satu-satunya Desa di Flores Timur yang membuat program kegiatan Transplantasi Terumbu Karang Buatan, yang diback up dana desa, Desa Lewotobi Kecamatan Ile Bura kembali melanjutkan kegiatan pemasangan meja transplantasi terumbu karang, dengan menggandeng LSM Missol Baseftim Flotim, setelah tahun 2017 dengan anggaran Rp.48 juta memasang 10 buah meja transplantasi.
Kali ini, paket program untuk pelestarian lingkungan laut itu kembali dilanjutkan dengan memasang 20 meja transplantasi terumbu karang, lagi.
Pemdes Lewotobi menggandeng mitra LSM Missol Baseftim, Jumad, 27/08/2021, Siang memulai kegiatan tersebut.
Pantauan Delegasi.Com, Tim Missol Baseftim, Ayub dan Monik, serta beberapa penyelam, tiba di Lewotobi pukul 12.00 Wita.
Diawali dengan Penyampaian materi dan diskusi untuk menentukan titik pembuatan meja transplantasi, mencari bibit karang hingga teknik pemasangan serta pembuatan meja transplantasi, yang dipandu langsung Mas Ayub, didampingi Ibu Monik dari LSM Missol Baseftim, kepada para penyelam dan aparat Pemdes Lewotobi, yang dihadiri Sekdes Lewotobi, Nicolaus Nara.
Penjelasan teknik dan diskusi sampai pukul 15.00 Wita, kemudian dilanjutkan dengan penyelaman untuk mencari titik baru penempatan meja transplantasi, serta mengantar meja transplantasi, pukul 16.15 Wita.
Tim penyelam yakni, Mas Ayub dan Monik dari Missol Baseftim, bersama penyelam Lewotobi, Jonter, Lorens, Tony, serta penyelam asal Solor, Carles dan Irul, dibantu Tim yang berada di Kapal, yakni Anis Uran, Roy Uran dan Tinus Uran, terlihat kompak dan semangat.
18 buah meja transplantasi pun, berhasil ditempatkan dengan sempurna, setelah melakukan penyelaman, kurang dari 1 jam.
Sekitar pukul 17.25 Wita tim penyelam berhasil kembali ke darat dengan selamat.
Kepala Desa Lewotobi, Tarsisius Buto Muda saat memantau langsung survei lokasi pemasangan meja transplantasi, kepada Delegasi.Com menjelaskan, kegiatan ini merupakan lanjutan kerjasama kemitraan bersama Missol Baseftim, dimana dimulai dengan survei lokasi penempatan meja transplantasi yang baru, lalu pada Sabtu, 28/08/2021 dilanjutkan dengan penanaman terumbu karang yang baru.
“Iyah, ini kerjasama kemitraan yang sebelumnya telah berjalan melalui program dana desa.
Jadi, kali ini dilanjutkan kembali, dimana Kami siapkan akomodasinya, dan Missol Baseftim siapkan meja transplantasinya.
Semoga kegiatan lanjutan inipun sukses, sebagaimana kegiatan tahap pertama, dimana 10 buah meja transplantasi itu, kini telah tumbuh bagus karang-karangnya, dan mulai menjadi rumah bagi banyak jenis ikan dan satwa laut lainnya,”ujar Tarsisius Buto Muda.
Sementara itu, Mas Ayub dari Missol Baseftim, mewakili Monik Bataona, Fendy dan Irul pun terlihat tetap semangat, sembari menjelaskan, kali ini pemasangan meja transplantasinya sebanyak 20 buah, menambah 10 buah yang sudah mulai bertumbuh karang-karang muda.
“Iyah, Kami sangat mengapresiasi Desa Lewotobi yang merupakan satu-satunya Desa di Flotim, yang punya program ini, yang sudah sesuai standar.
Apalagi, 10 meja pertama pun sudah mulai berhasil.
Karang-karang muda dan ikan-ikan pun mulai banyak hidup disitu,”ujar Ayub, sembari menjelaskan, kegiatan hari ini, Jumad, 27/08/2021, penjelasan teknis, survei lokasi dan penempatan sebagian meja transplantasi, yang akan dilanjutkan, Sabtu, 28/08/2021.
Menurutnya, Desa Lewotobi pun telah memiliki Peraturan Desa tentang Konservasi Terumbu Karang Buatan,yang nomenklaturnya Perdes Penyelenggaraan Perlindungan Pesisir dan Laut, yang merupakan pertama di Propinsi Nusa Tenggara Timur.
“Sehingga hal ini amat membantu pelaksanaan program untuk menjaga dan melestarikan lingkungan laut, tapi juga menjadi urat nadi perekonomian dan kawasan pariwisata bahari yang sangat baik, di masa yang akan datang,”ujarnya.
Pihaknya, sebut Ayub, bersama Tim penyelam Missol Baseftim, juga dari Lewotobi, yakni Jonter, Lorens, Tony, Anis Uran, bersama Tim Penyelam lainnya, yang akan bergabung pada Sabtu, 28/08/2021, siap back up sampai tuntas pemasangan 20 meja transplantasi terumbu karang yang baru.
Apalagi, pihaknya juga merasa sangat senang dengan suasana di Lewotobi, dimana anak-anak juga banyak.yang datang menyaksikan kegiatan ini.
“Ini hal yang sangat positif sebagai media edukasi yang sangat baik.
Sebab, ini juga untuk generasi yang akan datang, tentang bagaimana melestarikan lingkungan laut, agar bisa jadi urat nadi ekonomi, termasuk pengembangan pariwisata bahari,”tutupnya memberi apresiasi.
(Delegasi.Com/BBO)