Kupang, Delegasi.Com– Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) NTT mendesak Gubernur NTT, Viktor Laiskodat selaku pemegang saham mayoritas Bank NTT untuk memerintahkan Direksi Bank NTT agar segera mengganti uang nasabah Rp 490 juta yang di bobol Kepala Kantor Kas Bank NTT Oeba, COTN alias Shely.
Demikian dikatakan Ketua Fraksi PDIP DPRD NTT, Gusti Beribe dan Wakil Ketua Komisi III DPRD NTT, Hironimus Banafanu yang dimintai tanggapannya secara terpisah terkait kasus pembobolan rekening nasàbah Bank NTT senilai 490 juta, selasa ( 29/01/19 ).
Menurut Gusti Beribe, demi menyelamatkan kepercayaan masyarakat terhadap Bank NTT maka Gubernur NTT harus segera memerintahkan Direksi Bank NTT untuk mengganti uang nasabah.
“Jika uang nasabah tersebut tidak segera diganti maka tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Bank NTT akan anjlok. Maka demi menyelamatkan Bank NTT dari krisis kepercayaan masyarakat, Gubernur NTT selaku pemegang saham mayoritas perlu memerintahkan Direksi Bank NTT untuk segera mengganti uang nasabah tersebut,” tandasnya.
Beberapa tahun terakhir ini, lanjut lanjut Beribe, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Bank NTT sudah mulai tumbuh. “Itu bisa dilihat dari semakin banyaknya masyarakat yang membuka rekening di Bank NTT,” katanya.
Jika terjadi krisis kepercayaan masyarakat terhadap Bank NTT, jelasnya, maka bank tersebut tidak dapat berkembang. “Bank NTT hanya akan sekedar menjadi tempat transfer atau persinggahan Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan dana lainnya. Kalau demikian maka Bank NTT tidak akan pernah menjadi bank publik atau bank milik masyarakat NTT, ” jelas Beribe.
Hal senada juga dikemukakan Wakil Ketua Komisi III DPRD NTT, Hironimus Banafanu. “Tidak ada jalan lain untuk menyelamatkan Bank NTT dari krisis kepercayaan masyarakat. Uang nasabah sebesar Rp 490 juta yang dibobol Kepala Kantor Kas Oeba itu harus diganti,” tandasnya.
Menurut Banafanu, jika uang tersebut tidak segera diganti dapat menyebabkan terjadinya krisis kepercayaan masyarakat terhadap Bank NTT dan nasabah tidak mau lagi menyimpan uang di Bank NTT.
“Bila itu terjadi, dapat menyebabkan terjadinya rush (penarikan uang nasabah secara besar-besaran, red). Karena itu, demi menyelamatkan Bank NTT maka Gubernur selaku pemegang saham mayoritas dapat memerintahkan direksi untuk segera mengganti uang nasabah tersebut,” jelas Banafanu.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Kantor Kas Bank NTT Oeba, COTN alias Shely membobol rekening tabungan nasabah Bank NTT, Helda Pellondou sebesar Rp 300 juta pada tanggal 18 Maret 2016 dan juga membobol 2 rekening deposito atas nama nasabah tersebut senilai Rp 190 juta pada tanggal 6 september 2016.
Pihak Bank NTT berusaha ‘cuci tangan’ dan mengalihkan masalah tersebut ke masalah pinjam-meminjam antara nasabah dan pelaku pembobolan. Dan hingga saat ini pihak Bank NTT masih menghindari wartawan yang akan mengkonfirmasi masalah tersebut.
//delegasi(hermen)
Ruang tamu, jantung sebuah rumah, kini bertransformasi. Tren minimalis, didorong oleh penelitian psikologis tentang keterkaitan…
Bayangkan sebuah ruangan, tenang, seimbang, dan penuh ketenangan. Itulah keajaiban seni dinding minimalis. Lebih dari…
Ruang sempit bukan lagi penghalang bagi hunian yang nyaman dan estetis. Faktanya, ilmu desain interior…
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…