LARANTUKA,DELEGASI.COM – Meski telah rampung dan cukup megah tampilannya, namun proyek fisik gedung Puskesmas Ile Bura seharga Rp.1,277.000.000, masih belum dimanfaatkan secara maksimal.
Pasalnya, gedung yang dibangun dalam rangka peningkatan status Puskesmas Ile Bura dari rawat jalan menjadi rawat inap, sebanyak 10 ruangan itu plus Kamar Mandi/WC itu, belum punya Fasilitas dan Alat Kesehatan penunjang lainnya.
Sehingga praktis, proyek yang dikerjakan CV.Permata Bunda pada tahun 2019 yang telah dinilai rampung dan cukup megah itu pun, hingga saat ini, baru hanya digunakan beberapa ruangan.
Yakni, untuk Pelayanan Obat/Apotik dan Unit Gawat Darurat dan Gudang penyimpanan barang.
Sedangkan, ruangan yang lainnya, praktis masih kosong aktivitasnya.
Padahal, fisik gedung yang sudah bagus dan cukup megah ini, akan sangat membantu memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, manakala punya Fasilitas dan Alat Kesehatan yang lengkap.
Sebagaimana pantauan delegasi.com, gedung yang bersebelahan dengan gedung lama Puskesmas Ile Bura ini, memang sedap dipandang mata, karena tampilannya cukup keren dan mewah.
Pun, ruangannya juga sudah dipasang kain gorden dan papan nama.
Namun apesnya, isi dalam sebagian ruangannya masih kosong.
Dan, tak pernah ada aktivitas pelayanan kesehatan maupun administrasi.
Kepala Puskesmas Ile Bura, Fransiskus Belawa Hayon yang pernah diajak bicara seputar ruangan yang masih kosong beberapa waktu lalu pun, hanya berujar singkat, kalau pihaknya belum bisa menggunakan ruangan yang ada untuk pelayanan kesehatan di gedung baru, karena belum ada fasilitas kesehatannya.
“Iyah, untuk sementara ini baru hanya ruangan Apotik, UGD dan Gudang saja yang dipakai. Yang lainnya belum,”jelasnya.
Ia berharap, fasilitas kesehatannya bisa dilengkapi agar ruangan yang ada dapat difungsikan.
Selain itu, gedung yang dirancang oleh CV.Dimensi Digital Desain dan diawasi CV.Karinding Perdana ini, tampak beberapa bagian cat temboknya pun sudah mulai terkelupas.
Kemudian, saluran drainase atau paritnya, pun, praktis hanya beberapa meter saja pada bagian depannya.
Bukan pada seluruh bagian luar keliling Puskesmas.
Juga tanpa bentangan lantai di sekeliling bangunan, sehingga praktis membuat tembok bagian luarnya terlihat mulai kotor karena terkena debu tanah dan lumpur yang tempias saat hujan.
Misalnya, pada bagian samping atas bangunan dinding Puskesmas, kini sudah mulai kotor, karena percikan air bercampur tanah saat hujan.
Bukan hanya ini saja, namun dari pantauan langsung Delegasi.Com, areal bagian depan pun tak ditata dengan baik.
Bahan sisa bangunan seperti tanah urukan, pasir batu pun, masih ada.
Demikian juga dengan tanah kosong di bagian tengah bangunan, yang mungkin jadi taman pun, hingga kini tak ditanami apapun.
//delegasi (BBO)
Ruang tamu, jantung sebuah rumah, kini bertransformasi. Tren minimalis, didorong oleh penelitian psikologis tentang keterkaitan…
Bayangkan sebuah ruangan, tenang, seimbang, dan penuh ketenangan. Itulah keajaiban seni dinding minimalis. Lebih dari…
Ruang sempit bukan lagi penghalang bagi hunian yang nyaman dan estetis. Faktanya, ilmu desain interior…
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…