LARANTUKA-DELEGASI.COM–Mendukung ide cerdas Wakil Bupati Flotim, Agustinus Payong Boli,SH.MH terkait perlu dibuat Peraturan Desa tentang pengurangan beban biaya pesta adat orang hidup maupun kematian, sambut baru, dan lainnya, Pakar Hukum Tata Negara (HTN) Universitas Nusa Cendana (UNDANA) Kupang, Dr.Jhon Tuba Helan,SH.M.Hum, menyatakan siap bantu membuat kerangka atau draf naskah akademik Rancangan Peraturan Desa secara gratis.
Sedangkan, isi materi muatan Ranperdesnya, ditentukan oleh pemangku kepentingan di desa masing-masing sesuai dengan konsesus sosial setempat.
Demikian penjelasan Wabup Agus Boli, saat mengirim rilis berita seputar respons publik dan diskusi lanjutan terkait ide cerdasnya tentang pengurangan beban biaya pesta adat di Flotim, yang dikirim ke Redaksi Delegasi.Com, belum lama ini.
Dikatakannya, Ahli Hukum Tata Negara asal Flotim-Adonara ini menegaskan, sebagai bentuk pengabdian kepada Lewotana Lamaholot, dirinya siap membantu secara gratis, tanpa bayaran sesen pun.
Baca juga: Perintah Wabup Flotim Kurangi Beban Biaya Pesta Adat Didukung Tokoh Masyarakat
Pasalnya, sebut Tuba Helan, sesuai pengamatannya kehidupan masyarakat sudah ke arah konsumtif pesta sehingga perlu dibenahi.
“Pada dasarnya, Saya sangat mendukung gagasan pembentukan Peraturan Desa tentang Penghematan atau Pengurangan beban biaya pesta adat orang hidup, maupun mati, sambut baru dan lainnya, agar ekonomi masyarakat tidak merosot karena beban utang sampai bertahun-tahun.
Saya siap bantu para Kepala Desa dan BPD dalam merancang kerangka Perdesnya.
Isi muatannya, nanti oleh para pemangku kepentingan di desa dibahas bersama,”ujarnya.
Bahkan, lebih jauh Tuba Helan, sampaikan semuanya itu tentunya sesuai inisiatif Kades dan BPD..
“Saya hanya menindaklanjuti saja. Inisiatif mereka demi pembangunan ekonomi masyarakat yang lebih kuat tanpa beban pengeluaran yang terlalu berat,”pungkasnya, lagi saat dihubungi Media per telepon dari Kampus Undana Kupang.
Wabup Agus Boli, lulusan Summa Cumlaude Magister Hukum Undana Kupang, kepada Media, nyatakan sangat bangga dengan adanya dukungan dari pakar hukum NTT untuk merealisasikan gagasannya itu.
“Iyah, Saya sangat bangga mulai ada respon lagi.
Tentunya, Kita berharap Ide yang Saya sampaikan saat peresmian Kantor Kopdit Ankara di Solor Barat ini, bisa terealisasi nanti, untuk kesejahteraan bersama.
Mengingat populasi penduduk kini berbanding terbalik dengan pertumbuhan ekonomi karena budaya konsumerisme tak terkendali,”tohoknya, serius.
Menurutnya, tidak ada alasan untuk menolak Perdes itu.
Hidup bermasyarakat dan bernegara harus ada solider ekonomi dalam bentuk persepakatan penghematan pesta adat.
“Masah, sudah tahu itu utang mau buat terus. Ini kan tidak mendidik. Biar Kita simpan uang untuk usaha ekonomi produktif, pendidikan, kesehatan dan lainnya yang mendatangkan kesejahteraan,”tutupnya.
(Delegasi.Com/BBO)