ADONARA, DELEGASI.COM– Pasar Sagu, yang dikenal sebagai salah satu pasar tempo dulu di Pulau Adonara, selain Pasar Waiwerang dan Waiwadan, juga Pasar-pasar rakyat lainnya, sebagai urat nadi perekonomian dan pusat perdagangan rakyat, dalam membangun peradaban, hingga kini terus beraktivitas seperti biasa. Ramai lancar.
Walaupun, di wilayah terdekat seperti Kolimasang-Kolilanang dan sekitarnya, dalam Kecamatan Adonara, sudah ada Pasar Karowutun, di Kolilanang, yang juga tak kalah peminatnya setiap hari Pasar yakni Minggu.
Juga ada Pasar Lagaloe di Sukutokan, Kelubagolit, dan Mirek-Oringbele di Witihama, yang selalu ramai setiap hari.
Letaknya di Kawasan Pesisir Pantai Utara Adonara, berhadapan langsung dengan Laut Flores, membikin Pasar Sagu, selalu dikenal dengan ikan-ikannya, yang hampir pasti jadi tujuan utama semua pengunjung Pasar.
Orang mau ke Pasar Sagu, maka tujuan pertamanya, pasti mau beli Ikan.
“Mau beli Ikan, maka beli di Sagu saja,”begitulah ungkapan khas yang selalu akrab di telinga, sejak dulu hingga kini.
Selain ikan, daya tarik Pasar Sagu, juga karena sayur-sayuran, dan holtikulturanya, pun mudah didapat, dari hasil kebun para Petani di sekitar Sawah, Lewopulo yang dialiri Air dari Irigasi Waiboleng.
Disamping itu, dulu logistik Sembako di Pasar Sagu, pun mudah didapat dengan harga terjangkau, pasokan perahu-perahu Bugis, Bajo langsung dari Sulawesi.
Termasuk bahan bangunan seperti Semen, Kayu dan Besi.
Hingga perabot rumah tangga dan kebutuhan lainnya seperti pakaian.
Juga menjadi pusat perdagangan hasil Komoditi rakyat seperti Kelapa (Kopra), Kakao dan lainnya.
Sayangnya, infrastruktur Pasar Sagu ini, tak mengalami kemajuan yang baik dan dibangun dengan memadai, hingga kini.
Tokoh Masyarakat Sagu-Adonara, Ridwan Bapa Kamba kepada Delegasi.Com, yang diwawancarai, Jumat, 07/05/2021, Sore, menjelaskan, sejak direnovasi Pemda Flotim pada tahun 1986, dengan Kontraktor Pelaksananya, Almahrum Linus Goran, Pasar Sagu tak lagi mendapat perhatian dari Pemerintah untuk direnovasi.
Padahal, selalu diusulkan untuk direnovasi menjadi lebih baik lagi.
“Apalagi, keadaannya pun makin hari bertambah reot.
Atapnya bocor, lantainya hilang dan fasilitas pendukung lainnya pun rusak,”sebut Bapa Kamba.
Ia lebih lanjut sampaikan, meski belum direnovasi sejak tahun 1986, namun suasana dan aktivitas di Pasar Sagu, tetap ramai dan lancar seperti biasanya.
“Pasar tetap buka seperti biasa. Hingga kini pun, makin ramai lancar.
Warga datang berjual-beli seperti biasanya,”pungkas Bapa Kamba, lagi.
Para petani Sayur di Sagu seperti Bapak Ola dan Istrinya, Bapak Sabon, serta beberapa yang lainnya, yang sempat ditemui Delegasi.Com, belum lama ini, juga berharap, Pemerintah bisa merenovasi Pasar Sagu menjadi lebih layak, luas dan memadai, yang membuat para penjual dan pembeli terus ramai datang.
“Sebagai petani Sayuran, dan Holtikultura, Kami sangat berharap ada peningkatan fasilitas Pasar Sagu.
Agar Kami dapat berjualan dengan nyaman dan lancar,”ujar Ama Ola, lagi.
Apalagi, sebagaimana pantauan Media, jalan raya menuju ke Sagu, dari arah Lamabunga-Watodei pun, sudah mulai dikerjakan.
Plus dengan Irigasi Waiboleng, yang tahun lalu sudah diresmikan Bupati Flotim, Anton Hadjon.
Juga JTP Sagu, yang sudah selesai dibangun, akan semakin menjadi sarana transportasi perhubungan laut yang diandalkan, tatkala Pasar Sagu direnovasi kembali, dan beroperasi secara rutin tiap hari, yang mampu menarik semakin banyak penjual dan pembelinya.
Siapa yang bisa menyangkalnya, jika pada suatu saat, mungkin juga tahun depan, atau dua tahun lagi, Pasar Sagu telah berkembang pesat menjadi Pusat Perekonomian dan Perdagangan, juga berubah menjadi Kota Masa Depan, di Adonara, pasca Waiwerang-Waiburak luluh lantah diterjang Bencana Banjir Bandang, Minggu, 04/04/2021.
Bukan tidak mungkin, banyak pedagang dan para pembisnis usaha Mikro, Kecil dan Menengah akan pindah ke Sagu.
Asal, Pemerintah bisa mengkapitalisasi peluang ekonomi baru ini, dengan mulai merenovasi Pasar Sagu.
Apalagi, letaknya pas di jalur lurus protokol Kota Sagu.
Saat Anda memasuki Pertigaan Desa Sagu, terus Kantor Camat Adonara, Mapolsek Adonara, Puskesmas Sagu, Kompleks Kediaman Pewaris Kerajaan Adonara, Ridwan Bapa Kamba, Mesjid, dari jauh sudah tampak wajah Pasar Sagu.
Akan hal, pada Rabu, 05/05/2021, Pagi saat disambangi Delegasi.Com, tampak lagi ramai lancar aktivitasnya.
Beberapa kendaraan roda dua dan empat, dan para pengunjung tampak ramai beraktivitas.
Seakan mau bilang, ‘Pasar Sagu Tetap Jadi Pilihan Kami sebagai urat nadi perekonomian’.
Tinggal butuh sentuhan tangan dingin Pemerintahan Presiden Ir. Joko Widodo, untuk merenovasinya.
Apalagi, Bapak Jokowi juga telah datang di Tanah Adonara, saat bencana kemarin, tentu sangat meresponsnya, apalagi pembangunan Pasar Sagu, pun dalam upaya pemulihan ekonomi pasca Pandemi Covid-19, dan juga Bencana Banjir Bandang Adonara. Semoga!
(Delegasi.Com/BBO)
Ruang tamu, jantung sebuah rumah, kini bertransformasi. Tren minimalis, didorong oleh penelitian psikologis tentang keterkaitan…
Bayangkan sebuah ruangan, tenang, seimbang, dan penuh ketenangan. Itulah keajaiban seni dinding minimalis. Lebih dari…
Ruang sempit bukan lagi penghalang bagi hunian yang nyaman dan estetis. Faktanya, ilmu desain interior…
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…