ILE BURA-DELEGASI.COM– Kondisi plat deker (jembatan kecil, red) Desa Riangrita Ile Bura, Flores Timur, yang putus total pada bulan Januari 2021 akibat terjangan banjir, kemudian direhab menggunakan Pos Belanja Tak Terduga (BTT) APBD Flotim 2021, pada Februari 2021, hingga kini fisiknya masih tetap terlihat darurat, karena sebagian permukaan badan jalannya tidak dirabat beton, hingga rata rapih, dan dibiarkan lekak lekuk tumpukan tanahnya.
Walaupun, plat dekernya sudah selesai dibangun, dan bisa dilewati kendaraan.
“Iyah, kalau tetap seperti itu kondisinya, maka tidak memberi rasa nyaman bagi pengguna, baik sepeda motor maupun mobil.
Kita yang lewat disitu, tetap rasa tidak nyaman, kendaraan lari naik turun, kalau tidak segera dirabat beton permukaan badan jalan plat deker, baik dari arah Timur dan Barat, “ujar sejumlah warga yang pernah dan sering melintasi deker Riangrita itu, saat bertemu Delegasi .Com , selama ini hingga kemarin, Rabu, 28/04/2021, Siang.
Edi, Stef, Juven, dan beberapa warga yang pernah melintasi plat deker ini, bahkan sempat bilang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Flotim yang punya proyek ini, mestinya memastikan pekerjaan pekerjaan paket plat deker ini, selain itu mutu tetap berkualitas baik, tapi memberi manfaat rasa nyaman bagi warga pengguna.
“Masah, kerja juga tidak bisa rabat beton buat rata-rapih badan jalannya.
Kalau kerja model begini, namanya asal jadi. Dan, hanya mau cari untung saja.
Kan, plat deker ini juga dibiayai dari dana BTT Rp.6,5 M APBD Flotim tahun anggaran 2021.
Kita harap, permukaan yang masih lekak-lekuk dan terlihat tetap darurat kondisinya, harap segera diratakan, beri rasa nyaman, bagi warga pengguna jasa transportasi trans Nobo-Wutun ini, “sambung Edi dan Demon.
Meski pihak pelaksana teknis dari PUPR Flotim, Pius Mare enggan menyebut berapa nilai proyek rehab plat deker ini, saat dikonfirmasi Media, Kamis, 29/04/2021, Siang, namun ditaksasi sekitar Rp. 200 juta.
Pasalnya, sangat tidak logis jika, plat deker ini biaya diatas Rp.300 juta.
Sebab, selain fisik bangunannya, yakni: fondasi pasangan turap kiri kanan untuk badan jembatan, dengan tinggi sekitar 2 Meter lebih, lebar 6 M lebih, lalu kanal banjir dengan lebar sekitar 2 meter lebih, tinggi 1 M lebih, panjang 6 M lebih, lalu cor plat deker, namun serduhan rabat pekerjaan pekerjaan itu, pun tak sampai ke badan jalan.
Rabat betonnya hanya di atas plat deker itu saja.
Selain, plat deker Riangrita Ile Bura ini, ada satu plat deker yang juga berfokus pada BTT Rp.6 M APBD Flotim TA.2021, yaitu Plat Deker Desa Lewopao, Ile Boleng, Adonara.
Plat Deker ini, saat dilewati Delegasi.Com, pada Selasa, 06/04/2021, Sore, pasca bencana Adonara, Minggu, 04/04/2021, belum terlihat rampung.
Nilai paketnya sesuai informasi yang disadap Delegasi.Com, sekitar Rp.188 juta.
Ada lagi, jembatan Ratulodong Kecamatan Tanjung Bunga, yang nilainya mencapai Rp. 1,2 M.
Belum diketahui persis dari total dana BTT Rp. 6,5 M itu dipakai untuk apa saja.
Pelaksana Teknis PUPR Flotim, Pius Mare yang dimintai informasinya pun, enggan bicara.
Beliau hanya bertanggung jawab agar tanya langsung ke BPBD Flotim.
Sedangkan, Kepala BPBD Flotim, Alfons Bethan, belum bisa dikonfirmasi langsung hingga berita ini tayang.
Dihubungi melalui nomor Ponselnya, namun belum aktif.
(Delegasi.Com/BBO
Belgia adalah negara yang kaya akan budaya dan sejarah, salah satu keindahan destinasi wisata yang…
Delegasi.com - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Rote Ndao kembali mengambil langkah maju dalam penguatan…
Delegasi.com - Bawaslu Kabupaten Kupang langsung menanggapi laporan dugaan Politik Uang yang dilakukan salah satu…
Delegasi.com - Tokoh aktivis perempuan dan lingkungan hidup Nusa Tenggara Timur (NTT), Aleta Baun mengatakan…
Delegasi.com - Insiden mengejutkan terjadi saat kampanye dialogis pasangan calon gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT)…
Delegasi.com - Kelompok Mahasiswa di Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yang tergabung dalam…