MAUMERE, DELEGASI.COM— Gereja Kristus Raja Patoki Talibura di Kecamatan Talibura Kabupaten Sikka, Senin (30/12) sekitar pukul 19.00 wita atau jam 7 malam, dimasuki Orang Tak Dikenal (OTK). Tindakan OTK ini di ketahui salah seorang umat, Yustinus Semakur, yang rumahnya berada tepat didepan gereja tersebut. Dengan penuh curiga, Yustinus membuntuti OTK tersebut sampai kedalam gereja. Melihat suasana dalam gereja nampal gelap gulita, Yustinus menyalahkan lampu gereja dan mendapati OTD berdiri di dekat Altar sembari memegang sebuah bungkusan yang terbungkus dengan kain sarung.
Yustinus pun mencoba mendekati OTK tersebut dan menanyakan maksud dan tujuan yang bersangkiutan masuk kedalam gereja. Ketika melihat ada yang menghampirinya, OTK begegas mengulurkan tangan dan berjabatan tangan dengan Yustinus.
Melihat wajah baru, Yustinus mengajukan beberapa pertanyaan dengan menggunakan bahasa Indonesia tetapi dijawab oleh OTK dengan menggunakan bahasa yang tidak dimengerti oleh Yustinus. Melihat keanehan tersebut, Yustinus lalu mengajak yang bersangkutan untuk keluar dari gereja dan saat berada di luar gereja, Yustinus langsung menghubungi Kapospol Talibura dan membawa yang bersangkutan ke kantor Pospol dan melaporkan kejadian tersebut.
Saat di interogasi Kapospol dan anggota Koramil Talibura, yang bersangkutan menjawab tidak sesuai dengan apa yang ditanyakan. Dari dialegnya, yang bersangkutan diduga berasal dari Lombok Propinsi NTB.
Usai di interogasi, dilakukan penggeledahan terhadap tubuh dan barang bawaannya. Dari hasil penggeledahan tidak ditemukan tanda pengenal atau identitas lainnya termasuk ditemukannya barang berbahaya, hanya pakaian yang dibungkus dengan kain sarung.
Melihat semakin banyak warga yang memenuhi halaman kantor Pospol Talibura, Kapolpos dan salah seorang anggota Koramil Talibura, mengevakuasi korban untuk dibawa ke Mapolres Sikka untuk diamankan.
Saat berada di Mapolres, yang bersangkutan diinterogasi oleh anggota Polres Sikka yang berasal dari Lombok-NTB. Namun lagi-lagi korban memberikan jawaban meskipun dengan menggunakan bahasa Lombok tapi selalu tidak nyambung dengan pertanyaan yang diajukan.
Dari hasil interogasi itu, yang bersangkiutan diketahui tidak memiliki identitas dan menjawab setiap pertanyaan selalu tidak sesuai, sementara yang bersangkutan terlihat sehat dan tidak mengalami penganiayaan apapun.
Menurut rencana, yang bersangkutan akan dipulangkan ke Lombok NTB dengan menggunakan kapal laut pada tanggal, 6 Januari 2020.
Sementara itu pada pukuk 00.10 Wita, berdasarkan perintah Kapolres Sikka, AKBP. Rickson P. Situmorang, SIK, selanjutnya Kabag Ops Polres Sikka, AKP. Wilhelmus Sinloe, SH bersama Kasat Intelkam Poores Sikka AKP. Silfianus Hardi dan Kapolsek Waigete, Ipda. Razes Manurung, S. Trk, bersama Tim Gegana Detasemen B Pelopor Maumere bergerak ke gereja Kristus Raja Talibura guna melakukan strelisasi didalam maupun di sekitar gereja.
Geliat strelisasi dari Gegana Detasemen B Pelopor Maumere ini dipimpin oleh Wadayon B Pelopor Maumere, AKP. Dewa Made Suarsa dengan anggota sebanyak 4 orang
//delegasi(yanni lioduden)
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…
Bayangkan rumah yang bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga perwujudan harmoni antara manusia dan alam.…
Bayangkan sebuah hunian yang memadukan kesederhanaan minimalis dengan aura industri yang kokoh. Rumah minimalis dengan…
Rumah, tempat bernaung dan beristirahat, tak hanya sekadar bangunan. Ia adalah refleksi diri, sebuah ekosistem…