Kupang, Delegasi.com – Empat pasangan calon gubernur menandatangani komitmen bersama menolak politik uang dan melawan politisasi berbau sara.
Penandatangan komitmen bersama yang dimediasi oleh Bawaslu NTT itu berlangsung di Hotel Kristal Kupang, Rabu (14/2/2018).
Dalam pesan singkatnya, Benny K. Harman yang diberi kepercayaan mewakili empat paslon itu meminta penyelenggara agar menindak tegas sesui hukum yang berlaku jika ditemukan pelanggaran dalam pilgub NTT.
Calon Gubernur yang diusung Koalisi Kebhinekaan dengan nomor urut 3 itu mengatakan politik uang dan politisasi sara adalah tindakan yang mencedrai nilai demokrasi.
“Tidak boleh melakukan praktek Politik Uang dan Politisasi Suku Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA) dalam Pilgub NTT 2018. Karena itu mencedrai nilai demokrasi”, kata Benny.
Mantan Ketua Komisi III DPR RI itu menambahkan, jika ditemukan adanya praktek money politik dan politisasi sara dalam pilgub NTT harus ditindak tegas.
“Penyelenggara harus menindak tegas sesui hukum yang berlaku jika ditemukan pelanggaran dalam pilgub NTT”, kata Benny.
Hadir dalam kegiatan tersebut pimpinan Bawaslu NTT, pimpinan KPUD NTT, para pimpinan partai politik, Forkompinda, tokoh masyarakat, tokoh agama, organisasi kemasyarakatan dan organisasi pemuda. //delegasi (juan pesau)
Editor: Hermen Jawa
Ruang tamu, jantung sebuah rumah, kini bertransformasi. Tren minimalis, didorong oleh penelitian psikologis tentang keterkaitan…
Bayangkan sebuah ruangan, tenang, seimbang, dan penuh ketenangan. Itulah keajaiban seni dinding minimalis. Lebih dari…
Ruang sempit bukan lagi penghalang bagi hunian yang nyaman dan estetis. Faktanya, ilmu desain interior…
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…