LARANTUKAN, Delegasi.Com – Program Gerobak Cinta melalui Pemberian Makanan Tambahan bagi 2.460 anak usia dibawah 2 tahun yang digalakan oleh Pemerintah Kabupaten Flores Timur menjadi Program Unggulan, sehingga dijadikan sebagai program contoh bagi 21 Kabupaten/Kota di Propinsi Nusa Tenggara Timur.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Flores Timur, Ny. Lusia Hadjon pada kegiatan Jambore Kader PKK dan Kader Posyandu di Rumah Jabatan Bupati Flores Timur, Selasa 3 September 2019 lalu.
Lusia Hadjon menegaskan kembali pernyataan Gubernur NTT, Viktor B. Laiskodat saat berada di Larantuka belum lama.
“Kita harus berbangga karena ini merupakan program Contoh,” kata Ny. Lusia Hadjon.
Gubernur Nusa Tenggara Timur, kata Ny. Lusia Hadjon menyebut Flores Timur sebagai mutiaranya Indonesia. Demikian halnya, perempuan Flores Timur oleh Gubernur NTT itu disebut perempuan solor.
Ny. Lusia Hadjon mengatakan Perempuan Flores Timur disebut perempuan Solor yang berarti perempuan sorgum dan kelor. Hal ini dikarenakan sorgum dan kelor itu menurutnya adanya di Flores Timur dan lima jenis kelor yang sudah mendunia itu juga ada di Pulau Solor.
Karena itu Ia mengajak masyarakat Flores Timur untuk mempromosikan atau mengkampanyekan kesemua kaum perempuan untuk sama-sama menyiapkan generasi Flores Timur yang sehat dan cerdas. Demikian halnya peran Kader PKK untuk bersama Pemerintah Daerah berusaha untuk mencegah adanya stunting dan gizi buruk yang dialami oleh anak-anak di Flores imur. Dengan demikian dari rahim perempuan Lamaholot tidak lagi lahir genersi stunting di Flores Timur. “Saya menghimbau teman-teman semua dari kabupaten, kecamatan dan desa, mari kita saling bergandeng tangan untuk mencegah stunting di Flores Timur, ujar NY. Lusia Hadjon.
Pada kesempatan yang sama saat membuka kegiatan Jambore Kader PKK dan Kader Posyandu, Bupati Flores Timur Antonius H. Gege Hadjon mengatakan, pada bulan Nopember 2018 yang lalu, Pemerintah Kabupaten Flores Timur telah mendeklarasikan gerakkan gempur stunting di lapangan Lebao. Semua Pimpinan OPD, Para Camat, Kepala Desa, Kader Kesehatan, kader PKK dan Kader Posyandu dikumpulkan di tempat itu. Pada kesempatan itu Para Camat dan Kepala Desa menyatakan tekadnya untuk bersama-sama perang terhadap stunting dengan mengalokasikan sejumlah anggaran melalui APBDes untuk menyukseskan kegiatan tersebut.
Menurut Bupati Anton Hadjon, kampanye terkait gempur stunting dimulai sejak saat itu dan terus dilaksanakan dimana-mana hingga sekarang ini, dirinya selalu mengunakan kesempatan bila turun ke desa-desa meminta masyarakat untuk mengkampanyekan gempur stunting. Hari semakin hari, semakin bertambah pula orang yang ikut serta membantu mengkampanyekan gerakan gempur stunting di Flores Timur. Kalau sudah kampanye biasanya berdampak pada masing-masing pihak terutama pada pola hidup yakni pemberian makanan yang baik dengan gizi seimbang untuk mencegah stunting di Flores Timur
//delegasi(*/BBO)