DELEGASI.COM, KUPANG – Anggota DPRD Kota Kupang, Yusuf Abjena meminta Pemkot Kupang untuk memberikan sanksi tegas terhadap oknum warga yang membuang sampah sembarangan di sepanjang jalur 40 Fatukoa Kota Kupang, Selasa 13 September 2022.
Pernyataan wakil rakyat itu terkait wilayah Kelurahan Fatukoa sering menjadi tempat pembuangan sampah liar oleh sejumlah oknum tidak bertanggung jawab, terutama di sepanjang Jalur 40.
Keluhan tersebut disampaikan oleh para tokoh masyarakat Kelurahan Fatukoa saat Penjabat Wali Kota Kupang, George M. Hadjoh, SH., berkantor di kelurahan tersebut, Senin (12/9).
Anggota DPRD Kota Kupang, Yusuf Abjena yang turut hadir pada kesempatan tersebut minta Pemkot Kupang memberlakukan sanksi tegas bagi oknum yang membuang sampah sembarangan untuk menimbulkan efek jera.
Senada dengan para tokoh masyarakat Fatukoa, Anggota DPRD Kota Kupang dari daerah pemilihan Maulafa itu menyampaikan beberapa kali bersama warga melakukan patroli di titik-titik yang sering dijadikan tempat pembuangan sampah dan menangkap basah oknum pelaku.
Namun karena belum ada pemberlakuan sanksi yang tegas, mengakibatkan para pelaku tidak jera dan berpeluang kembali melakukan kesalahan yang sama.
Selain sanksi untuk pembuang sampah, Sekretaris Komisi II DPRD Kota Kupang itu juga menyatakan dukungan terhadap terobosan yang digagas oleh Penjabat Wali Kota Kupang, yakni memanfaatkan lahan-lahan kosong yang ada untuk ditanami kelor dan sorgum ataupun sayur-sayuran.
Diakuinya, di wilayah Fatukoa terdapat banyak lahan kosong yang cocok dijadikan sebagai lahan pertanian.
Namun sayangnya para petani tidak memiliki sarana dan pra sarana pertanian yang memadai sehingga sistem pertanian yang digunakan masih secara tradisional.
Karena itu dia berharap Pemkot Kupang melalui Dinas Pertanian memperhatikan kebutuhan para petani tersebut.
Dukungan untuk pemberlakuan sanksi yang tegas juga disampaikan oleh tokoh masyarakat Fatukoa, Yoseph Takene. Menurutnya warga Fatukoa mendukung penuh upaya Pemkot Kupang dalam penanganan sampah.
Senada dengan Yusuf, dia menyarankan diberlakukan sanksi yang tegas kepada warga yang tidak membuang sampah pada tempatnya.
Yoseph juga minta dukungan Pemkot Kupang di sektor pertanian, terutama dalam pemenuhan kebutuhan akan pupuk bersubsidi.
Menurutnya, selama ini akibat pasokan pupuk bersubsidi yang terbatas para petani terpaksa membeli pupuk non subsidi yang harganya cukup mahal.
Pada kesempatan yang sama, sejumlah tokoh masyarakat juga menyampaikan aspirasi warga terkait jalan lingkungan, lampu jalan dan pemenuhan air bersih serta persoalan sosial kemasyarakatan lainnya.
Menanggapi masukan dari warga, Penjabat Wali Kota langsung meminta kepada pimpinan perangkat daerah terkait untuk langsung memberikan penjelasan tentang persoalan tersebut dan memastikan tindak lanjutnya.
Tentang sanksi yang tegas, menurut Penjabat Pemerintah Kota Kupang sudah mengeluarkan aturan sanksi senilai Rp 50 juta bagi siapa saja yang kedapatan membuang sampah secara sembarangan.
Dua hari sebelumnya, tepatnya Sabtu (10/9), Penjabat Wali Kota juga sudah menemui sejumlah tokoh masyarakat Fatukoa yang minta perbaikan jalan di wilayah mereka.
Permintaan tersebut langsung direspons dengan memerintahkan Dinas PUPR untuk segera mendata jalan lingkungan yang rusak untuk segera diperbaiki.
//delegasi(tim)
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…
Bayangkan rumah yang bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga perwujudan harmoni antara manusia dan alam.…
Bayangkan sebuah hunian yang memadukan kesederhanaan minimalis dengan aura industri yang kokoh. Rumah minimalis dengan…
Rumah, tempat bernaung dan beristirahat, tak hanya sekadar bangunan. Ia adalah refleksi diri, sebuah ekosistem…