JAKARTA, DELEGASI.COM –Umat Katolik dan Protestan melaksanakan doa dan pujian bersama pada acara Mimbar Doa di Aula Nusantara DPP Partai Demokrat, Senin (29/3).
Kegiatan dibuka dengan pujian nyanyian rohani dan lagu kebangsaan yang dibawakan oleh Kepala Biro Ekonomi Kreatif DPP Partai Demokrat, Joy Tobing. Suster Maria Koleta PPR kemudian memimpin doa untuk keselamatan dan harapan bagi para kader Partai Demokrat di masa depan.
“Bersama Bunda Maria, kita menyerahkan semua kepentingan dalam Partai Demokrat, sidang-sidang demi pekembangan Partai, juga kerja keras bagi bangsa dan negara, mempertahankan nilai-nilai moral dan Pancasila, setiap orang bisa ditolong dan dibantu dalam pelayanan Partai Demokrat ini,” ungkap Suster Maria Koleta PPR.
Pendeta Octafred Yosi kemudian mengajak jamaat untuk mendoakan korban bom bunuh diri di Gereja Katedral Makasar. Tragedi itu tidak hanya melukai umat Katolik dan Kristen Protestan, tetapi seluruh bangsa Indonesia dan kemanusiaan.
Dalam temaram cahaya lilin, Pendeta Octafred Yosi turut menghaturkan setangkup doa bagi bangsa dan negara, serta bagi para pemimpin Indonesia di hari ini. “Kami berdoa untuk bangsa dan negara kami, pemerintah kami, eksekutif, legislatif, yudikatif, supaya dalam mengelola bangsa dan negara bukan kepentingan golongan yang dikedepankan, tetapi kepentingan bersama, bangsa dan negara kami, bangsa kami yang menganut ideologi Pancasila,” kata Pendeta Octafred Yosi.
Kepala Departemen Agama dan Sosial DPP Partai Demokrat, Munawar Fuad Noeh, menegaskan bahwa Partai Demokrat merupakan rumah besar rakyat Indonesia, milik semua penganut agama. Partai Demokrat selalu berupaya membangun harmoni di antara umat beragama.
Menurut Munawar, Mimbar Doa merupakan satu ikhtiar rohani dari seluruh keluarga besar Partai Demokrat menghadapi perbuatan Gerakan Pengambilan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD). Munawar juga berharap harmoni dan kerukunan umat beragama di Indonesia dapat terus terjaga.
Senada dengan yang disampaikan Munawar Fuad Noeh, Sekretaris BPJK Partai Demokrat Gustaf Tamo Mbapa, menegaskan Partai Demokrat mengutuk keras tragedi kemanusiaan bom bunuh diri yang terjadi di Makasar. Menurutnya, radikalisme dan terorisme tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur etika moral kebangsaan dan tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
“Kita mengutuk keras. Segala bentuk kekerasan dan radikalisme, serta terorisme atas nama agama apapun adalah musuh kita bersama,” tegasnya.
//delegasi(*/tim)