ENDE, DELEGASI.COM – Balai Pelakana Jalan Nasional (BPJN) NTT, melalui Satuan Kerja (Satker) Pelaksana Jalan Nasional (PJN) IV telah memperbaiki berbagai fasilitas umum yang di Jalan Nasional Trans Flores, ruas Gako-Aegela sehingga masyarakat setempat telah dapat melaksanakan aktivitas sehari-hari seperti biasanya.
Demikian dikatakan Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Satker PJN IV, Donatus Nello yang juga Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan Nasional Trans Flores, ruas Gako-Aegela saat dikonfirmasi media ini terkait perbaikan fasilitas umum seperti jalan masuk kantor desa, jalan desa/tani, jalan masuk permukiman warga, irigasi dll, red) di ruas jalan tersebut (yang dibongkar dan dibiarkan terbengkelai oleh PT. Agogo Golden Group (AGG) selama beberapa bulan.
“Kami telah memperbaiki fasilitas-fasilitas umum di ruas Gako-Aagela. Akses jalan masuk desa, fasilitas umum, permukiman warga dan irigasi telah kami perbaiki. Akses keluar-masuk warga sudah normal seperti semula,” jelas Donatus Nello.
Menurut Nello, hingga kemarin (31/8/20) , pekerjaan perbaikan fasilitas umum di ruas Jalan Gako-Aegela hampir rampung.
“Hanya tersisas drainase sekitar 100 meter yang masih sedang dikerjakan.
Kita harapkan dapat segera diselesaikan,” harapnya.
Kades Wolowea. Fransiskus Podo, A.Md dan Kades Raja, Yohanes Don Bosco Pita yang dikonfirmasi media ini secara terpisah membenarkan adanya perbaikan berbagai fasilitas umum di ruas jalan tersebut oleh BPJN NTT melalui Satker PJN VI. Kades Podo dan Pita mengucapkan terima kasih atas perbaikan tersebut.
“Atas nama masyarakat Desa Wolowea, saya menyampaikan ucapan terimakasih kepada Balai jalan dan PPK karena sudah menjawabi keluhan kami, meskipun sebagian sedang ditangani termasuk pemindahan tiang listrik. Kami juga berterima kasih kepada teman-teman media yang telah menyalurkan dan menyampaikan keluhan kami ini kepada Balai PJN NTT sehingga bisa langsung diperbaiki,” ujar Kades Wolewea, Fransiskus Podo.
Saat ini, lanjutnya, sudah ada pelaksaan pekerjan perbaikan jalan menuju rumah warga dan fasilitas umum dan aset desa.
“Akses masuk ke kantor desa, akses masuk ke Puskesmas pembantu ( Pustu, red,-) sudah diperbaiki,” ujar Kades Wolowea, Fransiskus Podo.
Menurutnya, tim yang bekerja di lapangan dipimpin langsung oleh PPK, Donatus Nelo.
“Akses jalan yang dulunya dibongkar dan dibiarkan terlantar oleh kontraktor pelaksana, PT. Agogo Golden Group, saat ini juga sudah dikerjakan oleh tim yang dipimpin langsung PPK-nya,” kata Podo.
Untuk akses masuk ke pemukiman warga, lanjutnya, termasuk jalan rabat yang dibangun menggunakan dana desa juga telah diperbaiki.
“Begitu pula untuk saluran sebagian besar pekerjaan sudah dikerjakan, dan sebagiannya lagi saat ini sedang dalam proses pengerjaan,” jelas Podo.
Hal senada juga dikatakan Kepala Desa Raja, Yohanes Don Bosco Pita.
“Atas nama masyarakat Raja, kami ucapkan terimakasih kepada BPJN NTT melalui Satker PJN IV yang telah menjawab keluhan masyarakat dengan memperbaiki berbagai fasilitas umum di desa kami yang dibongkar dan dibiarkan begitu saja oleh PT. Agogo Golden Group,” ujarnya.
Saat ini, lanjut Kades Pita, masyarakat Desa Raja merasa senang karena akses jalan yang telah diperbaiki tersebut merupakan jalan satu-satunya yang selama ini mereka gunakan sebagai akses utama keluar-masuk desa.
“Saat ini akses jalan itu sudah diperbaiki dan saya bersama masyarakat merasa puas, karena kondisi jalannya lebih bagus dari semula. Kita juga mengucapkan terimakasih banyak untuk Balai, Satker dan PPK yang turun langsung mendengarkan keluhan kami ini dan memperbaiki akses jalan menjadi yang lebih baik,” paparnya.
Untuk Desa Raja tepatnya di Kampung Natalea, lanjut Kades Pita, ada beberapa titik jalan masuk dan galian tebing di pemukiman warga yang telah dibongkar oleh kontraktor PT. Agogo Golden Group tetapi tidak dikerjakan kembali.
“Tetapi saat ini sudah ditangani atau dikerjakan oleh pihak Satker dan PPK-nya.
Sekitar dua minggu lalu, PPK, Pak Donatus datang dan sampaikan ke saya bahwa pekerjaan perbaikan akses masuk dan sebagian urukan di bahu jalan akan dikerjakan,” bebernya.
Ia mengakui, saat pelaksaan di lapangan sempat terjadi perbedaan pendapat dengan masyarakat karena ada pergeseran lokasi untuk membuka lagi jalur jalan masuk ke pemukiman penduduk.
“Dari sisi teknik, PPK menjelaskan mengapa sampai harus ada pergeseran supaya kondisi jalanya tidak telalu menanjak, namun akhirnya saya bisa selesaikan,” kata Pita.
Masyarakat setempat, kata Pita, meminta perbaikan pada tiga titik dan sekarang sedang dalam proses pengerjaan.
“Sementara masih ada lagi beberapa titik saja yang belum dikerjakan, tetapi sebagai kepala desa saya sangat yakin, Balai Pelaksanaan jalan Nasional pasti akan memperbaiki dan mengerjakannya, keyakinan masyarakat ini bukan tanpa alasan, tetapi karena penanganan lanjutan pekerjaan ini dilakukan langsung oleh Balai Jalan,” ujarnya optimis.
//delegssi (/adv/tim)
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…
Bayangkan rumah yang bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga perwujudan harmoni antara manusia dan alam.…
Bayangkan sebuah hunian yang memadukan kesederhanaan minimalis dengan aura industri yang kokoh. Rumah minimalis dengan…
Rumah, tempat bernaung dan beristirahat, tak hanya sekadar bangunan. Ia adalah refleksi diri, sebuah ekosistem…